21. 꺼져줄게 잘 살아

212 42 10
                                        

거져줄게 잘 살아
[Aku akan pergi agar kau bisa hidup bahagia]

Kedua mata Dohee menatap layar laptop di depannya dengan intens, memperhatikan setiap hasil potretannya dengan saksama, mencari hasil terbaik untuk diberikan kepada editornya. Hari ini Dohee kembali bekerja seperti biasa, memotret beberapa model untuk majalah ternama sampai sore dengan sangat profesional walau benaknya memikirkan Jeonghan yang masih enggan berbicara kepadanya setelah pengakuannya di atas mobil. Pria itu benar-benar ngambek sampai tidak membalas pesan Dohee.

Menyedihkan. Tetapi Dohee juga tidak ingin kelewatan dengan memaksa berbicara kepada Jeonghan untuk menjelaskan maksudnya, berharap suatu saat Jeonghan bisa paham jika hal yang dilakukannya hanya untuk kebaikan pria itu.

"Oke. Fotonya sudah ku sortir ke file yang berbeda. Sisanya tolong seperti biasa, ya." Kata Dohee kepada asistennya, lalu ia pun memperhatikan ke sekitar studio, melihat para staff yang tengah membereskan peralatan.

"Semuanya! Terima kasih, ya, atas hari ini!" Serunya dengan lantang sambil membungkukkan badan dengan sopan kepada para staff.

"Terima kasih kembali! Kamu sudah bekerja keras!" Balas para staff dengan penuh semangat, mengantar Dohee yang bergegas keluar dari studio membawa peralatan kerjanya.

Pemotretan hari ini berjalan dengan sangat lancar dan Dohee merasa ada setitik kebahagiaan karena bisa pulang dengan cepat. Makanya tidak heran para staff juga terlihat bahagia, tidak seperti jika mendapatkan hari yang buruk dan waktu pemotretan jadi molor--mengucapkan terima kasih pun rasanya malas untuk mereka.

"Bae Dohee!"

Langkah Dohee terhenti. Kedua mata Dohee melebar saat mendengar suara yang memanggil nama lengkapnya itu dengan lantang. Sangat tidak asing dan tiba-tiba dadanya terasa sesak. Tidak ingin membuat harinya menjadi buruk, Dohee pun kembali melanjutkan langkah, mencuekkan panggilan itu sampai sang pemilik suara menghalangi jalannya.

"Dohee! Kau serius berpacaran dengan pria itu!?" Tanya sang pemilik suara dengan khawatir, mengejutkan Dohee yang sudah mengerutkan dahi, sedikit mendongak agar bisa melihat calon lawan bicaranya dengan jelas.

"Kalau iya, kenapa!?" Tanya Dohee sewot, paham siapa 'pria' yang dimaksud orang di hadapannya.

"Bukankah dia tidak menyukai perempuan? Dan kau--"

"Apakah ada hal penting yang lain yang bisa kau tanyakan, Seungcheol? Aku lelah dengan tuduhanmu tentangku, tentangnya, tentang Yewon... sudah setahun lebih dan kau masih ingin mengurusi hidupku? Bukankah kau membenciku dan tidak ingin melihatku lagi?"

"Dohee! Dengar," pinta Seungcheol berniat memegang dua bahu Dohee yang segera ditepis oleh perempuan itu.

"Tidak ada yang ingin ku dengar." Kata Dohee menahan rasa kesal, kembali melanjutkan langkah dan pria di belakangnya itu pun mengejar dan berdiri di hadapannya lagi sampai Dohee geram.

"Aku tahu, kau menyukainya karena dia cantik. Tapi, apakah sudah kau pastikan jika dia menyukai perempuan?"

"Kau ingin kita berdebat sampai video kita tersebar lagi di internet?" Tanya Dohee saat menyadari beberapa orang mulai memperhatikan mereka dengan penasaran. 

Kedua mata Dohee memandang Seungcheol tajam, membiarkan pria itu melihat ke sekeliling mereka agar tersadar jika kini mereka menjadi sumber perhatian beberapa orang yang tidak sengaja lewat di koridor itu. Dohee sendiri tidak paham mengapa Seungcheol yang menyebabkan banyak masalah dalam kehidupannya itu masih ingin menyapanya setelah pertengkaran mereka beberapa waktu lalu. Bahkan di saat Dohee ingin tidak memperdulikan pria itu lagi meski banyak amarah yang ingin ia lampiaskan kepadanya.

Pretty Boy [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang