널 좋아하지만...
[Aku Menyukaimu, tapi...]
Kepala Mingyu rasanya ingin meledak saat mendengar cerita dua manusia yang kini tengah duduk bersisian di atas sofa yang sengaja ia letakkan di tengah salah satu set studio fotonya. Ia tidak habis pikir dengan dua manusia itu, yang melakukan hal di luar nalarnya sampai ia tidak tahan untuk menghela napas panjang daritadi. Selama mereka bercerita saja Mingyu selalu ingin menginterupsi, tetapi ia menahan diri agar bisa mendapatkan cerita yang lengkap. Setelah dua orang itu selesai, barulah ia misuh-misuh.
"Kalian benar-benar cocok. Pasangan yang gila." Sahut Mingyu terlihat lelah dan dua manusia di hadapannya berdehem kikuk karena diam-diam mengamini sahutan sahabatnya itu. Bukan sebagai pasangan, tetapi sebagai manusia gila.
"Terus? Kata Seungcheol apa saat tahu kalian berdua 'berhubungan'?" Tanya Mingyu sedikit naik pitam, ia juga menggerakkan jarinya seperti tanda kutip saat menyebut kata 'berhubungan'.
"Tidak ada. Dia hanya melongos pergi. Hah... menyebalkan." Rutuk Dohee yang tampak tidak puas dengan reaksi Seungcheol yang menurutnya seperti seorang pecundang.
"Setidaknya dia bisa bungkam." Tambah Jeonghan berusaha berpikir positif meski ia tidak benar-benar yakin seorang manusia seperti Seungcheol akan diam.
"Kak Jeonghan, aku... tidak habis pikir... kenapa? Kenapa kau melakukannya?" Cecar Mingyu kelihatan gregetan, mendelik pada Dohee yang sudah membuang muka ke arah lain karena tahu Mingyu ingin menyentilnya sebagai subjek bermasalah yang sudah menyeret orang lain ke dalam masalah hidupnya.
Jeonghan tidak menjawab. Ia juga membuang muka, mencari jawaban dari pertanyaan yang juga ia ajukan kepada dirinya itu sampai Mingyu menggeram kesal di hadapan mereka.
"Apapun itu! Aku tidak mau ikut campur!" Seru Mingyu kesal, memandang dua sahabatnya dengan sorot mata tajam. "Kalian obrolkan saja berdua harus bagaimana ke depannya. Ada baiknya jika Seungcheol tidak lagi berkoar tentang Dohee atau kau, Kak!"
"Seharusnya tidak, ya. Maksudku, untuk apa artis sebesar dirinya mempermasalahkan hal seperti ini?" Dengan santainya Jeonghan berkata, tetapi nyali pria itu langsung ciut saat menyadari ada empat mata yang tengah mendelik kepadanya.
"Kau tidak mengenalnya, Kak!!"
~~~
Diam-diam Dohee tidak bisa berhenti melirik Jeonghan yang kini duduk di hadapannya, di sebuah cafè yang tidak jauh dari studio foto Mingyu. Setelah diusir, karena Mingyu ada pekerjaan, keduanya pun mencari tempat yang sedikit tenang untuk berbincang berdua meski rasanya sangat awkward. Dohee sendiri meski menyukai Jeonghan, belum benar-benar mengenal pria itu. Harus berhubungan dengan pria itu karena masalahnya tentu saja membuat Dohee tidak enak hati, lebih ke malu sampai ia tidak bisa berpikir untuk mencari cara lain untuk menyelesaikan masalahnya.
Sedangkan itu, Jeonghan yang sadar diperhatikan Dohee daritadi hanya bisa menyibukkan diri dengan minumannya. Ia juga merasa awkward karena tahu perempuan itu menyukainya dan sekarang secara sadar ia ikut campur dalam permasalahannya, seperti sengaja masuk ke dalam kandang Singa.
"Aku benar-benar minta maaf," Dohee membuka suara, ia tampak tidak enak hati sampai tidak berani menatap Jeonghan langsung di matanya.
"Aku juga minta maaf, sudah ikut campur." Kata Jeonghan sambil menundukkan kepala, yang dibalas Dohee dengan sikap yang sama meski sedikit kalang-kabut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
FanfictionBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)