Bab 52

6.7K 193 1
                                    


"Mbak Ila, kita ganti infusnya ya? Soalnya supaya Mbak Ila, cepet sem---" Belum sempat suster itu bicara, dia sudah shock di tempat. Saat melihat Ila yang sudah tergeletak di lantai dengan darah yang begitu banyak mengalir dari tangannya.

"Mbak Ila!" Dia langsung berlari ke arah Ila dan memeriksa denyut nadi Ila, lalu wajahnya berubah jadi pucat.

"Innalillahi wainnailaihi raji'un." Suster itu menangis melihat Ila pergi dengan tragis, lalu menekan bel ruangan Ila dengan hati yang hancur.

'Kenapa nasib kamu begitu tragis, Mbak?'

Akhirnya, dokter dan perawat pun masuk ke dalam ruangan Ila, dengan wajah yang memprihatinkan.

"Dia anak yang baik, tapi dia tidak sanggup melawan jahatnya dunia."

Akhirnya, mereka pun membawa Ila ke ruangan jenazah untuk dimandikan.

Sementara itu, Bian sibuk melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi, supaya dia cepat sampai ke kantor polisi untuk mengungkapkan apa yang diperbuat oleh papanya.

'Papa gak bakal hidup senang, setelah apa yang papa perbuat!' ucap Bian dalam hati dengan mata yang merah, karna menahan emosi.

Saat sudah sampai di kantor polisi, tiba-tiba Bian mendapatkan telpon dari rumah sakit, mengenai Ila. 

"Halo?"

"Dengan, Mas Arbian?"

"Yup, benar! Kenapa?"

"Datang ke rumah sakit sekarang, karna pasien yang bernama Mila Arini. Telah tiada!"

Deg!

Kaki Bian melemas mendengar ucapan dokter itu, seakan tiba-tiba dunianya runtuh saat itu juga, mendengar kabar yang tak pernah dia bayangkan seumur hidupnya.

"I--ini bercanda, 'kan? Saya sedang di prank, 'kan? Jawab!"

"Tidak, Mas. Semoga Mas cepat datang ke sini, karna pasien akan dikebumikan sekarang. Karna hanya anda satu-satunya keluarga pasien yang kami kenal."

'Kenapa lo ninggalin gue, Il? Gue mau ungkapin kenyataan kalau lo gak salah. Lo tega sama gue, Il! Tega lo!'

***

"Kenapa perasaan aku kek gak tenang yah? Seakan ada sesuatu yang terjadi sama Ila!" Walaupun dia siap bertengkar hebat dengan Aksara, namun dipikirannya sekarang tentang keadaan Ila.

"Aku gak peduli apa pun tentang kamu, Aksara! Kamu nyakitin aku terlalu dalam! Aku bakal cari tau siapa orang itu. Supaya aku tau sehebat apa dia dihidup kamu!" ucap Lica dengan hati dengan rasa kecewa yang sangat dalam.

Saat sedang beragumen dengan pikirannya, tiba-tiba sebuah pesan masuk di dalam handphonenya. Dan saat melihat isi pesan itu, Lica shock dan tak menyangkah apa yang terjadi dihidupnya.

"G--gak mungkin!"

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang