19 | Diculik?

214 13 2
                                    

"Sudah sudah mainnya,mari kita makan malam"ajak Dareen.

Mereka berdua menurut saja toh Aiden dan Edric sudah lapar,Dareen menggendong Aiden kemeja makan dengan Edric yang mengekorinya.

Dareen mendudukkan Aiden dikursi,lalu ia mengambil piring dan nasi juga lauk pauk yang diberikan ke Aiden dan Edric.

"Mam sendiri apa mau disuapin"tawar Dareen.

"Mam cendili"balas Aiden.

Mereka makan dengan tenang hanya dentuman sendok dan garpu yang berbunyi, Dareen melihat Aiden dengan tersenyum begitu juga dengan Edric yang melihat istri dan anaknya.

Dua puluh menitan mereka makan, akhirnya mereka selesai dengan kegiatan makan malamnya.

Kini mereka lagi duduk santai diruang tengah sambil menonton acara televisi kesukaan Dareen dan Aiden yaitu Upin Ipin.

"Sayang"panggil Edric.

"Sayang Alen"

"Alen sayang"

"Baby boy"

Cup

Cup

Cup

Edric tak henti-hentinya mengganggu Dareen yang menonton televisi,ia terus menciuminya dan memanggilnya dengan sebutan alay seperti sayangku,cintaku dan kata-kata lainnya.

Plak

Geplakan diterima dilengan kekar Edric,Edric meringis sambil memegangi lengan yang dipukul Dareen, benar-benar menyakitkan pukulan Dareen sampai lengan kekarnya memerah.

"Kok dipukul sih ayang"cibir Edric.

"Salah sendiri tangannya main-main gak jelas"ketus Dareen.

Memang tadi tangan Edric meraba-raba selangkangan Dareen sampai mengelus area kejantanannya dengan seksual.

Dareen membulatkan matanya siap-siap menerkam orang didepannya ini yang dimana tangannya sudah nangkring diatas burung kecil yang gak bisa terbang milik Dareen.

"Aghh.."desah Dareen kala Edric meremas secara seksual kejantanannya.

Tangan Dareen sudah melayang diudara bersiap-siap untuk memukul badan kekar Edric, tetapi tertahan begitu saja kala Edric mencekal lengannya.

Edric menyunggingkan senyuman smiriknya,sekali lagi Edric meremas dengan kuat kejantanan Dareen,hingga Dareen mengeluarkan suara emasnya lagi.

Tak luput dari pandangan Aiden,Aiden menatap Dareen dan juga Edric dengan wajah polosnya, melihat wajah Dareen lalu melihat wajah Edric bergantian,matanya menatap tangan kekar Edric lalu turun ketelapak tangan Edric yang menempel pada sebuah benda.

"Dad apain mom"tanya Aiden dengan wajah polosnya dengan mata yang berkedip.

Edric langsung melepaskan cekalannya dan mengalihkan tangannya dari kejantanan Dareen,melirik sekilas kearah Dareen yang sudah tersenyum kikuk melihat anaknya.

"Dad gak ngapa-ngapain mom, cuma tadi ada nyamuk yaudah dad pukul hehehe"balas Edric sambil nyengir.

"Ouh,mom cucu Aden abis mo agi"ucap Aiden.

Dareen melirik tajam Edric, sedangkan yang dilirik hanya nyengir gak jelas, setelahnya Dareen pergi untuk membuatkan susu Aiden.

Hingga beberapa menit Aiden menunggu, Dareen sudah datang membawa dot yang berisikan susu milik Aiden.

"Dad mo jalan-jalan"ucap Aiden.

"Mau jalan-jalan kemana?"tanya Edric.

"Mana aja yang penting celu"ucap Aiden.

Mafia × PsichoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang