08 | Nenek lampir

346 16 1
                                    

"Baik cukup sekian dan terima kasih"ucap Edric yang langsung berdiri dari duduknya dan orang yang duduk dikursi juga ikut berdiri.

"Terimakasih kembali,kalau begitu saya pamit"ucap orang itu sambil menjulurkan tangannya dan Edric membalasnya.

Bukan orang itu saja yang bersalaman dengan Edric tapi beberapa orang yang berada disana kecuali tangan kanannya.

"Kenapa kau masih disini?"tanya Edric kepada seorang wanita cantik yang berada dihadapannya.

"Memangnya gak boleh kalau aku masih disini"kata wanita itu.

"Tidak, cepat pergi atau saya mengusirmu dengan cara kasar"tekan Edric.

Wanita itu tidak menanggapinya serius,ia malah berjalan kearah Edric dan bergelayutan di lengan kekar Edric.

Dengan kasar Edric melepaskan tangan wanita itu dari lengannya,lalu Edric pergi meninggalkan tangan kanannya dan wanita itu yang sudah kesal sendiri.

"Pft,makanya gak usah keganjenan sama suami orang"ucap tangan kanannya yang masih setia menertawakan wanita itu.

Wanita itu menatapnya sinis lalu beranjak pergi meninggalkan tangan kanan Edric yang tertawa terbahak-bahak.

"Dasar wanita ular haha"gumam orang itu.

Disisi lain Edric sekarang berada dipenjual terang bulan atau disebut juga dengan martabak manis karena istrinya menelponnya untuk dibelikan terang bulan rasa coklat.

"Berapa?"tanya Edric.

"Dua lima ribu"jawab penjualnya.

Lalu Edric memberikan uang berwarna merah kepenjual dan penjualnya menerimanya.

"Ambil aja"ucap Edric.

"Terimakasih"balas penjual itu.

Setelahnya Edric pergi dari sana,tidak membutuhkan waktu yang lama Edric sudah sampai dimansion milik daddynya.

"Nih pesanan kamu"ucap Edric sambil meletakkan sebuah kantong plastik yang berisikan terang bulan ke meja.

"Uuhhh enak ini pasti"ucap Dareen sambil membuka kantong plastik itu.

"Tenkyu Ric"ucap Dareen.

"Ya"balas Edric sembari mengelus pucuk rambut Dareen dengan lembut.

"Rwic mwau?"tanya Dareen dan Edric membalasnya dengan gelengan.

"Iwh Rwic hwarwus mwakan uga"ucap Dareen sambil menyuapi terang bulan ke Edric,Edric pun menerimanya.

"Rwic mwau lagi?"tanya Dareen.

"Kalau mau ngomong tuh habisin dulu makanannya nanti tersedak"ucap Edric.

"Kamu habisin aja,aku mau keatas sebentar"ucap Edric yang langsung diangguki oleh Dareen.

Setelah punggung Edric menghilang tiba-tiba saja seseorang mendatangi Dareen dan duduk disofa yang berhadapan langsung dengan Dareen orang itu duduk dengan tangannya yang berada didepan dada.

Dareen melihat wanita itu dengan mulut yang mengembang karena kebanyakan makanan yang dirinya masukkan kedalam mulutnya.

"Siapa kau,kau seperti orang miskin yang tidak pernah memakan martabak manis"kata wanita itu.

Sebelum Dareen melontarkan kata-kata mutiaranya terlebih dahulu ia menghabiskan makanannya yang masih didalam mulutnya.

"Hey nenek lampir, meskipun aku orang biasa setidaknya aku punya tata krama,gak kayak situ maen masuk aja ke rumah orang mana gak salam lagi"balas Dareen.

Mafia × PsichoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang