9

544 50 28
                                    

Rony berjalan malas pagi ini, ia menendang nendang kerikil yang berada di sepanjang jalan, tubuh mungil milik Nabila ini ia bwa ntah kemana, kemana saja yang penting jauh, ia jenuh dengan suasana rumah gadis itu.

Bagaimana ia tidak jenuh, Ayah gadis itu dengan tiba tiba membawa istrinya keluar, meninggalkan ia bersama Reyha kembali, lalu belum sempat ia menutup pintu, seseorang yang mengaku Om bocah itu datang dan mengambil Reyha untuk menginap dirumahnya, Rony yang tak tau apa apa hanya bisa meng 'Oh' kan saja situasi yang terjadi, lelaki yang berada didalam tubuh Nabila itu mana tau dihadapannya saat itu benar benar Om nya Reyha atau tidak.


"Duh!". Rony mengaduh, ia mengusap usap jidat mulus milik Nabila saat ini,  lelaki itu kemudian menatap sekitar yang terlihat sepi, hah, pagi pagi seperti ini siapa yang iseng sih, lelaki itu dengan jiwa lelakinya membawa tubuh Nabila yang bertukar dengan tubuhnya berjalan mencari tau siapa yang sudah seenak jidat membuat jidat mulus dari gadis yang tubuhnya ia ambil alih ini luka.


"Heh!, Lu!". Teriak Rony, tubuh mungil milik Nabila itu kemudian berlari, mengikuti jiwa Rony yang menyuruhnya untuk mengejar seseorang yang berada dihadapannya itu.


Merasa seseorang mengejarnya, orang yang dikejar Rony tak kalah panik, dengan cepat orang itu berlari, orang itu bahkan ketakutan melihat aura mengerikan dari gadis bocah dalam pengelihatannya ini, "Aduh!". orang tadi mengaduh, wajahnya yang aduhai itu menabrak pohon besar yang berada disisi jalan, membuat tubuhnya jatuh terduduk kebelakang.


Mendapat kesempatan Rony yang berada dalam tubuh Nabila, menarik kencang kerah baju orang yang membelakanginya ini, lalu memutar tubuhnya untuk melihat siapa pelaku sebenarnya dari timpukan baru di kepalanya.


"Lho Paul?". ucap Rony.

"Sialan!".


Paul meringis, seumur hidup dalam hidupnya ia sama sekali belum pernah menemukan bocah gemoy seperti Nabila yang berada dihadapannya kini mengumpat, Paul merasa bersalah karena tak sengaja menendang kerikil hingga mengenai gadis itu, sepertinya Nabila saat ini benar benar marah.

"Nab ak- eh Gue bisa jelasin Nab!". ucap Paul ketakutan, bagaimanapun Nabila yang berada dihadapannya kini terlihat berapi api seakan ingin mengulitinya saat itu juga.

Rony yang mendengar itu mendesah, ia lupa ia sedang bertukar tubuh dengan Nabila saat ini, pantas saja Paul seperti ketakutan dan terlihat semakin bersalah padanya, soalnya biasanya lelaki bule ini bahkan jauh bersikap kurang ajar saat mereka bersama.


"Agrh!, Gue bukan Nabila!". Teriak Rony histeris, Paul yang melihatnya melongo, ada apa dengan gadis itu, sepertinya kerikil yang ia tendang tadi membuat otak Nabila sedikit terguncang.


"Nab, You okay?". Paul kini mendekat, memandang gadis itu khawatir, Rony yang berada di tubuh Nabila melotot, hey ia lelaki normal, apa apaan perlakuan ini menjijikan sekali!, Rony kemudian mencoba memberontak melepaskan Paul yang semakin mendekatkan tubuhnya pada Nabila, tapi Paul yang merasa mendapat perlawanan tak tinggal diam, lelaki bule itu menghentakan tangan Nabila yang tak ingin diam, lalu ia kemudian meniup luka kecil yang berada di kening Nabila, tanpa tau seseorang dalam tubuh itu meronta ronta ingin muntah.


"KALIAN NGAPAIN!". Nabila yang tak sengaja lewat membawa tubuh Rony berjalan mendekati kedua orang yang menjadi titik fokusnya saat ini, ia syok melihat wajah miliknya yang kini tertukar dengan Rony terlihat pias saat berada di dekapan Paul, ia bahkan melihat dengan jelas Rony yang meronta ronta minta tolong padanya.


Dengan kekuatan secepat kilat Nabila berlari, lalu menyempilkan tubuh Besar Rony di tengah tengah tubuhnya dan tubuh Paul, ia bahkan mendorong sedikit tubuh Paul untuk melepaskan lelaki itu dari tubuhnya yang berisi Rony yang terlihat sangat syok saat ini.


Paul yang tidak tau apa apa mendecak sebal pada Rony yang ia lihat saat ini, lelaki bule itu bahkan menepuk tubuh Rony kencang, membuat Nabila yang bertukar tubuh dengan Rony terlonjak kaget, dan bahkan hampir kejengkang jika saja Rony yang berada ditubuhnya tidak menahannya saat ini.


"Lu ngapain sih Ron?, muncul tanpa lihat suasana, ganggu aja!". Nabila menggaruk kepala Rony yang tak gatal, jujur ia tak terbiasa dengan sikap Paul yang selengan saat ia berada dalam tubuh Rony, gadis itu hanya tersenyum cengir membuat Paul yang melihatnya merinding, bagaimana tidak, Paul kan tidak tau kalo sebenarnya mereka berdua itu tertukar, jelas saja yang menyengir saat Nabila menyengir adalah wajah Rony yang terlihat sangat aneh.


"Paul kayaknya tadi lu dicari Diman deh!, mending lu samperin dulu sana, dia nunggu ditukang bubur didepan, G-Gue ada urusan sama Na-Nabila". Nabila menelan ludahnya susah payah, ia kemudian memberi alibi untuk Paul segera meninggalkan dirinya dan Rony saat ini, sedangkan Rony yang berada dibelakang gadis itu terdiam, ia terlalu syok dengan kejadian tadi.

Paul yang mendengar ucapan Rony ditelinganya mengangguk, Namun sebelum ia pergi, lelaki bule itu menyempatkan dirinya untuk mendekati Nabila yang terlihat diam dimatanya, lelaki itu mengusak pelan puncak kepala Nabila, lalu berujar maaf dan pergi, "Sorry ya Nab, Gw pamit ke Diman dulu okay!". ucap Paul lalu bergegas pergi dari sana, meninggalkan Rony yang berada didalam tubuh Nabila terkuncang kembali dan merinding, sementara Nabila yang melihat itu meringis, agak ngeri dengan intraksi Paul tadi, ah, andai saja lelaki bule itu tau siapa yang coba ia kardusi tadi adalah Rony, mungkin saat ini Paul sama sama akan muntah dan pucat pias seperti Rony.

"K-Kak, ga papa?". cicit Nabila, ia kemudian menepuk pipi miliknya berusaha menyadarkan Rony yang masih terlihat syok itu, Rony yang ditepuk pelan melihat kearah Nabila, ntah mengapa dipandangan lelaki itu ia selalu bisa melihat tubuhnya bertukar Normal seperti dulu, membuatnya dengan jelas dan leluasa bisa melihat Nabila kembali.

Rony kemudian menangkup pipi cuby gadis itu, lalu memeluk tubuh Nabila lalu menghirup erat wangi gadis itu merekamnya sejenak dalam pikirannya, sebelum suasana bertukar kembali terjadi, "Gue kaget liat Paul begitu, pengen muntah mual rasanya jijik banget!". ucap Rony sembari mendusel dusel leher Nabila yang tertutup oleh kain itu.


"Hehe Paulkan mana tau kita ketuker!" Nabila tertawa, Rony mendengus, lelaki itu kemudian menutup matanya, lalu melihat sekelilingnya yang kembali berubah, tubuh mereka kembali terukar lagi, membuat Rony lagi lagi mendengus sebal.

"Nab, Gue doang atau lu juga ngerasa, seperkian detik tadi kita tuh normal, gak lagi ketuker, tapi pas gue mejem mata terus melek lagi, kita malah ketuker lagi". tanya Rony.

Nabila diam, ia mengangguk singkat, jujur saja ia juga merasakan peristiwa yang sama, namun gadis itu masih ragu, tapi ketika Rony bertanya padanya membuat Nabila yang juga merasakan mengangguk mengiyakan.

Rony diam, lalu menghela nafas, lelaki itu kemudian berjalan terlebih dahulu membawa tubuh mungil Nabila sedikit berada lebih depan daripada tubuh besarnya.

"Kak Rey udah bangun?, kok bisa kak Rony berkeliaran pagi pagi kayak gini, emang Ayah Bunda ngijinin?". Nabila menyeletuk, membuat tubuh Rony terdiam sesaat, lelaki itu kemudian membalikan tubuh Nabila menghadap tubuh besar miliknya.

"Ayah sama Bunda Lu keluar lagi, katanya ada urusan penting, ninggalin gue sama Rey berdua doang". jawab Rony, membuat Nabila mengerutkan keningnya bingung, jika Reyha hanya dititip berdua lalu kenapa lelaki yang bertukar tubuh dengannya ini meninggalkan bocah itu sendirian dirumahnya.


"Lho terus Kak Rony ngapain disini, ntar Rey kalo bangun Nyariin Nab gimana?". tanya Nabila khawatir.

Rony yang melihat itu menghela nafas "Lu tenang aja Rey dijemput Omnya semalem, dia bilang mau ajak Rey nginep". ucap Rony santai, Nabila yang melihat itu langsung pucat pias, wajah datar milik Rony terlihat sangat gelisah karena gadis itu, Rony yang menyadari kemudian bertanya "Lu kenapa Nab?".

Nabila menggeleng wajahnya masih pucat lalu gadis itu menatap Rony dengan pandangan berkaca kaca "Kak, Rey gak punya Om, aku sama Rey gak punya Om, Ayah sama Bunda itu sama sama anak tunggal kak". ucap Nabila lirih.














____________________________








TBC.





EH, KETUKER!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang