Bab 34

7.8K 221 0
                                    


Saat sampai di rumahnya, Lica hanya diam dan masih memikirkan kejadian yang barusan terjadi, di mana Ila masuk ke ruangan periksa kandungan.

'Apa mama Ila yang hamil yah? Tapi keknya gak mungkin deh, orang Ila bilang sendiri mamanya udah gak bisa hamil lagi.' Pikiran Lica berkecamuk dan juga menjadi bertanya-tanya dan tidak mau berperasangka buruk tentang Ila.

"Lica!" Merasa terpanggil, Lica melihat kebelakangnya dimana Aksara membawa obat dan juga makanan untuknya.

"Ayok! Makan dulu." Aksara dengan lembut mengajak Lica makan, hingga membuat Lica semakin merasa bersalah.

"Om Aksa!" Aksara melihat ke arah Lica yang matanya sudah berkaca-kaca dan membuat Aksara khawatir.

"Kamu kenapa?" tanya Aksara dengan khawatir, Lica tak menjawab dan hanya memeluk Aksara dengan erat untuk melampiaskan semuanya.

"M--maafin Lica, Lica udah diamin, Om!" Aksara hanya diam dan membalas pelukan Lica dengan erat dan mencoba menenangkan Lica.

"Sudah, tidak perlu menangis! Saya yang salah," ucap Aksara dengan lembut.

"Lica, minta maaf!" Lica menangis dengan keras, hingga membuat Aksara terkekeh kecil melihat tingkah bocil yang ada di hadapannya ini.

"Sudah, sudah! Jangan menangis. Saya yang salah! Saya yang membuat kamu jadi seperti ini, ini bukan salah kamu." Lica menatap ke arah Aksara dengan tatapan yang sendu, dan juga kasian akibat sikap cueknya.

"Ya sudah, kamu makan dulu! Sini saya suapin." Aksara mengambil piring yang berisi makanan itu dan menyuapi Lica dengan hati-hati.

Melihat Lica yang semangat makan membuat Aksara semakin merasa bersalah. Karna kesalahannya Lica harus menanggung semua akibatnya.

'Saya yang salah! Bukan kamu!'

Setelah selesai makan, Lica pun meminum obat yang diberi oleh Aksara.

"Sudah beres, sekarang kamu istirahat! Saya mau mengerjakan pekerjaan saya," ucap Aksara pada Lica yang dibalas anggukan.

Melihat Aksara yang keluar, Lica mengambil handphonenya dan melihat kontak Ila, dia sangat ingin menanyakan sesuatu pada Ila. Namun, dia takut kalau Ila nanti tersinggung.

'Aku harap, pikiran aku aja yang salah! Kalau kamu baik-baik aja Ila.'

***

"Arghh ... aku benci semuanya! Aku hancur! A--aku kotor!" Perempuan itu berteriak histeris sambil membuang sebuah benda persegi panjang dan mengingat di mana kejadian dia kehilangan semua miliknya.

"K--kenapa? Kenapa aku gak bisa bahagia! Aku kehilangan orang tua! Aku selalu dibandingkan sama orang lain! Aku kehilangan sesuatu yang menjadi milik aku, dan sekarang ... dia hadir!"

"Aku capek! Aku pengen pergi." Perempuan itu menatap sebuah jamu yang dia beli saat mengetahui ada makhluk lain dalam dirinya.

'Masa depan aku masih panjang! Kamu harus mati!' Dia berjalan ke arah jamu itu lalu meminumnya dan tiba-tiba perutnya menjadi sakit dan pandangannya buram.

'Setidaknya kamu pergi!'

Brugh!

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang