도와줘!
[Tolong Aku!]
Jeonghan merasa harinya kembali normal setelah perdebatannya dengan Dohee di mobil kala itu. Walau Dohee tetap mengiriminya pesan, bertanya kabar lewat KTalk--yang tidak pernah dibalasnya, ia merasa hidupnya kembali ke sediakala sebelum rumor tentang orientasinya tersebar kencang. Tetapi, anehnya, Jeonghan jadi tidak tenang. Terkadang ia menemukan dirinya melamun, memikirkan apa yang sedang dilakukan atau direncanakan Dohee sebagaimana perempuan itu masih memiliki masalah dengan rapper ternama, si mantannya, Choi Seungcheol.
Ada perasaan takut jika Dohee diam-diam membalas dendam, melakukan sesuatu yang aneh karena ia telah mendiamkan perempuan itu hingga rencana mereka untuk berpura-pura berhubungan jadi gagal total. Perasaan yang langsung diindahkan Jeonghan karena sejauh ini, Dohee tampaknya masih ingin mengikuti rencananya setelah membaca pesan-pesan yang perempuan itu kirimkan.
"Kau tidak bersama pacarmu, Jeonghan?" Tanya seorang perempuan yang tengah merias wajahnya, mengembalikan lamunan Jeonghan yang lagi-lagi mengingat Dohee.
"Eum? Dohee? Dia sedang sibuk." Jawab Jeonghan sekenanya, berharap perempuan itu tidak bertanya lebih lanjut karena ia sendiri tidak tahu apa yang dilakukan Dohee sekarang.
"Aku terkejut kau sudah punya pacar. Ku pikir, dia hanya asistenmu waktu itu." Ujar perempuan itu lagi, tampak tertarik dengan hubungan Jeonghan yang sedang tersenyum simpul, menahan kerutan yang hampir muncul di keningnya.
"Dia seorang fotografer profesional." Kata Jeonghan yang entah mengapa merasa bangga diam-diam.
"Oh, ya?"
Senyum Jeonghan jadi sedikit lebih lebar, ia menganggukkan kepala kepada perempuan yang tengah bersidekap di hadapannya, memandang wajahnya dengan mata memicing untuk memastikan hasil pekerjaannya sesuai dengan tema syuting hari ini.
"Kalian pasti bertemu dalam pemotretan?" Tanya perempuan itu sembari memoles pelembab pada bibir Jeonghan.
"Ehem..." dehem Jeonghan mengiyakan pertanyaan itu agar tidak mengganggu pekerjaan perempuan yang masih belum puas mengulik hubungannya dengan Dohee tersebut.
"Aku harap hubungan kalian bertahan lama, Jeonghan. Sejak dulu orang-orang menganggapmu sebagai penyuka pria dan aku senang rumor itu bisa terpatahkan." Kata perempuan itu dengan sangat tulus, yang dibalas Jeonghan dengan senyum simpul.
"Pasti sulit menahan diri untuk tidak emosi mendengar rumor itu, bukan? Kau benar-benar hebat, Jeonghan." Puji perempuan itu tiba-tiba sambil menepuk pundak Jeonghan yang sudah terkesiap di kursinya.
Bagaimana Jeonghan tidak kaget? Selama ini ia hanya mendengar kabar buruk tentang dirinya dan orang-orang selalu berpura-pura tidak tahu tentang itu. Dipikirnya, tidak akan ada yang memperdulikan perasaannya. Tidak ada yang peduli akan amarah yang selama ini ia simpan di dalam dada--ternyata ada. Jeonghan pun menghela napas pelan, ia sedikit mendongak untuk melihat perempuan itu dengan lebih jelas, kembali menyunggingkan senyum kecil sambil berkata, "ya, terima kasih."
~~~
"Jeonghan!!"
Baru saja Jeonghan keluar dari ruang make up, seorang pria sudah memanggilnya dengan lantang dari koridor. Buru-buru Jeonghan menghampirinya, turut berjalan ke arah studio tempat mereka akan syuting sebuah acara ragam di Youtube.
"Kau sudah siap, kan?" Tanya pria berkacamata itu tanpa memandang langsung ke arah Jeonghan yang sudah tampil prima dengan make up dan baju yang dipilihkan oleh staff.
"Sudah, Kak."
"Bagus. Aku mau memperkenalkanmu satu pemain baru acara kita." Jelas pria itu sambil memandang ke sekeliling set studio begitu mereka sampai di sana.
Jeonghan pun manggut-manggut. Ia tidak begitu peduli dengan pemain lain, sejujurnya. Selama ini ia hanya fokus bekerja, bercengkrama dengan seperlunya dengan teman kerjanya lalu pulang dan menonton kontennya untuk dinilai setelah terunggah di Youtube. Lagipula, acara ragam yang ia bintangi hanya game reaksi hal random. Syutingnya pun jarang bersamaan dengan orang lain. Jadi, untuk apa peduli?
"Jinhyeong! Sini!"
DEG!
Refleks Jeonghan memundurkan langkah saat nama itu diteriakkan pria di sampingnya. Sangat tidak asing. Namanya sangat mengganggu pendengarannya sampai Jeonghan merasa perutnya terpelintir dengan kencang.
"Nahh! Jinhyeong! Kau harus berkenalan dengan Jeonghan! Dia ini sudah menjadi cast utama di sini. Kau harus sering-sering menonton videonya sebagai acuan." Jelas pria itu saat seorang pria lain, yang tingginya sangat semampai menghampiri mereka.
Kedua sudut mata Jeonghan berkedut. Ia enggan mendongak untuk melihat pria itu namun tangannya sudah terjulur ke hadapan Jeonghan yang segera teringat kejadian di hari laknat itu.
Tangan yang sama.
"Jin--"
"Maaf, aku harus ke toilet." Kata Jeonghan langsung memutar badan dan berjalan dengan langkah besar keluar dari studio. Ia sudah tidak peduli lagi jika pria berkacamata yang menjadi PD-nya itu murka dengan sikapnya, tidak peduli jika tiba-tiba ia kehilangan pekerjaan sebagai cast acara ragam Youtube ini karena pria brengsek bernama Jinhyeong yang sudah di-block-nya di Instagram muncul sebagai pemain baru.
Jantung Jeonghan berdegup sangat kencang. Ia merasa sangat takut sampai tubuhnya turut bergetar hebat bahkan setelah ia mencoba bernapas dengan tenang di dalam satu bilik toilet.
Tidak bisa...
"Jeonghan,"
Jeonghan megap-megap, ia menepuk dadanya yang terasa sesak saat mendengar suara Jinhyeong di luar bilik toilet.
"Aku minta maaf soal waktu itu... aku pikir--"
"Keluar!"
"M-maaf... tapi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini."
"Ku bilang keluar!" Seru Jeonghan dengan peluh yang mulai muncul pada sekujur tubuhnya. Dengan susah payah ia berteriak, di tengah napasnya yang tersenggal akibat kehadiran pria itu.
"Aku minta maaf." Kata pria itu lagi sebelum terdengar suara pintu tertutup yang membuat Jeonghan jadi sedikit lega.
Ingin rasanya Jeonghan menangis, tetapi ia menahannya dengan susah payah agar make up-nya tidak rusak. Hatinya sakit sekali dan kepalanya tidak bisa berpikir dengan jernih sampai Jeonghan melihat wajah Dohee di sana. Bae Dohee.
Ponsel.
Jeonghan buru-buru merogoh seluruh kantong pada pakaian yang ia kenakan. Mencari benda penting itu dalam keadaan genting, bersyukur saat menemukannya di dalam saku celana. Dengan jemari yang bergetar hebat, Jeonghan pun mencari nama Dohee dalam kontaknya. Begitu menemukannya, tanpa ragu pria itu memencet tombol panggilan dan meletakkan ponselnya di samping telinga.
"Dohee!" Seru Jeonghan tak tertahankan.
"Kak? Kau--"
"K-kau di mana? Aku... tolong aku..."
"Kak?? Kau di mana sekarang!?"
"Youtube... ke sini... cepat!"
Thank you for reading! If you like it don't forget to like and comment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
FanfictionBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)