힘든 하루 였어
[Hari yang berat]
Kata orang, Jeonghan punya dua mata sayu yang mempesona. Tatapannya tampak kosong tapi menakutkan, seperti ada sesuatu di dalamnya hingga tidak banyak yang berani membalas tatapannya. Bukan hanya menakutkan, dua mata sayu itu juga menjadi salah satu prasangka orang tentang bagaimana sosok Jeonghan dari luar. Ada yang mengatakannya sebagai sosok tak bersemangat, ada pula yang menyebutnya sebagai sosok dingin yang bisa saja membunuh seseorang diam-diam--seorang psikopat berdarah dingin yang tidak pernah diperdulikan Jeonghan karena ia tidak mengenal orang-orang itu.
Ia hanya peduli tentang pekerjaannya. Apakah posenya sudah bagus di depan kamera? Apakah raut wajahnya sudah sesuai dengan tema pemotretan yang ia lakukan?
Menjadi model bukan hal yang mudah meski ia hanya seorang foto model, bukan catwalk model yang menuntut banyak hal meski terkadang ia mendapat undangan untuk berjalan di atas catwalk sebuah acara fashion show. Bukan hanya sering mendapat teriakan fotografer, Jeonghan juga harus mengeksplor pose dan raut wajah untuk pekerjaannya, harus mau mengikuti tema foto yang out of the box, dan mau dipasangkan oleh siapa pun saat dipotret entah itu dengan manusia atau binatang. Seperti yang dilakukan Jeonghan sekarang, dipotret bersama anjing pomeranian yang galaknya minta ampun sampai ia harus mengulang beberapa take yang membuat semua orang yang ada di studio frustasi.
Bukan kesalahan Jeonghan, tapi ia menjadi sasak kemarahan karena disangka tidak pintar bercengkrama dengan anjing hingga sang fotografer kehabisan kesabaran dan meminta sesi foto ditunda hari lain untuk mencari model pengganti.
Ya, model pengganti.
Jeonghan merasa lelah, juga kesal, tetapi ia enggan mencari masalah dan meminta maaf kepada seluruh staff yang ada di studio sebelum bergegas ke ruang ganti untuk membereskan diri.
"Kak... harusnya kau bilang kalau anjing itu yang tidak bisa diatur. Aku bisa melihatnya dengan jelas, kok." Ujar Seokmin khawatir, yang kali ini menemani Jeonghan sebagai asisten.
Napas Jeonghan terhela. Ia tengah berganti baju di depan Seokmin yang sedang duduk di salah satu kursi di ruang ganti, tidak segera menjawab karena saran itu sama sekali tidak berguna.
"Kak... kau sudah hampir satu hari bekerja tapi mereka ingin menggantikanmu? Itu tid--"
"Aku memang tidak pintar menenangkan hewan, Seokmin. Sebagai model, aku seharusnya bisa mengatasi hal-hal seperti itu."
"Tapi anjinya memang galak! Aku punya anjing di rumah dan aku tahu tabiat mereka!" Seru Seokmin emosional, sakit hati saat mendengar kata-kata fotografer tentang Jeonghan beberapa menit lalu hingga ia tidak segan bersikap keras seperti itu.
"Bagaimana bisa kau menerima hal tidak adil seperti ini? Bukankah kemarin kau berani bersuara jika fotomu diambil untuk hal-hal yang tidak benar?"
"Ini hal yang berbeda, Seokmin." Jawab Jeonghan tenang, ia melirik Seokmin yang wajahnya sudah memerah karena amarah, lalu membereskan barang-barangnya untuk langsung pulang setelah memberikan baju kepada stylist-nya.
"Sama!" Seru Seokmin kesal. "Kau dimarahi atas kesalahan hewan!? Kau diganti dan tidak dibayar setelah seharian bekerja!? Itu tidak masuk akal."
"Ayo pulang." Titah Jeonghan mengindahkan cecaran Seokmin yang membuat hatinya sesak. Ia tidak ingin membalas perkataan Seokmin, atau ia akan memarahi pria itu hingga membuat hubungan mereka renggang.
"Kak..."
Tok tok tok
Seokmin segera mengunci mulut begitu pintu ruang ganti diketuk oleh seseorang dari luar. Ia dan Jeonghan pun segera melihat pintu tersebut dengan heran, penasaran siapa yang mengetuk pintu mereka di saat mereka sudah harus pulang setelah pemotretan gagal hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
ФанфикшнBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)