Aksara dan Lica menatap tak percaya kepada Oma Maya yang mengatakan untuk segera diberikan cicit."O--oma bercanda, 'kan? Oma, Lica itu masih sekolah! Tidak mungkin Aksara melakukan hal yang Oma minta!" tekan Aksara dengan dingin.
Lica hanya diam dan enggan menatap ke arah Aksara yang sedang kesal itu.
"Aksara, oma ini sudah makin tua! Dan kamu cucu oma satu-satunya!" ucap Oma Maya dengan sedih, karna Aksara tak mengikuti permintaannya.
"Oma! Lica masih kecil dan belum siap menjadi seorang ibu! Aksara harap, Oma paham!" Aksara langsung pergi meninggalkan Lica dan Oma Maya berdua di meja makan.
"Oma!" Oma Maya mengalihkan pandangannya ke arah Lica dengan wajah yang sendu, sehingga membuat Lica tak tega. Tapi apa yang dibilang oleh Aksara ada benarnya, dia masih sekolah tidak mungkin dia mengandung.
"Sudah, jangan dipikirkan apa yang oma bilang, kamu fokus sekolah aja yah? Ini salah oma yang memaksakan kehendak," ujar Oma Maya dengan lembut ke Lica.
Lica tersenyum tipis ke Oma Maya, yang begitu lembut kepadanya.
'Oma Maya baik orangnya, Lica seneng ada Oma Maya di sini!'
Acara makan mereka selesai, Lica masuk ke kamar dan melihat Aksara yang fokus dengan game onlinenya, pria itu sangat menyukai game online jika dia sedang tidak sibuk atau istirahat.
"Om Aksa!" Aksara tak mengubris Lica dia hanya sibuk dengan game onlinenya dan begitu serius tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya.
Karna kesal Lica pun berjalan ke arah Aksara, dan mulai menarik handphone Aksara yang sedang bermain game itu.
Aksara menatap tajam ke arah Lica atas sikap tak sopannya.
"Kembalikan!" tekan Aksara dengan dingin, tapi Lica keras kepala dia tak peduli apa pun yang akan terjadi, karna dia memang kesal pada Aksara.
"Makanya! Kalau Lica panggil itu yah nyaut! Ini orang loh, bukan makhluk halus!" teriak Lica dengan emosi.
"Kamu main-main sama saya!" Aksara berjalan ke arah Lica dan mulai mengambil handphone-nya, Lica yang sudah takut pun berlari, tapi Aksara gesit saat menarik tangan Lica, mereka kurang keseimbangan dan akhirnya jatuh, Aksara jatuh di atas tubuh Lica dan mereka saling menatap hingga membuat Aksara mau pun Lica sama-sama gugup.
"Lica, say---" Oma Maya menghentikan ucapannya saat melihat pemandangan yang ada di hadapan matanya.
"Ohh ... ya ampun, oma ganggu yah? Ya udah lanjutin aja buat debaynya, tapi oma request kembar lima yah?" ucap Oma Maya yang langsung berlari meninggalkan Aksara dan Lica.
Aksara langsung berdiri dari tubuh Lica dan menetralkan degup jantungnya, begitu juga dengan Lica bahkan pipinya sampai merah saat wajahnya begitu dekat dengan Aksara.
"Saya mau ke kamar mandi!" Aksara langsung ngancir ke kamar mandi dan meninggalkan Lica yang masih gugup.
'Aduh, jantung Lica gak bisa diajak kompromi!'
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Tuan Aksara (End)
Подростковая литература"Saya seakan berdosa, sudah menikahi gadis belia seperti kamu." Aksara Putra Dewana