Bab 14

9.7K 310 1
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul pulang, Lica menunggu di depan gerbang, karna Aksara belum menjemputnya sedangkan anak-anak yang lain sudah lama pulang.

"Lica!" Lica melihat kebelakang dimana Bian berlari ke arahnya dengan tatapannya yang tetap datar.

'Bian kenapa sih?' tanya Lica dalam hati dengan bingung.

"Pulang bareng gue!" ucap Bian to the point.

"Aku gak bisa, Bian! Aku pulang sama Om Aksa!" ucap Lica yang langsung menolak permintaan Bian.

Bian menaikkan sebelah alisnya dengan kesal, entah mengapa dia cemburu dengan Aksara, padahal Aksara adalah om Lica.

"Harus banget sama om, lo?" tanya Bian dengan kesal.

"Iya, karna Om Aksa yang jaga aku." Bian menghela napas kecewa karna Lica menolak permintaannya.

"Ya udah, gak papa! Gue pulang duluan! Tapi inget? Gue bakal ke rumah lo!" tekan Bian yang langsung meninggalkan Lica yang membeku di tempat. Jujur Lica takut jika Aksara akan marah kepadanya, karna dia sudah berjanji kepada Aksara kalau tidak akan berhubungan apa pun lagi dengan Bian.

'Aduh, gimana nih?'

"Lica!" Lica terdiam melihat Aksara berjalan ke arahnya, jantung Lica rasanya berpacu lebih cepat dari biasanya, karna otaknya berpikir pasti Aksara sudah melihat Bian.

"Kenapa kamu pergi saat saya sedang tidur? Hmm?" Lica terdiam karna dia bingung ingin menjawab apa pada Aksara.

"Emm ... jadi gini, Om! Tadi Lica mau bangunin Om, tapi Lica gak tega! Karna semalam Om Aksa bergadang, jadi Lica kasian untuk bangunin, Om." Aksara terdiam mendengar penjelasan Lica, lalu dia menatap Lica dengan mata yang memincing.

"Bukan karna kamu masih kesal sama saya?" Lica pucat mendengar pertanyaan dari Aksara, jujur sebenarnya apa yang dikatakan oleh Aksara itu benar, dia masih kesal kepada Aksara akibat kejadian di mall kemarin.

"B--bukan! Ngapain juga Lica kesel sama Om? Emang Lica ada hak apa?" ucap Lica mengalihkan perhatian dari pertanyaan Aksara.

Aksara menatap Lica dengan tatapan yang tajam, seakan tak menyukai perkataan perempuan itu.

"Jadi kamu rela? Kalau saya direbut orang lain?" Lica menatap Aksara dengan kesal, emang Aksara pikir? Dia ikhlas jika Aksara direbut perempuan lain? Sedangkan dia istri sahnya.

"Gak! Om Aksa, cuma punya Lica!" ucap Lica yang tanpa sadar membuat senyuman tipis dibibir Aksara.

"Jadi saya punya kamu nih?" tanya Aksara dengan nada yang menggoda.

"Gak!" ucap Lica dengan ketus, karna dia kesal saat Aksara membuatnya kesal.

"Ya udah, saya sama yang lain aja!" Lica semakin kesal seakan ingin menelan Aksara hidup-hidup.

"Om Aksa!" teriak Lica dengan kesal.

"Apa?" tanya Aksara dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Sebenarny---"

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang