나를 혼자 남겨두지마
[Jangan Tinggalkan aku Sendirian]
"Ya, gayanya yang lain... oke... wajah tegas... sangar sedikit, bisa?" Dengan sangat cerewet Dohee meminta banyak pose dari model yang sedang bergaya di hadapannya sambil mengarahkan lensa dan memencet shutter saat ada pose yang bagus.
Dohee sedikit kewalahan dengan pemotretan kali ini karena model yang ditanganinya tidak pintar berpose. Raut wajahnya juga begitu-begitu saja hingga foto yang didapatkan Dohee terkesan membosankan. Tidak menyenangkan hatinya yang juga dari kemarin dirundung kekalutan memikirkan Jeonghan--pria yang entah berada di mana dan sedang memikirkan apa.
Memang salahnya, Dohee mengakui itu. Ia bahkan ingin mencari cara agar Jeonghan bisa keluar dari lingkaran permasalahannya dengan Seungcheol walau sudah sedikit terlambat karena rumor tentang Jeonghan yang menyukai pria sudah tersebar di kalangan model dan fotografer di sekitarnya, sampai ia diberondongi oleh tanya sejak kedatangannya ke studio.
Mengherankan Dohee yang tidak menyangka jika orang-orang pun mengetahui kedekatannya dengan pria itu.
"Oke. Set selanjutnya." Kata Dohee dengan lemas menyodorkan kamera ke asistennya. Sebelum beranjak ke meja belakang untuk melihat hasil potretannya selama menunggu model berganti baju, Dohee memanggil model itu dengan lembut.
"Wajahnya coba rileks, ya, Jae. Kau sangat tegang." Ujar Dohee pelan dan sang model yang bernama Jae itu mengangguk dengan kikuk.
"B-baik, Kak."
Napas Dohee terhela pelan. Ia lalu membiarkan Jae ke ruang ganti sedangkan ia menghampiri asistennya yang tengah memencet sesuatu pada keyboard laptop untuk memperlihatkan hasil foto yang sudah diambilnya tadi.
"Jae anak baru, ya?" Tanya Dohee tanpa semangat kepada asistennya yang segera menganggukkan kepala. "Iya, dia kenalan CEO."
"Pantas." Ujar Dohee pelan, meringis melihat hasil fotonya yang tampak biasa saja. Tidak buruk, tapi raut wajah Jae tidak berubah pada setiap posenya. Membosankan.
"Pilihkan saja untukku." Pinta Dohee kepada asistennya untuk memilah foto terbaik yang harus disetor ke editor. Dohee sudah pasrah karena baginya, foto-foto itu tidak ada yang cukup bagus untuk diberikan ke editor. Rasanya Dohee ingin mengulang proses pemotretan--yang kali ini tidak bisa ia lakukan karena modelnya tidak begitu kooperatif dan waktu yang semakin mepet. Sehingga, pada akhirnya Dohee membiarkan asistennya untuk menilai, bukan dirinya.
Asistennya pun menurut, membiarkan Dohee melipir ke salah satu sisi studio yang sepi untuk membuka ponsel dan mengirimkan pesan untuk seseorang.
Dohee
Berikan aku nomor Jeonghan!
Cepat!
Mingyu
Tidak.
Kau jangan bertindak aneh!
Dohee
Tidak, bodoh!
Ada yang harus ku bicarakan!
Mingyu
Kau tahu, rumor tentangnya
sedang diperbincangkan orang!?
Dohee
Tahu!
Makanya aku ingin menyudahi
rumor itu KIM MINGYU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [Complete]
Fiksi PenggemarBae Dohee menyukai wanita cantik dan membenci model pria. Kehidupan asmaranya pun tidak pernah berjalan mulus hingga ia bertemu dengan pria impiannya, seorang pria cantik bernama Yoon Jeonghan.
![Pretty Boy [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/354729460-64-k18651.jpg)