Beberapa hari berlalu, kepulangan mereka kini disambut hiruk pikuknya dunia kembali, membuat mereka kembali sibuk, hingga mungkin hanya meluangkan waktu beberapa saat diakhir pekan, seperti biasa dirumah Rony.
Nabila mengeluh akhir akhir ini, tubuhnya meriang panas dan dingin tak tentu, mungkin ia demam, kepalanya juga pusing, tidurnya tak tenang dan selalu bermimpi aneh, mimpi yang tak ia ketahui apa itu?, "Aduh". Ringis Nabila, gadis itu memegang kepalanya pusing, keadaan rumah sedang sepi, Ibu dan Ayahnya sedang pergi meninggalkan ia dan Reyha berdua kembali, Namun sedari tadi gadis itu tak melihat adik enerjiknya dirumah ini sebenarnya kemana Rey pergi.
Sekelebat bayangan kedua manusia terputar jelas di otaknya, Nabila mengeluh kembali, telinganya pengang oleh suara suara tertawaan mereka, Nabila terduduk siluet yang mampir diotaknya semakin nyata, perasannya campur aduk, rasa takut, heran, senang, sedih bercampur aduk, perasaan was was kini memasuki hatinya, ia seolah familiar pada siluet kedua orang itu, Namun siapa?.
"Kak, Nab takut, kalo kita gak bisa balik lagi gimana?".
"Tenang aja Nab, Gue bakal usahain cari cara supaya kita balik lagi!".
"Rey hilang Nab, Gue lupa semalem!".
"Ini gimana kak, Rey kenapa bisa hilang!".
"Kak sampe kapan kita kaya gini?, kita bisa balik lagi gak ya?".
Sebuah percakapan melintas di telinga Nabila otaknya memperoses mengenali salah satu suara diantara dua suara tersebut, Nabila diam, ia memandang lurus ruang tengah rumahnya kosong, suara gadis yang ada dipikirannya sama persis dengan suaranya, sebenarnya jika ini adalah sebuah potongan ingatan, ini ingatan ia ketika bersama siapa?.
"Apa yang Nab lupain?". tanya Nabila pada dirinya, wajahnya frustasi tak bisa mengingat apapun.
Dilain sisi, Reyha sibuk bermain, bocah itu sebanarnya sudah ijin pada kakaknya, hanya saja mungkin rak didengar oleh gadis itu yang tadi tengah tidur siang.
Rey berlari bersama kedua teman temannya, teriakan dan pekikan anak kecil itu terdengar sangat nyaring, membuat Rony yang baru saja keluar rumah untuk mencari makan siang terdiam sejenak, Rony mencari kursi diarea taman, ntah mengapa melihat Rey yang kini asik bermain membuatnya sedikit menunda aktifitas demi bisa melihat bocah itu sejenak.
Rey yang merasa di perhatikan menoleh, ia melambaikan tangannya riang menatap Rony, bocah itu mungkin masih mengira lelaki ini masih kakaknya yang tertukar, ha tidak tau saja Rey, Rony dan Nabila kini sudah kembali ketubuhya masing masing.
"Kak Nab!". Rony menoleh, panggilan Rey membuatnya tersenyum tipis, lagi ia seperdi dejavu beberapa waktu lalu saat tubuhnya masih tertukar, dulu mungkin ia akan pucat pasi dengan Nabila karena takut rahasia mereka terbongkar seseorang.
Rony tersenyum gemas, Rey berlari kecil padannya seraya tersenyum lebar, deretan gigi putihnya yang kecil itu membuat lelaki itu semakin gemas saja, Rony mengacak rambut Rey saat bocah itu mendekat, mengajaknya tos seklias lalu mempersilahkan Rey untuk duduk disebelahnya.
Kedua teman Rey yang melihat itu berlarian ntah kemana, merasa Rey saat ini bersama seorang penculik anak, kedua teman Rey ini bermaksud untuk melaporkan kejadian ini pada Nabila, kakak Reyha.
"Itu temennya lari Boy, kenapa kesini?". tunjuk Rony, ia heran melihat kedua anak kecil yang berlari panik ketakutan, kenapa mereka itu.
Rey menggelengkan kepalanya tak tahu, tubuh Rony kini menjadi sandarannya, bocah kecil itu rupannya kelelahan saat ini membuat bocah yang lumayan jahil itu menyenderkan dirinya dan merebahkan dirinya kearah Rony.
KAMU SEDANG MEMBACA
EH, KETUKER!.
FantasyRony dan Nabila terbangun dalam tubuh mereka yang tertukar. Gimana jadinya Rony si anak Cool bisa berpindah tubuh ke Nabila si gadis kalem. Lalu gimana jadinya, Salma yang gak pernah deket deket sama Rony, tiba tiba langsung ketempelan cowok itu di...