67

62 6 9
                                    

Hello Guys 👋👋

Sorry, I really haven't updated and just updated now. I'm really busy right now, busy with my college assignments which are really a lot.

Tiga hari kemarin dosen gak masuk, karena memang jurusan aku di liburkan karena ada kegiatan di kampus dan saat itu jurusan aku sebagai penyelenggaranya jadi wajib hadir. Jadi, tiga hari kemarin itu aku libur, tapi sibuk juga di kampus untuk kegiatan tersebut.

Btw, how are you guys? Are you okay?

Note: Part ini panjang

Happy reading 🤍

Hari ini adalah momen yang sangat dinantikan di SMA Citra Bangsa. Aula yang megah dihias indah, menciptakan suasana meriah dan penuh semangat. Pak Roni, wakil kesiswaan, berdiri di depan ruangan, didampingi oleh direktur dan para guru yang mengenakan pakaian formal.

Siswa-siswi tampak menawan di kursi masing-masing, mengenakan dress hitam yang elegan dan jas hitam yang rapi.

“Selamat datang di hari kelulusan yang sangat spesial ini,” kata Pak Roni dengan suara tegas. Tepuk tangan yang meriah menggema di seluruh aula. “Hari ini, kita berkumpul untuk merayakan pencapaian luar biasa dari siswa-siswi kita yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Meskipun orang tua tidak dapat hadir, kami percaya setiap orang di sini merasakan kebanggaan yang sama.”

Setelah sambutan tersebut, suasana di aula semakin bersemangat. Semua siswa menunggu dengan antusias untuk mendengar pengumuman peringkat kelulusan.

“Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai dengan pengumuman tiga peringkat paralel! Tapi sebelum itu, kita semua tahu bahwa setiap dari kita di sini memiliki impian dan harapan. Setiap peringkat bukan hanya angka, tetapi sebuah pengakuan atas kerja keras dan dedikasi yang telah kalian tunjukkan. Siapakah di antara kita yang telah mencapai prestasi luar biasa?” tanya direktur dengan senyuman.

“Peringkat ketiga adalah sosok yang selalu ceria, rajin belajar, dan memiliki semangat juang yang tinggi. Dia tidak hanya menginspirasi teman-teman di kelas, tetapi juga menjadi sahabat yang baik. Siapa yang bisa menebak siapa dia?” Suasana mulai riuh, dengan siswa-siswi saling menebak. “Apakah itu Rania?” seseorang berbisik. “Atau mungkin Salsa?” tebak yang lain.

“Hmm, ada banyak kandidat yang layak,” kata teman lain sambil melirik ke arah Rania yang tampak tidak sabar.

Direktur tersenyum melihat suasana yang hangat ini. “Baiklah, tanpa berlama-lama, selamat kepada Rania dari IPA 1 dengan total poin 95,8! Peringkat ketiga!”

Tepuk tangan meriah menggema di aula saat Rania melangkah maju dari kursinya, diiringi alunan musik bahagia yang menggetarkan suasana, seperti “Happy” oleh Pharrell Williams. Beberapa siswa berkomentar, “Wah, itu mengejutkan! Tapi pantas dia dapat peringkat ketiga.”

“Dia memang layak, tapi aku berharap bisa lebih tinggi,” gumam salah satu siswa lain.

“Ayo Rania, kita tau kamu bisa!” teriak salah satu teman sekelasnya, diikuti oleh sorakan lainnya.

Setelah Rania menerima selempang, piala, piagam penghargaan, dan buket bunga, direktur melanjutkan, “Ingatlah, Rania, bahwa pencapaianmu hari ini adalah langkah awal menuju kesuksesan yang lebih besar. Teruslah bermimpi dan berusaha, karena masa depan ada di tanganmu!”

My School Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang