너에게 반했어
[Aku tergila-gila padamu]
Jiwa Dohee rasanya masih melayang, menembus langit ke tujuh sampai ia tidak sadar tengah ditatap heran Yewon dan Mingyu yang sedang duduk di hadapannya dengan isi gelas yang masih penuh. Benak Dohee tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi antara dirinya dan Jeonghan. Di kamar pria itu mereka berciuman, hampir bercumbu jika Mingyu tidak mengganggu mereka dengan membuka pintu kamar Jeonghan tanpa diketuk lebih dulu--ya, pada akhirnya mereka ketahuan tengah berciuman oleh Mingyu dan Seokmin yang rahangnya hampir jatuh sangking kagetnya.
"Gila." Seloroh Mingyu kesal sebelum meneguk Sojunya dengan satu kali teguk, memanaskan tenggorokan dan hatinya yang merasa jijik mengingat kejadian di apartemen Jeonghan itu.
"Makanya! Sebelum buka pintu, diketuk dulu!" Seru Dohee yang tiba-tiba kembali tersadar akan dunia nyata akibat seruan Mingyu yang membuatnya kesal.
"Tapi, ini serius, kau dan Kak Jeonghan... berciuman, Kak? Ciuman asli? Bukan pura-pura?" Dengan polosnya Yewon bertanya, sedikit malu saat menyebut kata 'ciuman' diumurnya yang tidak lagi muda.
"Ihhh bulu kudukku merinding!!" Kata Mingyu dengan tubuh yang bergetar. Meringis geli saat memori itu kembali menyapanya.
Dohee berpura-pura tidak melihat reaksi Mingyu yang menyebalkan. Ia memilih melihat Yewon, menganggukkan kepala dengan gemas untuk menjawab pertanyaan perempuan itu. "Hmm... ciuman asli, Yewon. Dia menciumku dengan bibirnya."
"Jadi, kalian pacaran? Officially dating?"
"Mungkin?"
"Yaa!" Mingyu berseru mendengar jawaban Dohee yang meragukan itu. Ia mendelik jengah kepada Dohee yang sudah mendesis kepadanya.
"Yaa! Kalau kau tidak mengganggu, mungkin Kak Jeonghan sudah mengajakku berpacaran!"
"Ahh... Kak Mingyu, kau benar-benar mengganggu." Keluh Yewon sambil menyikut pinggang Mingyu pelan, turut menyalahkan hingga pria itu mendesis geram dan meneguk Soju yang sudah ia tuang ke dalam gelasnya.
Yewon jadi terkikik geli sembari melirik Dohee yang turut tersenyum karena telah berhasil menyudutkan Mingyu yang selalu sensitif membahas hubungan Dohee dan Jeonghan. Pria itu seakan tidak rela dengan hubungan tersebut--dan Dohee paham mengapa, sehingga ia tidak bertanya lagi alasannya dan membiarkan pria itu kesal sendiri.
"Terserah kalian sajalah." Kesal Mingyu sambil mengerucutkan bibir dan Yewon segera merangkulnya erat.
"Jangan khawatir, Kak. Aku bisa lihat Kak Dohee dan Kak Jeonghan memang berjodoh. Kau bisa lihat, kan, jika mereka itu sebenarnya saling melengkapi?"
"Melengkapi nenek moyangmu." Rutuk Mingyu tak terima, membuat Dohee menjulurkan lidah kepadanya.
"Pokoknya! Kalau kau menyakiti Kak Jeonghan, kau tahu apa yang akan terjadi, kan, Bae Dohee?" Tanya Mingyu retoris, mendelik tajam pada Dohee yang sudah menghela napas panjang, lelah dengan sikap Mingyu yang terlalu protektif kepada Jeonghan--tapi perempuan itu tidak berkilah pula dan memutar kedua bola matanya sebagai jawaban meski di dalam hatinya ia menjawab 'Iya' pertanyaan tersebut.
Iya. Dohee tahu dan ia bersumpah tidak akan menyakiti Jeonghan sampai kapan pun.
~~~
"Berhenti menatapku seperti itu, Seokmin." Protes Jeonghan yang merasa jengah dengan tatapan Seokmin yang seperti orang mesum, menggodanya yang ketahuan tengah berciuman dengan Dohee beberapa jam lalu.
Seokmin pun tertawa, mendiamkan makan malamnya untuk sesaat karena merasa lebih tertarik mengulik Jeonghan yang juga sudah tidak memiliki nafsu makan di hadapannya. Tapi Seokmin tidak peduli. Ia ingin tahu soal Dohee, perempuan yang baru dikenalnya tadi, yang sepertinya memiliki hubungan spesial dengan Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
ФанфикшнBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)