☆ ㅤ ❏ ㅤ ⎙ ⌲
ᵛᵒᵗᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉ◄••HAPPY READING ••►
"Kita harus ngelakuin apa sama dia?" tanya Queena menatap Anja yang sibuk mengelus seekor kucing yang ada di pangkuannya.
Pria dengan rambut gondrong itu menyesap sebatang rokok dengan santai. "Terserah," jawabnya.
Queena menghela nafas melirik nya, "Sekarang dia gak punya siapa-siapa, Kak Ziga di penjara, Nenek meninggal, keluarganya gak ada satupun yang tersisa, menyedihkan,"
Gadis itu menatap pria itu tampak menemukan sesuatu yang harus ia katakan, pria itu menoleh dan menatap nya dengan rasa ingin tahu. Keduanya menoleh pada Anja dengan raut wajah yang sulit di artikan.
1 jam kemudian, Anja sudah tidak sadarkan diri di atas brankar dengan pakaian pasien. Beberapa staf dan perawat mendorong brankar menuju ruang operasi, pintu tertutup dengan rapat.
Queena dan Pria gondrong itu menunggu di luar dengan tenang.
Di ruang operasi, Dokter bedah mata memulai tugasnya. Di dalam sebuah kotak terdapat dua pasang mata yang masih segar yang akan di donorkan pada Anja. Perawatan dan yang lainnya ikut membantu memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh dokter bedah.
3 Minggu kemudian...
Periode pemulihan setelah pasca operasi, Anja kini bisa melihat. Ia menatap sekitar melihat dokter, suster, Anja, dan Ayahnya. Untuk beberapa hari kedepan, ia dianjurkan untuk mengikuti saran-saran dokter agar pemulihan lebih cepat selesai dan ia bisa beradaptasi dengan mata barunya.
"Gimana? Lo seneng bisa liat lagi?" tanya Queena suatu hari saat mengajak Anja berjalan-jalan di taman kecil rumah sakit. Anja tersenyum dan mengangguk.
"Terimakasih banyak," ucap Anja tampak kegirangan.
"Lo tau kan ini gak gratis?" Anja kembali mengangguk.
"Jadi, apa yang harus Anja lakuin sampai utang ini lunas?" tanya Anja menatap serius ke arah Queena.
Queena berjalan ke depan beberapa langkah dan menoleh ke belakang, ia menatapnya dengan tatapan dingin.
"Pekerjaan yang merubah hidup lo sepenuhnya," ucap Queena membuat Anja tampak bingung.
∴∵∴
Sudah semakin sering, Yoline bertemu Angga berkedok les privat. Gadis itu sudah mengetahui setiap sudut rumah nya, bahkan memang banyak foto laki-laki itu bersama Yuna. Ia tidak mungkin salah, dan orang yang ia cari selama ini sudah ada di depan matanya.
Namun, Yoline bingung harus memulai semuanya dari mana. Ia menatap Angga dan menelan saliva nya, ia mencoba memberanikan diri.
"Lo..." ucap Yoline membuka suara, Angga mengangkat wajahnya dan menatap gadis itu.
"Apa hubungan lo, sama gadis itu?" tanya Yoline menoleh pada figura foto Yuna dan Angga. Angga hanya diam, tidak menjawab.
Yoline terkekeh hambar, "Gue cuma...mau tau aja, soalnya..." ia kehilangan kata-kata yang harus di ucapkan karena suasana nya tiba-tiba menjadi canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASED CHANGE
Teen FictionZazizu, sebutan dan singkatan dari ketiga remaja laki-laki yang terkenal di sekolah. Laki-laki pertama yang di gemari banyak perempuan karena tampan dan ramah. Selain itu ia berasal dari keluarga yang serba ada, ia juga sudah memiliki penghasilan s...