Keesokan harinya,dimana dua orang yang masih tertidur pulas di ranjang empuk mereka,dia adalah Edric dan Dareen.
Satu detik kemudian Dareen terbangun, ia merasakan tubuhnya itu berat dan terlihat tangan kekar seseorang yang berada diatas dadanya,tangan itu memeluk tubuhnya.
Dareen melihat kesamping dan seseorang telah memeluknya dari samping dia adalah Edric,dengan Dareen perlahan melepaskan tangan kekar Edric dari tubuhnya.
Dareen melambaikan tangannya ke wajah Edric,dan sang empu masih tertidur pulas tidak ada pergerakan dari Edric,Dareen langsung beranjak dari tidurnya dan pergi meninggalkan kamar Edric yang sedang tertidur.
Perlahan Dareen membuka pintu kamar Edric,ia melihat kekanan dan kekiri agar para pengawal tak melihatnya dirasa sudah aman, Dareen keluar dari kamar itu dan menutup pintu kamar itu.
Dareen berjalan menuju lift yang untungnya dia tahu lift itu berada, setelah pintu lift terbuka Dareen langsung keluar dari lift itu.
Ia berjalan dengan langkah yang cepat agar para pengawal tak melihatnya, dirinya sampai dipintu utama, Dareen membuka pintu itu dan melihat kekanan kekiri,ia langsung menutup kembali pintu itu karena ada dua bodyguard yang sedang bertugas disana.
"Gimana cara keluarnya"gumam Dareen.
"Mau kemana"ucap seseorang.
"Mau pulang tapi gak bisa,eh om"balas Dareen.
Betapa terkejutnya dirinya kala melihat Edric yang berada tepat didepannya.
"Mau pulang kemana kan ini rumah kamu sayang"kata Edric.
"Om,janji lo mana"ucap Dareen.
"Janji apa?"tanya Edric.
"Janji lo semalam yang mau nganterin gua pulang"jawab Dareen.
"Kapan aku ngomong seperti itu?"tanya Edric.
"Oh ya om kan udah tua,jadi maklum kalau om udah pikun"kata Dareen.
"Pikun? apa itu?"tanya Edric dengan alis yang menyatu.
"Pelupa om, astaghfirullah om gak bisa bahasa Jawa ya,pikun itu bahasa Sunda eh salah bahasa Jawa"jawab Dareen.
Edric tak menghiraukan ucapan Dareen,ia langsung mengangkat tubuh Dareen seperti karung beras.
"Om, turunin"teriak Dareen sembari memukul-mukuli punggung Edric tetapi sang empu tak menghiraukannya.
Edric membawa Dareen menuju kamarnya yang berada dilantai atas,Dareen masih memukuli punggung Edric dengan sekuat tenaganya tapi nihil Edric terlalu kuat ya meskipun Dareen memiliki tubuh atletis dan mempunyai perut kotak-kotak.
"Om turunin om"teriak Dareen.
Bugh
Bugh
Bugh
Dareen tak henti-hentinya memukul punggung Edric tapi Edric hanya diam saja,ia malah membawa Dareen kekamar mandi.
"Om lo mau ngapain gua om"teriak Dareen ketika dirinya didudukkan dipenutup wc duduk itu.
Edric tak menghiraukan ucapan Dareen,ia membuka baju yang dipakai oleh Dareen lalu baju itu ia lemparkan ke sembarang tempat begitu juga dengan celana pendek yang dipakai Dareen, setelah semua terlepas dari tubuh Dareen, Edric membuka baju dan celana pendeknya.
Setelah dirasa dirinya dan Dareen tidak berpakaian, Edric membawa tubuh Dareen ia mendudukkan Dareen diatas pangkuannya dan saat ini posisi mereka berdua berada dibathup,Edric dibawah dan Dareen diatas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia × Psicho
RomanceCerita seorang ketua mafia yang mencari seseorang yang sudah lama menghilang yaitu seorang pemuda yang kini hidup sederhana dengan kakaknya, dirinya seorang psikopat yang berdarah dingin sebenernya ia hanya pemuda yang baik tetapi karena kecelakaan...