내가 왜 너를 걱정돼?
[Mengapa aku jadi Mengkhawatirkanmu?]
"Aku tidak tahu mengapa ia masih membahasnya." Dohee mengeluh kepada Mingyu yang sibuk membersihkan kamera di atas meja kerjanya. Meski sibuk dengan alat pembersih dan badan kamera, Mingyu tetap mendengarkan. Kedua telinganya fokus daritadi, sembari menahan emosi yang juga muncul saat tahu apa yang terjadi kepada Dohee beberapa waktu lalu berkaitan dengan mantan sahabatnya itu, Si Choi Seungcheol.
"Kau serius tidak membuatnya kesal, kan?"
"Serius! Aku berani bersumpah demi apapun!" Seru Dohee kepalang emosi, mengira Mingyu berpikir macam-macam tentang alasan Seungcheol bersikap menyebalkan saat pemotretan majalah waktu itu.
Mingyu pun berbalik, kedua matanya sedikit tajam memandang Dohee yang sudah mendelik kepadanya daritadi. "Sekecil apapun itu? Kau tahu sendiri, kan, dia sangat sensitif?"
Dohee mendesis, teringat perkataannya kepada Seungcheol saat emosinya tersulut. "Dia yang memulai duluan, terus aku jadi emosi dan sedikit menyentilnya."
"Tuh, kan."
"Tapi dia yang mulai, Mingyu!"
"Kau terprovokasi." Sahut Mingyu tidak habis pikir. "Seharusnya kau diam saja kalau dia sudah buka mulut."
"Membiarkannya menyebar hoax tentangku yang menyukai perempuan!?"
Kegiatan Mingyu benar-benar terhenti. Sekarang pria dengan tinggi semampai itu berbalik sempurna menghadap Dohee yang naik pitam karena disalahkan olehnya. Ia sedikit merasa bersalah karena telah menyalahkan Dohee, tapi tidak bisa dipungkiri juga jika sahabatnya itu punya andil untuk disalahkan.
Dohee sangat mudah terpantik emosinya, tidak ragu untuk membalas omongan orang lain pula sampai seringkali bertengkar dengan orang yang tak dikenal. Mingyu sangat paham dengan sifat sahabatnya tersebut dan sering ikut kesal setiap mendengar curahan Dohee tentang sebuah kejadian yang dialaminya.
"Kau harus membuktikan kepadanya dan orang-orang yang termakan omongannya kalau kau menyukai pria, Dohee."
"Hah? Bagaimana? Aku harus koar-koar kalau aku suka pria, begitu?" Cecar Dohee dengan dua bola mata melebar, memandang Mingyu tidak percaya.
Yang dipandang merasa greget sampai ia menghela napas gusar dan berseru gemas. "Pacaran, Dohee! Kau harus pacaran!"
"Kau pikir pacaran itu mudah? Kalau kau bisa membuat Yoon Jeonghan menyukaiku, baru kau bisa bilang begitu! Lagipula mana ada pria yang benar-benar menyukaiku!? Semua pria sama saja." Balas Dohee kepalang kesal, berbicara banyak sampai mulutnya hampir berbusa sedangkan Mingyu mengatupkan bibir karena tidak bisa menginterupsi perkataan Dohee.
Mingyu mengakui, jika berdebat dengan Dohee, ia akan selalu kalah. Dohee bisa berbicara dengan sangat cepat dengan nada yang tinggi sampai ia yang mendengarnya saja bisa kewalahan.
"Oke. Sorry." Ucap Mingyu dengan tegas, berniat menyudahi perdebatan mereka kali ini. "Kau benar, Dohee. Tapi tidak semua pria sama. Aku yakin, di luar sana akan ada yang menyukaimu."
"Sudahlah. Kau juga menyebalkan." Dohee merangut, buru-buru merapikan isi tas sebelum berdiri dari kursi.
"Bae Dohee... aku minta maaf."
"Bicara saja pada kameramu!" Seru Dohee sebelum menghilang dari balik pintu, diantar seruan Mingyu yang memanggil namanya dengan kencang.
"Bae Dohee! Yaa! Dohee!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
ФанфикшнBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)