Malam harinya keluarga Cardellion sedang berkumpul diruang makan untuk makan malam Emira dan Dareen menyiapkan makanan malam sedangkan Edric dan Kevian duduk kursi sembari melihat istri mereka masing-masing.
Beberapa menit kemudian makanan sudah diberada dimeja makan,Emira dan Dareen duduk dikursi lalu Emira mengambil nasi untuk suami dan anaknya untuk menantunya juga.
Mereka pun memakan makanannya,tidak ada yang mulai pembicaraan hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu.
Beberapa menit sudah berlalu mereka sudah selesai makan,Emira mengambil piring yang kotor dan ia letakkan dipencucian piring, Dareen juga membantunya.
"Kamu duduk aja nak biar mom yang nyuci"kata Emira.
"Aku bantuin aja mom biar cepet selesai"balas Dareen dan Emira hanya mengangguk.
Mereka berdua mencuci piring yang kotor,ya meskipun mempunyai pembantu banyak tapi Emira tidak meninggalkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
Edric dan Kevian sudah pergi ke kamar masing-masing,Emira dan Dareen juga sudah selesai cuci piring.
Emira mengambil beberapa snack dia mengajak Dareen untuk menonton televisi bersama.
Kini keduanya berada diruang tengah Dareen duduk disebelah Emira dengan snack yang berada dipangkuannya, dia sangat antusias melihat televisi yang menayangkan film kesukaannya sampai-sampai dia tidak merasakan kalau ada seseorang yang disampingnya.
Dareen merasakan ada sesuatu yang mengendus-endus lehernya,dia menoleh kearah samping dan benar saja Edric menenggelamkan wajahnya diceruk leher Dareen.
"Om geli"ucap Dareen sambil menjauhkan kepala Edric dari lehernya.
"Baumu seperti bayi,enak"ucap Edric.
Dareen tak memperdulikannya,ia lebih memilih fokus ke filmnya dari pada ke om cabul disampingnya.
Edric kembali menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Dareen satu kata yang dirasakan Edric 'wangi',Edric tidak hanya mengendus tapi ia menjilat dan sesekali menggigitnya.
"Auw"ringis Dareen ketika lehernya digigit oleh Edric.
"Sakit om,jangan digigit"ucap Dareen.
"Hehe maap"balas Edric dengan cengirannya.
"Khe'em disini masih ada orang"kata seseorang yang membuat atensi keduanya menoleh kearah sumber suara.
Dia adalah Kevian yang sedang duduk bersama Emira disampingnya,Edric merubah ekspresinya ketika melihat sang daddy dan mommynya yang sedang tersenyum kearahnya.
Tetapi tidak dengan Dareen ia malah malu dan sekarang pipinya sudah merah padam,ia tak tahu harus bagaimana,Dareen malah memeluk tubuh Edric dan menenggelamkan wajahnya didada bidang Edric.
"Kenapa sayang?"tanya Edric.
"Malu"balas Dareen.
"Gak usah malu sama mertua"bukan Edric yang mengatakan tapi Kevian.
"Kekamar gak mau disini"ucap Dareen yang masih memeluk erat tubuh Edric.
"Haha iya-iya"balas Edric.
Edric mengangkat tubuh mungil Dareen dan ia menggendongnya ala koala, Dareen masih tidak mau memperlihatkan wajahnya yang memerah,Emira tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah Dareen.
Kini Dareen dan Edric sudah berada dikamar dan Dareen masih setia memeluk tubuh Edric, sekarang posisi mereka lagi rebahan Edric membalas pelukan Dareen ia mengelus punggung Dareen dan menepuk pantat Dareen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia × Psicho
RomanceCerita seorang ketua mafia yang mencari seseorang yang sudah lama menghilang yaitu seorang pemuda yang kini hidup sederhana dengan kakaknya, dirinya seorang psikopat yang berdarah dingin sebenernya ia hanya pemuda yang baik tetapi karena kecelakaan...