10. 나는 왜 이렇게 살아!?

263 40 3
                                        

나는 왜 이렇게 살아!?
[Mengapa aku hidup seperti ini!?]

Isi botol Soju di depan Dohee sudah hampir habis dan perempuan itu masih belum puas menenggak cairan tersebut untuk menghangatkan dadanya yang masih berkecamuk mengingat ceramah Mingyu. Bukan hanya itu, Dohee juga merasa kesal kepada diri sendiri yang tidak bisa mengatur emosi dan membiarkan dirinya mengacuhkan Jeonghan saat melihat pria itu memasuki studio foto. Dohee sangat menyesal, tetapi ia benar-benar kesal kepada Mingyu yang tidak pernah berada di sisinya--selalu menyalahkan dan memberikan saran yang sangat tidak mungkin ia lakukan.

"Aku tidak akan membeli Soju kalau isi botol ini sudah habis." Yewon berultimatum, memandang Dohee tajam meski perasaannya sangat khawatir melihat teman seapartemennya itu mulai mabuk.

"Kenapa? Aku masih ingin minum." Rutuk Dohee setengah sadar sambil mengerucutkan bibir. Sikapnya saat mabuk sangat berbeda dengan sikap saat perempuan itu sadar, membuat Yewon mendesis kecil.

"Kau tidak perlu mendengar Kak Mingyu, Kak! Seharusnya kau tidak perlu bercerita kepadanya. Toh, tidak ada pria yang benar-benar bisa memahami kita." Jelas Yewon ikut berkeluh-kesah meski tahu Dohee tidak akan mendengar dan memahami maksud omongannya sekarang.

"Tapi, kan, dia sahabatku. Dia pernah memarahi Kak Seungcheol, kok."

"Ey..." Yewon mengibaskan satu tangannya di depan wajah Dohee. Ia tahu benar kejadian dimana Seungcheol membawa Dohee mabuk ke sebuah bar di kawasan Hongik, yang tidak sengaja dilihat oleh Mingyu yang langsung memarahi pria itu tanpa ampun. Kejadian yang juga membuatnya marah dan ingin mengata-ngatai Seungcheol.

"Waktu itu Kak Seungcheol memang harus dimarahi! Aku kalau jadi Kak Mingyu juga akan melakukannya." Kata Yewon sewot.

Dohee mengerucutkan bibir lagi, ia membaringkan kepalanya di atas meja yang berada di ruang tengah apartemen mereka sambil memandang Yewon dengan dua mata sayu. "Apakah aku harus berpacaran?"

"Harus!" Seru Yewon tanpa berpikir dua kali, secara sadar menyetujui saran Mingyu yang diceritakan Dohee beberapa menit yang lalu.

"Kau harus mengejar model cantik itu, Kak! Dia bisa membungkam mulut Kak Seungcheol yang menyebalkan itu."

"Tapi aku mengacuhkannya hari ini." Ringis Dohee sambil menghentakkan pahanya yang duduk bersila di atas karpet dengan pelan.

"Nah, kalau soal itu aku tidak bisa membantumu, Kak."

Sama saja. Berbicara dengan Yewon juga tidak memberikan Dohee jalan keluar sehingga ia meraih botol Soju, mengisi gelasnya sampai penuh sekaligus menghabisi isi botol tersebut. Pikirannya sangat kalut dan belum ada jalan keluar yang bisa menenangkannya saat ini. Dohee rasanya ingin menyerah, tapi masalahnya tidak sebesar itu pula untuk membuatnya ingin menyerah dari kehidupan.

"Jadi, aku harus bagaimana?" Tanya Dohee retoris sebelum menyesap Soju yang membakar kerongkongannya.

"Mengejar pria bernama Jeonghan itu, Kak! Kau harus berpacaran dengannya!"

~~~

Jeonghan menghela napas panjang, merasa lelah setelah menenggak dua gelas kecil Soju yang dituangkan Mingyu untuknya. Bukan mabuk, Jeonghan hanya merasa ngantuk dan ingin pulang ke rumah setelah melihat keramaian restoran daging tempat Mingyu mentraktirnya makan malam hari ini--sebagai introvert, energinya sudah terkuras daritadi. Tetapi Jeonghan tidak bisa pulang begitu saja, apalagi Mingyu masih bercerita tentang kehidupannya sebagai fotografer yang minggu ini bertemu dengan berbagai macam model setelah menceritakan kehidupan percintaan Dohee yang dikorek secara halus oleh Jeonghan.

Pretty Boy [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang