23. Izin

1K 76 3
                                    

Seharian ini Sera sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik dengan menyiapkan segala kebutuhan Kavi. Ia bahkan sampai menyiapkan baju kerja dan ganti pria itu yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. Meskipun sempat mendapatkan tatapan heran dari Kavi, Sera berusaha mengabaikannya dan tetap menjalankan aksinya agar diizinkan menginap di rumah Shiren hari Sabtu nanti.

Setelah menyelesaikan tugas kuliahnya, Sera kini berbaring di ranjang bersama Kavi bersiap untuk tidur.

"Mas," panggil Sera.

"Hmm?" Gumam Kavi sambil terus menatap Sera.

"Aku boleh nggak nginep di rumah Shiren hari Sabtu nanti?" tanya Sera dengan takut sambil menggigit bibirnya.

Kavi hanya tersenyum samar, "Jadi itu alasan kamu berbuat baik seharian ini?"

Sera langsung mencebik kesal saat niat terselubungnya diketahui pria itu, "Kan aku juga mau belajar supaya jadi istri yang baik."

"Ngapain menginap di rumah Shiren? Kamu sudah punya suami sekarang."

Tidak perlu diingatkan pun, Sera tahu jika sudah bersuami sekarang.

"Aku mau mengerjakan tugas kelompok sama Shiren."

"Nggak bisa langsung pembagian tugas aja dan kamu kerjakan sendiri di rumah?" Kavi tahu itu hanya alasan Sera saja.

"Bisa sih, tapi kan lebih enak kalau dikerjakan bareng-bareng. Boleh ya Mas?" Mohon Sera dengan tatapan memelas.

"Kalau Mas kangen sama ini gimana?" tanya Kavi sambil mengusap bibir bawah Sera.

"Cuma sehari aja kok, nggak usah lebay deh." Cibir Sera.

Kavi menghela napas pelan, sulit baginya mengizinkan Sera menginap di rumah temannya.

"Mas pikirkan dulu."

"Nggak mau, harus boleh pokoknya." Paksa Sera.

Kavi seketika berdecak kesal, ia lalu mendekatkan wajahnya untuk melumat bibir Sera. Tidak seperti biasanya yang lebih sering diam, Sera juga ikut membalas lumatan Kavi hingga membuatnya menggeram karena ulah gadis itu.

Kavi menyudahi ciumannya, tapi bibirnya masih aktif mengecupi sudut bibir Sera hingga beberapa kali.

"Boleh ya Mas," ujar Sera sambil menjauhkan wajahnya untuk menatap Kavi.

"Mas yang akan mengantarkan dan menjemput kamu dari rumah Shiren nanti." Tidak ada gunanya bagi Kavi untuk mengulur waktu memberikan izin kepada Sera, yang ada telinganya bisa panas karena setiap hari harus mendengar kalimat yang sama dari mulut gadis itu.

"Jadi boleh kan?" tanya Sera dengan senang saat mendengar ucapan Kavi barusan.

"Jangan aneh-aneh karena Mas sudah kasih kepercayaan ke kamu."

Sera seketika menahan napasnya saat mendengar itu, tapi ia tetap berusaha terlihat santai, "Iya Mas."

"Cium dulu." Kavi memajukan bibirnya untuk meminta cium.

Sera yang sedang berada dalam kondisi mood yang bagus karena sudah diizinkan menginap langsung mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Kavi. Jika dalam keadaan normal ia tidak akan mau mencium pria itu terlebih dahulu karena selama ini selalu Kavi yang memulai duluan. Tapi Sera harus bersikap baik sekarang agar Kavi tidak berubah pikiran.

***

Setelah mendapatkan izin dari Kavi, Sera tetap harus meminta izin kepada Mama Papanya meskipun hal itu tidak berpengaruh banyak. Selama Kavi sudah mengizinkan, ia akan tetap menginap di rumah Shiren meskipun orang tuanya tidak setuju.

A Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang