☆ ㅤ ❏ ㅤ ⎙ ⌲
ᵛᵒᵗᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉ◄••HAPPY READING ••►
"Angga sering dateng ke bar gue, dia jadi pelanggan VIP. Dia kadang berjudi disana, gue denger kadang menang dan kalah. Dan kemarin itu, rencananya dia mau buka casino kecil-kecilan dengan uang 80jt itu hasil dari jual adek nya-"
"Tunggu," potong Ziga membuat ilustrasi ingatan Zano pecah.
"Udah berapa kali, Anja di bawa kesana?" tanya Ziga.
"Gue rasa, baru minggu yang lalu dan minggu kemarin" jawab Zano dengan yakin. Ziga tampak menghela nafas panjang, dan mengangguk-angguk.
"Lo kemaren, gak jadi ngapa-ngapain sama Anja?" tanya Zuyan yang sejak tadi terdiam.
"Apa? Lo berharap mereka ngapain?" tanya Zano setengah mengejeknya.
"Ya...yang kemaren itu," kata Zuyan mengangguk-angguk tidak jelas.
"Gue gak ngapa-ngapain," ucap Ziga membuat keduanya mengangguk.
"Lo ada hubungan apa sama Anja? Biasanya lo selalu nolak soal cewek." Zuyan tampak penasaran akan hal itu.
"Kak Zano!" seru seseorang membuat ketiganya menoleh. Seorang gadis dengan seragam yang sedikit ketat menghampiri ketiganya dengan percaya diri.
"Ini buat kak Zano, di terima ya." Gadis itu menyodorkan sebuah kotak nasi yang masih hangat.
"Makasih banyak," kata Zano mengambil kotak itu dengan senyuman ramah.
"Lo siapa ya? Gue baru liat," kata Zuyan menyela keduanya.
"Nama aku Queena Leanara," jawab nya menunjuk tag name yang tertera di seragamnya.
"Oh, anak baru?" tanya Zuyan lagi. Queena tampak mengangguk dengan senyuman yang manis.
"Nambah lagi fans lo," sahut Zuyan geleng-geleng kepala. Zano hanya terkekeh ringan mendengarnya.
"Yaudah, Queena ke kelas lagi ya Kak Zano." Zano mengangguk membiarkannya pergi kembali.
"Gue ke toilet dulu," kata Ziga meninggalkan keduanya. Langkahnya lebar setelah Zano dan Zuyan tidak terlihat lagi.
Ziga menatap Queena yang masih di koridor, ia segera menarik lengan gadis itu ke tempat yang sepi. Queena terkejut dan bersandar di tembok saat Ziga menatapnya dengan tajam.
"Apa rencana lo disini?" tanya Ziga langsung pada intinya. Queena tersenyum cantik menatap Ziga yang lebih tinggi darinya.
"Kakak sayang, udah lama ya kita gak ketemu." ucap Queena menyentuh kedua pipi Ziga. Laki-laki itu segera menepisnya dengan kasar.
"Gue bukan kakak lo!"
"Hhm, kalau gitu gue siapa nya lo?" tanya Queena dengan percaya diri mengalungkan lengannya di tengkuk Ziga. Ziga tampak menarik nafas meredam emosinya.
"Apapun rencana lo, jangan pernah ungkit tentang hubungan kita disini. Ngerti lo?" tanya Ziga mendorong nya menjauh, Queena menghela nafas dan mengangguk-angguk malas.
"Kenapa? Lo mau nyembunyiin fakta kalau bokap kita sama? Atau...tentang lo bandar narkoba?" tanya Queena tampak menantangnya.
"Apapun itu, jangan berani-beraninya."
"Tenang aja, gue kesini bukan buat lo. Tapi buat temen lo."
"Zano maksud lo?" Queena tertawa lepas mendengar pertanyaan dari Ziga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASED CHANGE
Teen FictionZazizu, sebutan dan singkatan dari ketiga remaja laki-laki yang terkenal di sekolah. Laki-laki pertama yang di gemari banyak perempuan karena tampan dan ramah. Selain itu ia berasal dari keluarga yang serba ada, ia juga sudah memiliki penghasilan s...