10. Pedih

435 53 10
                                    

"Sukses?" sambut Rise setelah Nunew memasuki mobil mereka.

"Yeah, walaupun mereka sedikit tidak percaya dengan email itu. Untungnya aku bilang sudah berkomunikasi dengan Prita melalui panggilan, kalau tidak, aku tidak tahu lagi harus beralasan apalagi," jelas Nunew.

"Bagus! Sekarang Master menyuruhmu untuk segera mengirim email balasan untuk temanmu itu."

Nunew sedikit kecewa karena Zee tidak menghubunginya langsung. Sambil mengerutkan kening dan mengerucutkan bibir, dia mengeluarkan ponsel dan mengirim email balasan pada wanita bernama Tina, nama sebenarnya Prita.

"Terus sekarang bagaimana?"

"Kita akan menunggu sampai orang-orang yang berjaga di apartemenmu di tarik ulang. Sekarang, kita menunggu pemberitahuan dari Master."

Sambil menunggu Zee menghubungi Rise, Nunew hanya bisa melihat keluar mobil dan merenung. Tentu saja yang di otaknya sekarang bukan bagaimana caranya bisa menjalani hidup setelah ini, tapi malah memikirkan Zee si berengsek yang tidak menghubunginya sama sekali dari tadi. Kesal dan kecewa makin terasa pada vampir itu. Memangnya dia siapa mau meminta perhatian lebih dari vampir berkuasa itu? pikirnya sambil meringis.

Mereka berada di central park sekitar satu jam setelah dihubungi tim mereka bahwa Nunew sudah diperbolehkan pulang ke apartemennya dengan aman.

"Nanti akan ada orang yang akan memasang CCTV di depan apartemenmu dan sekitarnya," kata Rise pada Nunew setelah mereka sampai di gedung apartemen. "Sekarang kau bebas. Kami hanya memintamu untuk tidak membocorkan apapun yang kau ketahui selama berada di rumah kami. Ada uang yang sudah kami kirim ke rekeningmu karena membantu pekerjaan ini. Dan maaf, gara-gara kami kau harus kehilangan pekerjaan sebelumnya. Kalau kau ingin bekerja lagi, hubungi kami. Kami akan menempatkanmu di perusahaan yang dikelola manusia." Rise pasti tahu sebelumnya Nunew bekerja di perusahaan manusia, jadi dia pikir Nunew pasti akan bekerja di perusahaan manusia lagi.

Nunew hanya membeku, bingung harus bagaimana mencerna ini. Zee tahu Nunew lah yang datang meminta bantuannya, kenapa jadi dia yang dibayar sekarang? Dia tahu pasti Zee mengira ulah Prita ini berkaitan dengan X-SUN, jadi dia ingin memberikan kompensasi padanya karena berhasil membongkar tujuan utama Prita mendekatinya.

Jujur Nunew ingin menangis, tapi karena ada Rise dan Floe dia menahan air matanya.

"Terima kasih buat kalian. Berikan salamku pada Mr. Panich." Kalimat terakhir hanya mengendap di kerongkongannya, tak mampu diucapkan.

Sebelum berhasil membalikkan badan, tiba-tiba Floe memeluknya. Dia hampir saja mulai panik, tapi tubuhnya seakan-akan tahu bahwa orang-orang di depan ini bukan orang-orang jahat, jadi dia membalas pelukan Floe secara tulus. Rise setelah disenggol Floe, ikut memeluknya.

-

Di ruang bawah tanah, Zee bisa mendengar semua pembicaraan yang terjadi di dalam mobil. Zee sadar Nunew tak banyak bicara dengan Rise maupun Floe. Lain halnya dengan Zee, meski termasuk pendiam, Nunew sering cerewet padanya. Dia sebenarnya tak kuasa melepas Nunew dengan 2 vampir itu. Tahu sendiri Nunew tidak bisa tahan dengan vampir selama ini. Zee tak punya pilihan lain. Karena kalau Nunew terlihat bersamanya atau ketahuan berada dalam naungannya, dia tak yakin hidup Nunew akan aman. Lebih baik seperti ini.

"Master yakin mau melepasnya?" cibir Moon melihat Zee yang tak mau lepas memandangi Nunew dari kamera mobil.

"Demi kebaikannya," sahut Zee sambil memandang iri pada Floe dan Rise yang berhasil memeluk Nunew.

"Dia sudah dewasa, dia pasti baisa menentukan pilihan."

"Untuk keselamatan, tidak ada pilihan."

"Oke, aku mengerti soal itu. Tapi kenapa Master tidak melakukan apa-apa dengan perpisahannya? Sekadar kata-kata perpisahan tidak ada, pelukan dan ciuman juga? Membosankan sekali." Moon menggeleng-gelengkan kepala tak bisa menerka otak Masternya itu. 

Bite MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang