Hari kian sore, Rony yang berada di tubuh Nabila mau tak mau di paksa pulang oleh para teman temannya kerumah tubuh milik Gadis mungil itu, dengan ogah ogahan Rony berjalan membawa tubuh ringan milik si gadis.
Nabila yang melihat itu gugup, bagaimanapun ia akan tinggal sendiri di dalam rumah besar milik Rony, menggantikan peran lelaki itu yang kini bersemayam di tubuhnya, ia kemudian menggeleng menusir rasa takut saat melihat banyaknya ruangan di dalam rumah.
Sembari mendengus sebal Rony yang menatap wajahnya tengah gelisah berbalik arah, menatap Nabila yang terlihat gugup didalam tubuhnya, Mungkinkah wanita itu takut sendirian?.
"Ron kita pulang dulu, besok kita kesini lagi!". Neyl mewakili yang lain berpamitan pada tubuh Besar Rony yang berisi Nabila, membuat gadis yang terjebak itu bingung dan menganggukan kepalannya seolah mengiyakan apa yang di ucapkan oleh orang orang ini.
Nabila yang berada di dalam tubuh Rony mengangguk kikuk, ia benar benar takut ditinggalkan sendirian saat ini, bagaimanapun Rumah Rony emang terlihat lebih besar jika haanyaqa ditinggali oleh dirinya, Rumah berlantai dua dengan kesan monokrom yang elegan terlihat menyeramkan saat ini dimatanya.
Rony yang melihat raut kikuk Nabila ditubuhnya hampir saja lepas ketawa, bagaimanapun ia tak bisa membayangkan wajah pias pucat pasi milik gadis itu sekarang, semenatara ia didalam tubuh mungil Nabila malah berdadah dadah riang seoolah mengejek Nabila yang kini ketakutan didalam tubuhnya dan didalam Rumahnya.
"Besok kita balik lagi ya Ron!". Nada penuh manis itu dibuat semanis mungkin oleh Rony yang berada ditubuh milik Nabila, meskipun lelaki itu juga geli sendiri ketika ia harus memanggil Namanya dalam wujud lain.
Mendengar itu Nabila tersenyum kecut, ia menatap tubuh teman temannya yang menghilang di ujung jalan, kali ini gadis itu menelan ludah kasar, ia benar benar tak berani untuk tinggal sendiri di Rumah milik Rony mulai sekarang.
"Ayah Ibu, takut". cicit Nabila ketakutan.
Lain hal dengan Nabila yang berada di tubuh Rony, lain hal juga dengan Rony yang berada ditubuh milik gadis mungil itu, ia kewalahan saat ini, baru saja sampai Rumah kedua orang tua gadis itu menariknya untuk seera mandi, lalu membantu ibunya masak, dan saat ini ia dititipi adik Nabila yang masih kecil sendirian, sementara orang tua dari gadis itu pergi menginap dengan alasan urusan mendadak.
"Hah, paling itu hanya alasan!". lirih Rony yang kewalahan saat ini.
Sementara adik Nabila yang berusia 3 tahun terus berlarian dan merancau tak tentu, lelaki kecil itu terus mengacak acak barang yang berada disana, Rony hampir frustasi lelaki itu tak kuat mengurusi anak kecil yang berada di hadapannya ini.
"ARHGGGGGGGG!".
Jerit Rony Frustasi, semntara Reyha yang melihat kakak perempuannya menjerit tersenyum kecil, anak laki laki itu kemudian menarik narik Kakak perempuannya seolah mengajak Rony yang berada di tubuhnya Nabila untuk ikut bermain bersamanya.
"NABILAAAAAA!!!". Teriak Rony histeris.
"Tok-Tok-Tok".
Nabila yang baru saja bersantai setelah sebelumnya mengganti semua lampu remang remang milik Rony dengan lampu terang berwatt besar, menghela nafas ia melihat jam dinding yang menunjukan hampir tengah malam saat ini, lagi pula siapa sih malam malam yang mau bertamu kesini, kurang kerjaan sekali, apa itu teman teman lelakinya, Neyl, Paul, Diman atau Edo?, Huh.
"Sebentar!". Teriak Nabila sembari membawa tubuh besar milik Rony untuk membukakan pintu dari tamu yang lancang sekali mengganggunya malam ini.
"Cklek".
Nabila terkejut hampir terjungkal, saat mendapati Tubuh mungilnya yang diambil alih Rony terduduk lemas seolah frustasi, disebelahnya ia menemukan adik kecilnya -Reyha- yang menyengir lucu, lelaki kecil itu seolah tak kekurangan satu persenpun tenaganya malam ini, ia malah dengan lancangnya berlarian masuk kedalam Rumah milik Rony tanpa disuruh oleh situan Rumah.
"Hahahahahah".
Nabila melotot frustasi, kenapa ini, ada apa?.
Sementara Rony terduduk lebih frustasi, ia kewalahan tenaganya habis untuk mengurusi satu orang anak dari keluarga gadis ini, ia benar benar butuh tidur saat ini.
"Kenapa Rey dibawa kesini kak?". tanya Nabila setelah membawa masuk tubuh mungil miliknya itu, Rony hanya mendesah, ia masih terlalu pusing untuk mengungkit kejadian kejadian yang terlalu cepat hari ini.
"Bokap Nyokap lu katanya ada pertemuan dadakan, gue yakin sih cuman alesan, tapi apapun itu mereka malah ninggalin gue berdua sama tuh tuyul, nyebelinnya minta ampun!!!". ucap Rony histeris kembali mengingat hal hal ajaib yang baru ia temukan hari ini.
"Hah". Nabila menghela nafas, orang tuanya kadang memang serandom itu, mereka kadang pergi kehotel hanya untuk menginap dengan alasan rapat dadakan, pertemuan dadakan atau apapun yang serba dadakan, membuatnya harus terbiasa dan telaten mengurusi Reyha yang masih berusia 3 tahun itu dengan penuh keibuan, wajar saja jika Rony sefrustasi saat ini, Bagaimanapun Rey adalah anak yang susah diatur maklum fase pertumbuhan bayi memang sangat sangat menjengkelkan.
"Yaudah Kak Rony tidur duluan aja, Rey biar sama Nab". Nabila kemudian meninggalkan Rony yang berbaring diatas sofa depan Tv, gadis itu kemudian mencari sang Adik yang terlalu gesit, ia menangkap Rey yang mencoba bersembunyi dibawah kolong meja makan, Rony yang melihat itu terkikik, sisi lain hatinya menghangat, ia seperti menemukan kehidupan lain ditengah kekosongan Rumah besar miliknya ini.
"Rey sekarang tidur sama kakak oke!". Nabila yang berada di tubuh Rony bercoba bernegoisasi pada bocah kecil itu, Rey yang mendengar hanya tersenyum riang, ini pengalaman pertama bocah itu dekat dengan orang lain, meski tanpa disadari oleh bocah lelaki yang tak tau apapun itu, Orang asing yang ia sebut orang lain adalah Kakaknya sendiri.
Rony melihat Nabila yang menggiring Rey memasuki kamar beranjak dari tempat ia merebahkan tubuhnya, lelaki itu mengikuti kemana perginya kedua manusia tadi, ia sedikit penasaran sihir apa yang dilakukan oleh gadis yang tubuhnya sedang bertukar dengannya saat ini, karena sepertinya sadar tak sadar senyum Nabila sedikit menggetarkan sisi lain diruang milik hatinya, itu sedikit memberi perasaan hangat yang membuncah, Rony bahkan seolah menikmati hingga membiarkan perasaan itu untuk terbiasa didalam hatinya.
"Nab". Panggil Rony.
Nabila menoleh, ia tersenyum, ntah bagaimana Rony saat ini dapat melihat jelas wajah Nabila yang tersenyum, bukan wajahnya yang datar atau wajahnya yang menyeramkan, ia benar benar seperti melihat Nabila seperti sebelum sebelumnya, ketika tubuh mereka belum tertukar.
"Gue tidur disini, Rey ngiranya Gue itu lu, makanya demi menjaga supaya Rey gak kaget, malem ini kita tidur bertiga, takut Rey Nyari gue nantinya". ucap Rony ngalus mode modus.
Nabila menggangguk saja, ia membenarkan jika adiknya itu memang akan terbangun tengah malam dan berteriak histeris saat tak mendapati dirinya berada disampingnya, Namun saat inikan yang berada ditubuhnya buka Nabila melainkan Rony yang bertukar tubuh dengan dirinya.
"Huft....".
"Okay Kak!".
________________________
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
EH, KETUKER!.
FantasyRony dan Nabila terbangun dalam tubuh mereka yang tertukar. Gimana jadinya Rony si anak Cool bisa berpindah tubuh ke Nabila si gadis kalem. Lalu gimana jadinya, Salma yang gak pernah deket deket sama Rony, tiba tiba langsung ketempelan cowok itu di...