난 너를 원해
[Aku Menginginkanmu]
Napas Dohee terengah-engah karena tengah berjalan dengan langkah besar memasuki sebuah bangunan megah yang berada di kawasan Gangnam. Bangunan itu adalah bangunan apartemen yang biasanya hanya bisa dibeli atau disewa oleh orang kalangan atas hingga memasukinya membutuhkan kartu tertentu yang dimiliki Dohee yang mencari-carinya di sekeliling kamar setelah mendapat kabar yang membuat hatinya hancur. Katakanlah ia kerasukan, Dohee tidak peduli, karena memang ia sedang emosi dan ingin meninju orang yang tinggal di satu unit apartemen bangunan ini.
Begitu sampai di lantai yang dituju, Dohee pun langsung berjalan ke unit yang masih ia hapal benar nomornya, memencet bell apartemen itu hingga interkom menyala.
"Dohee?" Suara pria keluar dari interkom, terdengar heran tapi juga ketakutan saat melihat Dohee berada di depan apartemennya.
"Cepat buka!" Seru Dohee penuh amarah hingga pintu apartemen pun terbuka dan Dohee tidak segan untuk memasukinya.
"Dohe--"
PLAK!
Dada Dohee naik-turun, kedua matanya yang sudah berkaca-kaca memandang pria di hadapannya dengan tajam. Pria yang tengah memegang pipinya, tampak terkejut dengan aksi Dohee yang tanpa ba-bi-bu menamparnya dengan penuh emosi, bahkan sebelum ia menyelesaikan omongannya.
"Dohee! Sial! A-apa--"
"KAU YANG SIALAN, SEUNGCHEOL! APA YANG KAU LAKUKAN PADA KAK JEONGHAN!?" Dohee berseru ditengah air mata yang mengalir dari pelupuk matanya, terisak sambil menarik kaos yang digunakan Seungcheol hingga pria itu tidak bisa berkutik dengan wajah yang pias.
"Apa yang kau lakukan!?" Dohee bertanya retoris, menangis sesenggukan teringat kabar yang diterimanya dari Mingyu soal Jeonghan yang babak belur setelah dipukul oleh Seungcheol di salah satu studio setelah pria itu bekerja.
"Do--Dohee... dia..."
"KAU BISA MEMARAHIKU! MEMUKULKU JIKA KAU KAU BENCI PADAKU! TAPI... Tapi tidak kepada Kak Jeonghan..." Isak Dohee merasa tidak sanggup untuk menatap Seungcheol yang membuat perutnya mual karena kesal hingga ia menundukkan kepala, mendorong dada Seungcheol dengan sekuat tenaga lalu menepuk dadanya yang terasa sesak minta ampun.
Dohee tidak bisa melupakan foto yang memperlihatkan kondisi Jeonghan yang berbaring di atas kasur dengan wajah lebam, bengkak di mana-mana. Membuatnya merasa bersalah karena pelaku yang menyerang orang yang disukainya itu adalah Seungcheol. Seungcheol, si mantan pacarnya yang masih diam tak berkutik di hadapannya itu seperti pengecut.
"Dohee... a-aku hanya ingin menolongmu."
"Menolong tahi kucing!" Seru Dohee tajam, mendelik kepada Seungcheol dengan air mata yang tertahan di pelupuk mata.
"Do--"
"Kan, sudah ku bilang! Kau tidak tahu apa-apa soal Kak Jeonghan, bangsat!"
"Dia menyukai pria, Bae Dohee!! Dia menggunakanmu untuk menutupi aibnya!"
"DIA TIDAK SEPERTI ITU, YA, BANGSAT!" Dohee tidak bisa menahan sumpah serapahnya, emosinya makin meningkat meski air matanya masih mengalir di wajah. Tidak habis pikir dirinya atas Seungcheol yang sok tahu dan bertindak buruk atas kebaikan--kebaikan tahi kucing.
Dohee makin emosi, ia pun menggeram dan melempar kartu akses apartemen Seungcheol hingga mengenai dada pria itu lalu berkata dengan tajam. "Kau tidak tahu apa-apa soal Kak Jeonghan dan jangan berspekulasi maumu tentangnya... atau..."
Seungcheol menelan ludah dengan susah payah, kedua bola matanya sedikit bergetar saat melihat raut serius Dohee yang benar-benar marah.
"Atau kau berurusan denganku." Lanjut Dohee menyudahi ucapannya, kemudian berbalik keluar dari apartemen Seungcheol, diantar oleh seruan pria itu yang memanggil namanya dengan tenggorokan tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
ФанфикшнBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)