⊂Hal. 22⊃

3 2 0
                                    

☆ ㅤ ❏ ㅤ ⎙ ⌲
ᵛᵒᵗᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉ

◄••HAPPY READING ••►

       Pukul 21:30 Ziga berdiri di rootrof gedung dan melihat hamparan lampu-lampu kota yang menenangkan, Zuyan dan Zano tampak saling pandang tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan.

Namun, Ziga mengetahui hal itu dan segera berbalik menatap keduanya. "Hidup kalian baik-baik aja kan?" tanya Ziga membuat Zuyan dan Zano mengangguk.

"Ziga, gue minta maaf. Karena gak bisa lindungi nenek lo," kata Zano langsung pada point yang ingin ia sampaikan sejak dulu.

"Oh soal itu," Ziga beranjak duduk di kursi dan meneguk minumannya yang ia ambil dari atas meja.

"Gakpapa, santai aja. Lagian orang mati, gak bisa bangun lagi." ucap Ziga terdengar santai. Tetapi, makna nya membuat ulu hati Zuyan dan Zano tertohok.

"Jadi rencana lo apa sekarang? Gue siap nanggung apapun yang terjadi. Karena, semua itu salah bokap gue." kata Zuyan tampak sudah tidak peduli dengan Papahnya.

"Benar, soal itu...gue gak mau kalian terlibat." Zuyan dan Zano saling pandang dengan heran.

"Kalian gak perlu ikut campur, gue pasti beresin semuanya." lanjut Ziga dan segera kembali berdiri.

"Apa rencana lo?" tanya Zuyan. Ziga hanya menatap dengan tatapan yang sulit mereka artikan. Ziga melangkah meninggalkan keduanya yang masih menyimpan banyak tanya di dalam benaknya.

∴∵∴ 

1 bulan kemudian,

      Setelah bertemu dengan Zuyan dan Zano sahabat lama Ziga, keduanya tidak pernah lagi mendengar kabar dari Ziga. Laki-laki itu entah menghilang kemana, atau bersembunyi dimana, dan mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan Ziga selanjutnya.

Di tengah cuaca terik, semua stasiun TV tiba-tiba eror. Monitor-monitor di gedung pun berubah menjadi siaran seorang gadis yang memakai topeng kepala kelinci yang terlihat garang.

Gadis dengan pakaian minim itu melompat kedepan kamera dengan memakai topeng kelinci yang tidak bisa diartikan sebagai menggemaskan, tetapi tidak sepenuhnya mengerikan.

"Halloo makhluk bumi! Perkenalkan aku Bunny boom! Kalian bertanya-tanya mengapa seluruh monitor dan tv berubah? Ya! Tonton saja karena ini sangat penting, ahh aku benci bicara sopan dan baku. Tapi dengarkan saja!" ucap gadis itu terdengar ceria sekaligus tajam.

"Semuanya! Akan ada hal hebat, hari ini! Mumpung hari ini hari yang panas. Kehancuran akan lebih menyenangkan, aku beritahu untuk para pengunjung Zieway Mall harap kosongkan gedung itu. Mulai pukul 15:25,"

Gadis itu mengambil jam persegi panjang yang menunjukkan waktu saat ini 14:00.

"Waw, itu sebentar lagi lho. Aahhaha, apa yang kalian tunggu? Keluar dari gedung Zieway Mall sekarang!" seru gadis itu memiringkan kepalanya pada kamera dan melebarkan matanya.

"Kalian tidak peduli bukan? Terserah, biar ku beritahu lagi. Bahwa disana, terdapat 25 lantai. Di setiap lantai, terdapat 25 bom!, jika kalian kalikan dengan 25 lantai setiap lantai ada berapa total keseluruhan bom di gedung itu? Ahahaha, benar bukan? Matematika menyedihkan! Ayo jangan diam saja! Waktunya bergerak! Sudah berlalu 5 menit lho!!"

Para staf stasiun tv panik dengan siaran pembajakan itu dan berusaha memulihkan stasiun mereka masing-masing. Kantor polisi pun sibuk mencari lokasi dan siapa yang memulai siaran secara tiba-tiba dan memberikan kata-kata yang membuat beberapa warga kota panik. Tetapi, sebagian orang menganggap itu lelucon dan permainan nakal.

BASED CHANGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang