Hari demi hari Sera lalui dengan tentram, tidak ada pembahasan mengenai perjodohan lagi selama satu bulan ini. Hingga membuat Sera bertanya-tanya sendiri apakah orang tuanya sudah lupa ataukah mereka sudah membatalkan rencana perjodohan ini. Ia sangat berharap hal itu benar terjadi.
Sera juga sangat menikmati hidupnya belakangan ini, ia sering main bersama Raka dan sahabatnya. Yang membuatnya pusing hanya tugas-tugasnya saja yang mulai menggila di semester enam ini. Selebihnya semua berjalan dengan lancar. Hingga Sera sering berdoa semoga tidak ada hal lain lagi yang akan membuatnya pusing nanti, seperti perjodohannya dengan Kavi.
Sepulang kuliah siang ini, Sera tidak langsung pulang. Ia akan menonton film horor di mall bersama Shiren, Diva dan Via. Sudah lama rasanya mereka tidak menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-jalan dan menonton film seperti ini.
"Kesel banget gue, kelompok gue kayak nggak niat diajak kerja kelompok gitu," keluh Shiren sambil memakan sushi-nya.
Sebelum menonton film mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu karena sudah kelaparan mengingat sekarang sudah melebihi waktu makan siang.
"Kelompok lo maju setelah UTS kan?" tanya Sera mengingat no urut kelompok Shiren.
Begini tidak enaknya jika pembagian kelompok ditentukan oleh dosen. Beruntung Sera mendapatkan anggota kelompok yang rajin, hingga tugasnya sudah selesai dan kelompoknya pun juga sudah maju untuk presentasi. Berbeda dengan Shiren yang mendapatkan anggota kelompok yang sedikit malas.
"Iya, tapi bener-bener setelah UTS kelompok gue majunya. Pikir gue kan, kita kerjain dulu tugasnya sebelum UTS. Supaya kita bisa fokus belajar tanpa mikirin tugas kelompok lagi." Sahut Shiren.
"Yaudah, nanti gue bantu kalau kelompok lo bener-bener nggak mau kerjain tugasnya," ujar Sera berniat membantu Shiren.
"Beneran ya?"
"Gue juga akan bantu lo, kita sekarang nggak usah mikirin tugas dulu. Niat kita kan mau refreshing sebelum minggu depan UTS." Timpal Diva untuk menghibur Shiren agar tidak terlalu kepikiran dengan tugas kelompoknya.
Setelah selesai makan mereka langsung menuju bioskop untuk menukarkan tiket. Lima menit yang lalu film yang mereka tonton sudah dimulai, sambil sedikit berlari mereka akhirnya masuk ke gedung teater dan duduk di kursi sesuai nomor.
Sera mengatur napasnya yang sedikit tersengal, beruntung layar bioskop masih menampilkan iklan film lain jadi mereka belum terlambat menonton filmnya. Ketika film sudah dimulai, Sera langsung fokus dan hanyut dengan film yang diputar.
***
Sera sampai rumah pukul tujuh malam, ia melihat Mama dan Papanya sedang bersantai di ruang keluarga.
"Udah makan malam?" tanya Anita menatap Sera yang langsung duduk di sofa begitu datang.
"Belum Ma, aku makan roti aja males makan nasi," sahut Sera mengambil satu roti yang sempat ia beli. Sisanya ia tinggal untuk diberikan kepada Mama dan Papanya.
"Kamu minggu depan sudah UTS kan?" tanya Rudi.
"Iya Pa."
"Kapan kamu kasih jawaban ke Papa dan Mama, ini sudah lebih dari satu bulan dan kamu belum kasih jawaban apa-apa," ujar Rudi berusaha sabar tapi seperti biasa Sera selalu saja memanfaatkan kebaikannya selama ini.
"Sabar dong Pa, aku lagi pusing banget sama tugas-tugas di semester ini. Kalau ditambah dengan masalah pernikahan aku bisa lebih pusing lagi nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream Wedding
RomanceMencintai atau Dicintai? Mungkin sebagian perempuan akan memilih untuk dicintai. Namun berbeda dengan Anasera Yasmeen Effendi yang memiliki prinsip harus menikah dengan orang yang dicintai dan mencintainya. Ia akan merasa ilfeel apabila harus berhu...