13. Malu

495 55 16
                                    

Nunew terbangun dalam keadaan pening parah. Untungnya kamar masih dalam keadaan gelap, hanya ada sedikit cahaya dari lampu tidur tak jauh darinya. Jadi tidak terlalu silau ketika membuka mata. Dia menyentuh kepala dengan kedua tangan, mengira sedang cedera karena kepalanya terasa sakit sekali. Namun saat kesadarannya mulai pulih, matanya mulai mengerjap mengingat minuman di meja Moon yang sempat dia teguk semalam. 

Sial, rutuknya. Kenapa dia baru sadar kalau bukan kepalanya yang cedera, tapi alkohol masalahnya. Jujur saja dia baru dua kali minum alkohol sebelum ini dan selalu berakhir dalam keadaan pengar parah. Dulu ada kejadian gila yang dilakukannya ketika baru tahun pertama di  kampus. Saat itu dia hampir terjungkal ke dalam kolam renang akibat keasyikan menari dan bernyanyi karena mabuk hanya perihal seteguk minuman. Untung saja teman sekamarnya berhasil menyelamatkannya, kalau tidak dia mungkin sudah terjungkal ke dalam kolam renang. Tapi akibat minuman laknat itu, dia dijadikan bulan-bulanan di kampus saat videonya yang sedang bernyanyi dan menari tersebar. Dia sampai lelah sendiri memblokir video-video yang viral saat itu. Sejak saat itu dia tidak mau lagi berdekatan dengan minuman itu, apalagi dengan sakit kepala seperti habis dilindas truk setelah meminumnya, ogah sekali. Kejadian semalam adalah kejadian langka setelah sekian lama.

Sedangkan untuk pengalaman pertamanya minum, dia beruntung karena saat itu dia melakukannya di dalam kamar sendiri. Jadi setelah minum, dia tidak ingat kejadian setelahnya. Hanya saja saat bangun keesokan harinya, kepalanya sakit parah. Dia sampai harus menyeret tubuhnya sendiri ke rumah sakit karena takut terjadi apa-apa dengan kepalanya. Sesampainya di rumah sakit, dia malah dijadikan bahan tertawaan oleh dokter dan perawat. Harap maklum, dia tidak punya orang tua untuk memberitahunya tentang alkohol. Orang tua asuhnya hanya peduli berapa banyak uang yang masuk ke kantong mereka. Dan teman-temannya yang lain, dia terlalu malu untuk minum dengan mereka. Akhirnya setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, Nunew memang tidak dianjurkan mengkonsumsi alkohol.

Lagi-lagi Nunew memejamkan mata, malu pada diri sendiri. Dia memang tidak ingat semalam melakukan apa setelah meminumnya. Namun, dia bisa menebak, kelakuannya pasti tampak sebelas dua belas dengan orang gila. Dia jadi tidak berani memandang orang di sampingnya. Mengingat di rumah ini banyak CCTV, pasti kelakuan gilanya sudah terekam dengan jelas.

Dengan mata terpejam, tangannya meraba-raba mencari tubuh Zee. Saat menemukan kulit telanjang Zee, dia merekatkan tangannya pada dada Zee dan menguburkan wajah di bawah ketiak Zee. 

"Sudah bangun?" sambut Zee dengan suara serak. Dia membalik tubuhnya agar bisa memeluk Nunew dengan nyaman.

"Kepalaku sakit sekali," rengek Nunew sambil membalas pelukan Zee erat. Sebenarnya dia tidak ingin memberitahu Zee tentang sakit kepalanya, tapi karena sakitnya menjalar ke mana-mana, mau tidak mau dia harus memberitahu Zee. 

"Aku akan menyuruh Fade menyiapkan obat untukmu," sahut Zee lembut. Tangannya membelai kepala Nunew dengan sayang.

"Nanti saja. Mungkin hari ini aku tidak ingin keluar kamar," kata Nunew dengan suara teredam.

"Kenapa?"

"Aku pasti melakukan hal gila kan semalam?" Nunew benar-benar malu sekali mengatakannya. Namun karena itu Zee, pasangannya, jadi dia lebih baik bermuka badak tanpa memikirkan rasa malunya. 

"Kau ingat?"

"Tentu saja tidak. Tapi karena aku sudah pernah direkam saat mabuk, pasti aku malakukan hal-hal gila, kan? Pasti memalukan sekali." Nunew makin melekat pada tubuh Zee, tak berani memandang pasangan vampirnya itu. 

"Tidak separah itu kok. Kau bisa menontonnya sendiri nanti."

"Huaaaa...." Nunew merosot dan menguburkan wajahnya di perut Zee. 

Bite MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang