난 너를 너무 걱정돼요
[Aku sangat mengkhawatirkanmu]
"Kak Jeonghan ke mana, ya?" Mingyu bertanya-tanya, terlihat khawatir sambil memandang layar ponsel yang memperlihatkan chat-nya yang belum dibalas oleh Jeonghan sejak kemarin.
Mendengar nama Jeonghan tersebut oleh Mingyu membuat kedua telinga Dohee yang sedang berkunjung ke studio foto pria itu pun berjengit. Ia memandang Mingyu penasaran, memperhatikan pria itu dengan lamat lalu menyahut.
"Memangnya dia mau ke sini?"
Mingyu menghela napas panjang, mendelik kepada Dohee yang mengingatkannya akan rumor tentang Jeonghan yang tengah beredar. Satu tangannya meremas ponsel dengan erat, menahan diri untuk tidak melempar ponselnya kepada sahabatnya itu. Bagaimana tidak kesal? Jika saja Dohee tidak membuat masalah dengan Seungcheol, Jeonghan tidak akan menolong perempuan itu dan menjeremuskan dirinya sendiri ke dalam rumor tidak benar yang dibuat oleh mantan Dohee.
"Kalau kau bukan sahabatku, sudah ku usir kau dari sini." Mingyu berdecak kesal dan Dohee sudah memutar kedua bola matanya--ikut kesal pula mendengarnya.
"Jeonghan ada pemotretan hari ini?" Tanya Dohee mengembalikan topik yang ingin diketahuinya, sekalian menjaga emosi yang bisa meledak jika membalas omongan Mingyu yang cukup sensitif.
"Iya. Tapi dari semalam pesanku tidak dibalas. Aku jadi bingung, pemotretannya jadi atau tidak."
"Sudah kau telepon?"
"Tidak diangkat." Jawab Mingyu memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan tampilan telepon tidak terjawab oleh Jeonghan.
Dohee pun ikut khawatir diam-diam. Ia teringat sikap Jeonghan yang tampak traumatis saat pria itu terkena pelecahan seksual di acara Pop-Up Store brand ternama beberapa waktu lalu. Sayangnya Dohee tidak bisa menceritakan hal itu kepada Mingyu sehingga ia hanya bisa diam, sambil memikirkan rencana untuk bisa berkomunikasi dengan Jeonghan.
"Apa ponselnya hilang? Atau dia sakit?"
"Kenapa kau tidak cek ke apartemennya?" Tanya Dohee memberi usul, tetapi Mingyu segera menggelengkan kepala.
"Dia tidak suka."
"Eh?" Dohee terkejut, kedua alisnya terangkat. "K-kenapa?"
Mingyu mengedikkan bahu. "Privasi? Kak Jeonghan tidak suka orang lain masuk ke apartemennya. Dia sangat membencinya. Sa-ngat mem-ben-cinya."
"Terus? Kalau ada apa-apa dengannya bagaimana?" Cecar Dohee penasaran dan Mingyu kembali mengedikkan bahu, tidak pernah terpikirkan hal itu dan berharap cecaran Dohee tidak pernah menjadi nyata.
~~~
Dohee tidak bisa seperti Mingyu yang akan tetap menunggu kedatangan atau setidaknya kabar dari Jeonghan. Sepulang dari studio foto sahabatnya itu, Dohee segera membawa mobil menuju gedung apartemen Jeonghan yang sudah dihapalnya di luar kepala. Ia tidak bisa berpikir jernih karena terbayang sosok Jeonghan yang meringis ketakutan dengan tubuh bergetar akibat kejadian saat itu. Memang Dohee tidak tahu apa yang Jeonghan rasakan secara langsung, tapi membayangkan dirinya menjadi Jeonghan--Dohee tidak sanggup.
Sebelum sampai di apartemen Jeonghan, Dohee juga sempat mampir ke restoran Cina untuk membeli makan siang. Bukan untuk dirinya, Dohee tidak tahu mengapa ia kepikiran jika Jeonghan belum makan dan kalau Jeonghan menolak, ia bisa memakannya kelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
ФанфикшнBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)