Dareen sedang berada diruang tengah,ia menonton televisi yang menayangkan kedua botak kembar.
"Len"panggil seseorang.
Dareen menoleh kearah sumber suara itu,ia melihat suaminya dan beberapa orang disampingnya.
"Sedang apa kamu?"tanya Edric.
"Cuci piring nih,mau ikutan gak"balas Dareen dengan tersenyum paksa.
"Udah tau nonton tv pakek nanya lagi,kok udah pulang?"tanya Dareen.
"Males dikantor"balas Edric.
"Ric udah makan belum, kalau belum makan sana ajak temanmu juga"ucap Dareen.
"Kita sudah makan"balas Edric.
"Bibi"panggil Dareen.
"Iya nona ada yang bisa saya bantu?"tanya pembantu itu.
"Tolong buatkan minuman buat mereka dan bawakan cemilan juga"ucap Dareen dan diangguki oleh pembantu itu.
Selang beberapa menit kemudian datanglah pembantu yang membawakan minuman beserta cemilan,ia meletakkannya dimeja itu.
Dareen mempersiapkan mereka untuk memakan cemilan yang sudah disiapkan oleh pembantu tadi,mereka pun mengambil minuman dan cemilan itu.
Drrt drrt
Handphone Dareen berbunyi,ia segera mengambil handphonenya dan pergi dari sana untuk mengangkat telfonnya.
"SiDareen kenapa Dric?"tanya Reyhan.
Edric dan kedua temannya itu langsung menoleh kearah Dareen yang dimana sedang mengangkat telfonnya.
"Kenapa?"tanya Edric.
"Jalannya kek orang habis ngen"ucap Reyhan.
Plak
Geplakan diterima dengan lapang dada oleh Reyhan,siapa lagi kalau bukan Heonsyuk pelakunya, benar-benar teman gak ada akhlak bisa-bisanya teman botinya ini berbicara seperti itu.
"Sakit jir"ringis Reyhan.
"Yeu sipendek kek gak tau aja kelakuan pengantin baru"ucap Andrian.
"Oh iya lupa, hehehe"cengir Reyhan.
"Pasti digempur habis-habisan tuh"sindir Heonsyuk.
Disisi lain, Dareen tengah berbicara dengan seseorang lewat telepon,ia menutup telfonnya sepihak setelah berbicara dengan orang itu,Dareen pergi kekamarnya,ia bersiap untuk pergi kekantornya karena yang menelponnya tadi tangan kanannya.
"Sayang kamu mau kemana?"tanya Edric.
"Mau pergi sebentar"balas Dareen.
"Emang kamu bisa jalan"tanya Edric.
"Ya bisalah jir,emang lo kira gue lumpuh apa"tekan Dareen.
Dareen pun pergi dari sana meninggalkan Edric dan ketiga temannya,dia memilih untuk membawa mobil sendiri ya meskipun anunya masih sakit,demi Alex kagak ngapa-ngapa.
Tiga puluh menitan didalam mobil, akhirnya Dareen sampai ditempat yang dituju yaitu sebuah gedung yang besar dan elegan,apalagi kalau bukan kantornya.
Dareen melewati beberapa karyawan yang bekerja disana,ia menggunakan lift untuk pergi keruangannya karena ruangannya berada dilantai tujuh.
Dareen membuka pintu ruangannya,disana terdapat beberapa orang berjas hitam dan satu orang wanita berumur kira-kira umur empat puluhan yang sedang duduk disofa,wanita itu terlihat angkuh dan sombong.
"Mau apa lagi oma kesini?"tanya Dareen kepada wanita berumur itu.
"Kenapa kau tidak mengundang oma diacara pernikahanmu Vero"katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia × Psicho
RomansaCerita seorang ketua mafia yang mencari seseorang yang sudah lama menghilang yaitu seorang pemuda yang kini hidup sederhana dengan kakaknya, dirinya seorang psikopat yang berdarah dingin sebenernya ia hanya pemuda yang baik tetapi karena kecelakaan...