20. Kandang

478 43 11
                                    

Brakkkk...

Suara bentrokan besi menggelegar nyaring di tengah jalan yang sepi.

Zee baru saja berbelok dari tikungan tak jauh dari rumahnya ketika sebuah van menabrak mobilnya. Mereka dalam perjalanan ke kantor ketika itu terjadi. Nunew yang berada di samping Zee terselamatkan dari benturan langsung. Namun berbeda dengan Zee, van yang menabrak mereka sepertinya memang sengaja menabrak dari sisi kiri agar Zee celaka. Buktinya, tubuh Zee tampak mengenaskan. Bagian tubuh sampingnya terluka parah. Wajahnya dihujani puluhan keping kaca. Nunew sampai tak kuasa melihatnya.  

Sebelum tangan Nunew bisa menggapai tubuh Zee, pintu mobil dibuka secara paksa dari luar dan tangan-tangan asing menyeretnya kasar.

"Tidak, lepaskan aku!" Nunew meronta-ronta, tapi kekuatannya kalah jauh dari orang-orang berseragam hitam dengan pakaian khusus yang membawanya menjauhi Zee.

Dia dimasukkan ke dalam van dan diapit dua orang bermasker. Di belakangnya ada dua orang lagi dengan pakaian yang sama. Namun daripada fokus pada mereka, ingatan tentang Zee yang tergeletak tak berdaya menyerbu otaknya. Dia tak mengira CIA bermain sekasar ini. Tim mereka sudah berhari-hari merancang cara untuk menghadapi CIA saat mereka beraksi. Hanya saja mereka tidak pernah memikirkan bahwa akan ada korban lain selain dirinya dalam penyergapan itu.

Hari ini memang agak lain dari biasanya. Floe yang biasa menjadi supir untuk dirinya dan Zee mendadak tidak bisa mengantar mereka karena berada dalam misi rahasia. Jadi mau tak mau Zee dan Nunew berkendara sendiri menuju perusahaan. Sedangkan Rise berangkat lebih dulu karena ada kerjaan mendadak di kantor. Hanya Moon yang memonitor mereka. Namun entah kenapa saat kejadian terjadi, Moon tidak memberikan aba-aba akan ada kendaraan asing menuju mereka, padahal jalan ke rumah mereka bukan tempat umum dan hanya ada hutan di sisinya. Nunew menebak, CIA pasti sudah menunggu mereka dalam jauh-jauh hari.

Dalam hati, yang Nunew minta hanya satu, Zee selamat. Dia tahu Zee tidak mungkin mati dengan mudah karena dia vampir. Namun, melihat keadaan Zee yang sangat parah, Nunew tidak bisa menebak apa yang akan terjadi padanya. Semoga saja Moon cepat menemukan Zee dan bisa menolongnya. Kalau Zee sampai tewas, Nunew benar-benar akan membunuh orang-orang ini.

"Ke mana kalian akan membawaku?" tukas Nunew setelah membersit hidungnya dengan susah payah karena kepalanya ditutupi kain dan tangannya dibelit menggunakan bahan keras, bergerak sedikit langsung memar.

"Tutup saja mulutmu!" sahut orang di sampingnya.

-

"Sial," maki Floe menatap Zee dari luar ruang medis khusus bawah tanah di perusahaan mereka, "harusnya aku ada di rumah pagi ini dan tidak membiarkan mereka berkendara sendiri."

"Bukan salahmu," kata Rise sambil memeluk Floe. Matanya juga tak bisa berpaling dari  Zee yang sedang dikelilingi beberapa dokter vampir.

"Bagaimana dengan anak itu?" Floe berpaling pada Moon yang tak lepas dari laptopnya untuk memonitor pergerakan Nunew.

"Aku sudah mendapatkan titik koordinatnya. Pembicaraan di sekitarnya tidak ada yang terlalu penting," sahut Moon sambil memberikan arahan pada anak buahnya melalui pesan.

"Berapa jauh perkiraan dari sini?" Kali ini Rise bertanya.

"Perjalanan 3 jam," Moon menjawab seadanya.

"Sebelum bertindak, aku ingin menunggu keputusan Master. Semoga saja dia segera membaik," lanjut Rise.

Moon hanya pergi mengambil minuman ke lantai atas saat tabrakan terjadi. Orang pertama yang menolong Zee juga dirinya dan Fade. Untung saja Fade juga dokter, jadi dia langsung melakukan pertolongan pertama di tempat dan langsung membawa Zee ke pusat medis perusahaan.

Bite MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang