XXXIX •Setiap sesak mengandung luka•

4.3K 228 33
                                    

🎶 Playing song : Jeong dong won - Scattered seasons 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶 Playing song : Jeong dong won - Scattered seasons 🎶

Kini tak ada yang tersisa, semua telah hilang.”

Regi Sabiru

SELAMAT   MEMBACA
.
.
.
.
.

—Preview bab sebelumnya

     Sayangnya semua udah terjadi, Bang. Mau sampai bagaimanapun keinginan gua buat hidup...”

      “...Kalau waktunya udah tiba, gua gak bisa ngerubah apa yang udah di gariskan sama Tuhan.”

     “Abang akan bawa kamu ke rumah sakit ternama bahkan Abang akan pinjam semua tenaga Dokter di dunia ini buat kamu, asal kamu sembuh.”

     “Abang janji sama kamu, Re.”

     “Bahkan jika aku memilih untuk sembuh dan hidup lebih lama lagi, gak akan merubah semuanya.”

     “Karena tujuan utama Papa adalah kematianku.”

🎀

     “Mati saja kamu anak sialan!”

     “Kamu pantas mati!”

     “Mati kamu! Kamu harus mati!”

     “Hahahaha!”

     Regi menggeliat tak tenang, pelupuhnya mengucur membasahi wajah dan tubuh. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri begitu cepat. Sebelum akhirnya ia tersenta dari tidurnya dan terbangun dengan napas terengah-engah.

     “Hah, hah, hah, hah!”

     Ia berubah duduk dengan napas yang tak beraturan—memejamkan mata lalu mengusap wajahnya pelan. Mimpi buruk itu datang lagi, menghantuinya berkali-kali.

Another Pain (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang