저와 같이 점심 드실래요?
[Maukah kau makan siang denganku?]
Mingyu
Kak Jeonghan sakit apa?
Kedua alis Dohee terangkat membaca KTalk dari Mingyu yang baru dibacanya begitu ia sampai di kantor hari ini. Dohee menggaruk keningnya yang sebenarnya tidak gatal, merasa bingung karena ia tidak tahu mengapa Mingyu bertanya tentang keadaan Jeonghan kepadanya, padahal pria itu bisa bertanya langsung kepada Jeonghan yang Dohee yakin sedang baik-baik saja setelah perempuan itu menghubungi Jeonghan pagi ini lewat KTalk.
Dohee pun menaruh ponselnya di atas meja, bersisian dengan laptop yang biasa ia gunakan untuk menampilkan hasil potretannya, berniat untuk membiarkan pertanyaan Mingyu menggantung begitu saja karena ia ingin mempersiapkan peralatannya untuk bekerja hingga ponselnya berdering.
Mingyu.
"Hm? Kenapa?"
"Kak Jeonghan sakit apa?" Tanya Mingyu lantang, terdengar sangat khawatir sampai Dohee harus menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Sakit apa? Tadi pagi dia baik-baik--"
"Kemarin, Bae Dohee! Kau pikir aku tidak tahu kalau kau ke studio tempatnya bekerja!?"
Bibir Dohee terkatup rapat, tidak menduga jika Mingyu akan mengetahui kejadian kemarin yang ia pikir tidak akan tersebar ke mana-mana. Dengan susah payah Dohee mencari alasan yang bisa dipercayai Mingyu tentang Jeonghan, menghalau diri untuk tidak menceritakan kejadian sebenarnya yang bisa membuat Jeonghan marah karena rahasianya bisa terbongkar.
"Ya! Bae Dohee!"
"Sakit perut!!" Seru Dohee kesal, sedikit gugup karena telah berbohong kepada sahabatnya.
"Yaa! Kau pikir aku anak kecil yang bisa kau bohongi? Bagaimana bisa Kak Jeonghan memelukmu karena sakit perut!?" Tanya Mingyu tidak percaya, ikut kesal hingga Dohee menggigit bibir, kembali memutar otak untuk mencari alasan lain.
"Dia kelelahan." Jawab Dohee lirih, berharap kali ini bisa membungkam cecaran Mingyu yang mengganggu pendengarannya. "Makanya dia langsung memelukku seperti itu. Sebelumnya juga dia sakit perut." Tambah Dohee dengan cukup meyakinkan hingga napas Mingyu di seberang telepon terhela panjang.
"Kenapa bisa kau ada di sana? Ini bukan rencana kalian yang masih pura-pura pacaran, kan?'
"Teknisnya begitu." Jawab Dohee tidak berbohong sepenuhnya. "Sekalian kata Kak Jeonghan."
"Yaa! Kau belum cerita tentang masalahmu dengan Seung--'
"Sudah!!" Dohee berseru kesal. "Aku sudah beritahu Kak Jeonghan!"
"Jangan bohong! Bagaimana bisa dia masih mau berpura-pura pacaran denganmu?"
Mingyu menyebalkan. Dohee mendesis, lalu menarik napasnya dengan panjang karena kekesalan yang menyeruak di dalam hati. Ia tahu, Mingyu khawatir akan Jeonghan dan seharusnya pria itu juga tahu kalau Dohee tahu batasan. Sejak awal ia bahkan tidak ingin menyeret Jeonghan ke dalam masalahnya, tetapi pria itu malah ikut campur dengan sendirinya.
"Ya! Bae Dohee!" Seru Mingyu membuat Dohee makin kesal hingga ia memekik pada layar ponselnya.
"KAU TANYAKAN SAJA SENDIRI PADA KAK JEONGHAN! BANGSAT!"
~~~
"Oh? Kau yang bernama Dohee?"
Dohee tersenyum lebar pada seorang perempuan cantik ber-dress hitam selutut yang wajahnya sudah dipoles make up gothic yang baru saja bertanya retoris, memastikan dirinya sebagai Dohee. Ia pun mengangguk, memuji kecantikan modelnya itu di dalam hati sambil membayangkan angle foto yang ingin ia ambil untuk perempuan itu nanti sebagai salah satu bagian dalam majalah terbitan spesial Halloween tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
FanfictionBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)