27. 너나 잘하세요!

256 40 8
                                        

너나 잘하세요!
[Pedulikan Saja Dirimu Sendiri!]

Kedua mata Dohee mengarah sinis kepada pria di hadapannya, yang tengah duduk anteng di salah satu meja restoran daging yang berada tidak jauh dari kawasan apartemennya. Pria yang juga menyorotinya dengan sinis, seperti ingin menguliti Dohee hidup-hidup. Tapi Dohee tidak gentar, ia merasa tidak bersalah sehingga tetap mempertahankan tatapannya itu seperti tengah beradu--yang berhenti menatap akan kalah.

"Yaa! Sampai kapan kau akan terus menatapku begitu?" Gerutu pria itu dengan suara yang memekakkan telinga sampai Dohee ingin menjejalkan Samgyeopsal ke dalam mulutnya agar bisa diam.

"Kau sendiri kenapa menatapku seperti itu, Kim Mingyu?" Balas Dohee tidak mau kalah dan akhirnya membuat Mingyu menghela napas panjang, merilekskan raut wajahnya yang sempat tegang melihat Dohee.

Mingyu, pria yang beringsut memanggang daging di atas pemanggangan itu mendesah pelan. Tidak mengira emosinya akan meningkat saat melihat Dohee, padahal ia berniat meminta maaf atas kesalahannya yang telah berburuksangka kepada sahabatnya itu. Rasanya menyebalkan meminta maaf kepada sahabat sendiri meski ia memang salah.

"Oke. Aku minta maaf!" Seru Mingyu sambil mengerucutkan bibir dan fokus menatap daging panggangannya, malu melihat Dohee secara langsung.

"Begitu caramu meminta maaf?" Tanya Dohee geram hingga sahabatnya itu menghela napas panjang.

"Iya, Bae Dohee yang cantik jelita, aku minta maaf karena sudah menyalahkanmu."

"Terus?"

"Terus apa?" Tanya Mingyu sewot tapi Dohee menggelengkan kepala, belum merasa puas dengan permintaan maafnya.

"Maaf karena sudah..."

"Maaf sudah menuduhmu yang tidak-tidak meski aku tetap khawatir kau mengambil kesempatan untuk mendekati Kak Jeonghan."

"Yaa!" Dohee berseru kesal

"Benar, kan?" Tanya Mingyu retoris, menjulurkan lidah pada Dohee yang sudah berdecak kesal karena pria itu ada benarnya.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, pikir Dohee. Lagipula Jeonghan pun tahu ia menyukainya--dan sejauh ini, pria itu tidak pernah melarang atau memarahinya. Jadi, apakah salah mencari kesempatan itu?

"Permintaan maafmu tidak tulus. Aku beritahu Kak Jeonghan, ya?"

"Tukang mengadu." Mingyu menggerutu dan Dohee sama sekali tidak peduli dengan sebutan itu karena ia hanya mengancam saja. Malah akan berbahaya jika ia mengeluh kepada Jeonghan karena pria itu akan merasa sangat bersalah dan akan mengucapkan kata 'maaf' berkali-kali.

"Kau menyebalkan sekali, kau tahu? Sejak aku menyukai Kak Jeonghan, kau jadi sangat sensitif. Memangnya aku sejahat itu di matamu?"

Napas Mingyu terhela panjang. Ia yang asyik memanggang, membalik daging dan menaruh yang sudah matang ke sisi panggangan yang bersih dan tidak terkena api tampak gusar hingga Dohee mengerutkan kening, heran dengan sikap sahabatnya itu. Tentu saja ada alasan dibalik sikap Mingyu, Dohee yakin hingga ia memilih diam, menunggu sampai Mingyu kembali bersuara.

"Aku hanya tidak ingin kau membuat Kak Jeonghan terganggu."

"Dia tampak baik--"

"Menjadi seseorang yang cantik tidak senyaman itu, Dohee. Apalagi bagi pria. Kau tidak tahu, kan, jika kemungkinan Kak Jeonghan mendapatkan pelecehan itu sangat besar?"

Dohee sukses terdiam. Ia terkejut mendengar pertanyaan retoris Mingyu yang sayangnya bisa ia jawab dengan mudah, Ya. Tapi Dohee tidak bisa membuka mulut. Ia memilih diam, memandang Mingyu serius.

Pretty Boy [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang