8. Titik

326 46 1
                                    

Di ruang bawah tanah, semua orang mulai bekerja menyelusuri titik hilangnya Prita. Dari Floe yang dikira Nunew hanya sekadar sopir sampai Fade yang awalnya hanya terlihat seperti juru masak saja, ternyata juga punya keterampilan yang memadai soal teknologi. Nunew sendiri sangat kegirangan karena tempat ini memang seperti dalam mimpinya. Apalagi dia dengan bebas bisa menyelusuri semua jaringan-jaringan internet di mana saja, kecuali pusat pemerintahan kata Zee.

"Ada titik terang?" kata Zee sambil menonton semua orang bekerja. 

"Setelah keluar dari restoran Prancis, dia naik taksi menuju stasiun." Floe menampilan hasil penulusurannya di depan agar semua orang bisa melihat. Di stasiun, Prita terlihat mondar-mandir di depan loket. Mukanya terlihat ragu. Blazer yang dikenakannya juga tersampir semerawut di lengannya. 

"Berapa lama dia di sana?"

"Sekitar 15 menit, lalu dia naik kereta menuju entah ke mana karena aku tidak menemukan nama Prita di gerbong pemberangkatan hari itu."

"Keesokan harinya, kartu kredit atas namanya aktif di Long Island."

"Ponselnya? Belum ada tanda-tanda kehidupan?"

"Belum," kata Nunew yang sejak tadi terlihat diam. "Aku mengecek isi ponselnya. Ada beberapa isi pesan yang tidak kumengerti dari orang bernama Josh." Nunew menampilkan di layar.

Kau tahu apa yang harus dilakukan

"Apa kau kenal dia?" Zee mengernyit melihat pesan itu.

"Tidak. Aku belum pernah mendengar Prita membicarakannya."

"Apa kau yakin kenal dengan temanmu?"

Nunew langsung mendelik, "Tentu saja."

Zee memutar mata, tak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi. "Tidak ada foto orang itu?"

"Tidak ada. Semua chat dari nama Josh dihapus secara berkala. Hanya tinggal terakhir itu."

Zee mulai mengaktifkan semua server dan berdiri di tengah-tengah ruangan. Dia memerintahkan perangkatnya untuk mencari Prita dengan pencarian otomatis. Dalam sekejap perangkatnya menemukan tubuh Prita masih di Long Island.

"Kalau begitu mudahnya mencari dia, kenapa dari tadi kita harus capek-capek menelusuri CCTV?" keluh Floe.

"Biar kalian bekerja. Tapi aku tidak bisa menandai tubuhnya. Seandainya dia vampir, mungkin aku bisa menandai lokasinya melalui implan suhu di belakang kepalanya."

Informasi penting, vampir tercipta memang tidak bisa berjalan di bawah sinar matahari langsung. Jika terjadi, kulitnya akan melepuh. Mereka memang makhluk malam. Dulu sekali, manusia hanya bisa melihat vampir saat malam hari. Dengan adanya teknologi-teknologi baru yang berkembang secara pesat di bidang kedokteran vampir, peneliti membuat sebuah implan suhu untuk menormalkan kulit vampir agar bisa beradaptasi dengan sinar matahari. Jadi vampir tidak lagi hanya bisa keluar saat malam, namun bisa di malam hari juga. Implan suhu memiliki kode-kode tertentu pada setiap orang. Untuk Zee yang perusahaannya berada di bidang teknologi, sangat mudah untuk mencari vampir dengan menggunakan kode-kode itu. Sayangnya yang mereka cari adalah manusia. Tidak ada implan di tubuh mereka sebagai penanda bila terjadi sesuatu. 

"Tapi dia tidak bergerak sama sekali di sana selama 7 jam," kata Rise sambil melihat tulisan nama Prita berada di tempat yang sama di peta mereka.

"Aku tidak suka ini," kata Zee. "Rise, hubungi orang-orang kita di Long Island."

Dalam sekejap, Rise mengutak-atik komputernya sendiri dan menghubungi seseorang. "Master ingin bicara."

"Halo, Tuan," kata suara di seberang sana. "Ada yang bisa kami bantu?"

Bite MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang