Dareen sudah berada dilokasi yang di kirim Gavin ternyata lokasi itu rumah Gavin eh tapi Gavin belum cerita kalau dia punya rumah lagi pikir Dareen,tapi Dareen tak memperdulikannya.
Dareen bertanya ke salah satu pembantu yang berada dirumah itu, untuk menanyakan keberadaan Gavin sekarang.
"Tuan langsung masuk saja kekamar tuan Rian"kata pembantu itu.
"Dimana?"tanya Dareen.
"Tuan naik aja tangga itu lalu belok kearah kanan pokoknya pintu kamarnya berwarna hitam kecoklatan"balas pembantu itu dan langsung diangguki oleh Dareen.
Dareen berjalan menaiki tangga menuju kamar yang dimaksud pembantu tadi, sebelum masuk ia mengetuk pintu dulu.
"Siapa"tanya seseorang yang berada didalam kamar.
"Dareen"balas Dareen.
"Masuk aja Len"suruh orang yang berada didalam kamar itu.
Dareen membuka pintu kamar dan langsung masuk kedalam kamar disana ada temannya Gavin yang sedang duduk dipinggiran kasur.
"Sini Len"kata Gavin sembari mengpuk puk kasur disampingnya.
Dareen duduk disampingnya,lalu ia menempelkan punggung tangannya ke dahi Gavin tapi ia tidak merasakan panas sedikitpun ditubuh Gavin.
"Lo kenapa,apanya yang sakit"tanya Dareen yang tanganya masih menempel dipipi kanan Gavin.
"Gue gak papa,tapi bol gue sakit karna Ian gempur gue sampai pagi"ucap Gavin.
Dareen side eye ketika mendengar perkataan Gavin, Dareen pikir temannya itu sakit panas atau luka karna jatuh.
"Yeu elu mah,kalau gak kuat ngapain dicoba sih"ucap Dareen sambil membuka penutup salep yang ia beli tadi.
"Ck kalau gue tau kyk gini mana mau gue sama tuh orang Alen"balas Gavin.
"Udahlah,buka celana sama sempak lo"ucap Dareen.
Gavin menurut saja,perlahan dia membuka celana luar dan dalamnya memperlihatkan kon*tol yang terlalu besar dan tak terlalu kecil juga tapi mayan lah bisa masuk kedalam lubang orang.
Dareen mengoleskan salep yang ia beli tadi didalam hole Gavin, sedangkan Gavin sudah mengeluarkan suara-suara emasnya.
"Shit Len, pelan-pelan sakit"ucap Gavin.
"Diem jing,kalau lo banyak gerak ini tambah sakit"balas Dareen.
"Sakit banget len,udah ahkss keluarin len"ucap Gavin.
Dareen malah memperdalam tangannya sampai ketiga jari Dareen masuk sempurna kedalam hole milik Gavin.
Dareen tersenyum miring,lalu dengan tega Dareen memaju mundurkan tangannya dan sang empu hanya pasrah menahan sakitnya.
"Sshh Len cukup,sakit Len"kata Gavin.
Dareen malah mempercepat temponya sampai sang empu hanya bisa memohon dan mengeluarkan kata-kata emasnya.
Plak
"Aduh,kok gue dipukul sih Len"ringis Dareen.
"Lo itu gak niat bantuin ya jangan dibantuin, bukanya diobatin malah disodok pake tangan lo, anjing lo Len"kata Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia × Psicho
RomantizmCerita seorang ketua mafia yang mencari seseorang yang sudah lama menghilang yaitu seorang pemuda yang kini hidup sederhana dengan kakaknya, dirinya seorang psikopat yang berdarah dingin sebenernya ia hanya pemuda yang baik tetapi karena kecelakaan...