Chapter 01

6.4K 361 2
                                    

"Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap."


Warning typo!

"Apa yang aku katakan sebelumnya? Sudah kubilang berhenti menyakiti anak-anak lain! Aku tidak menyukai perbuatan kalian!", Bentak sang kakak tertua kepada dua adiknya.

Ya, sang kakak sulung Halilintar menemukan dua adik kembaran nya Blaze dan Taufan, sedang membully salah satu murid dari IPS², sedangkan kedua remaja yang di marahi hanya memutar bola mata malas.

"Sudah gue bilang, ini bukan urusan lo! Ini urusan kami berdua, Lo yang gatau apa-apa gausah ikut campur!", Kata blaze tak terima.


Sedangkan taufan hanya bersedekap dada memandangi kakak tertua nya yang menatapnya tajam.

"Apa kalian tidak jera? Gempa udah berkali-kali menghukum kalian, tapi kalian terus saja melakukan hal yang sama!", Kata hali tegas.

Blaze masih berapi-api ingin menumbuk kakak nya saat ini, mengapa dia begitu menyebalkan? Bahkan saudaranya yang lain hanya melihat perbuatannya saja, tidak sampai menasehati nya seperti ini. Blaze tidak suka itu. Dengan berani blaze maju ke depan halilintar lalu mencengkeram kerah baju hali.

"Gw bilang lo gausah ikut campur! Ini urusan pribadi bangsat! Lo gatau apa-apa!", Blaze yang sedang terbakar emosi hampir melayangkan tinjunya, tetapi ditahan olehnya.

"Apa? Kamu mau pukul aku? Silahkan blaze, aku tidak keberatan. Lagipula Ayah kalian yang menyuruhku untuk mengawasi kalian. Jadi terserah kalian mau melakukan apapun padaku, aku tidak akan membalas. Karna aku tau sifatmu." Kata halilintar tenang.

Dengan berat hati blaze melepaskan kerah baju hali, kemudian menyugar rambut nya yang basah karna keringat, lalu berjalan melalui halilintar yang masih berdiri di sana. Sedangkan taufan mendelik tajam ke halilintar.

"Lo gausah halangi kami untuk melakukan pembullyan, karna lo tau? Ini ga ada sangkut pautnya dengan lo hali!" Kata Taufan kemudian membiarkan halilintar tertinggal sendirian disana.

"Ini tanggung jawabku." Halilintar bergumam.

_______________

Dikelas.

Duri sedang bercengkrama dengan teman perempuan nya, tiba-tiba blaze dan taufan masuk, dengan kasarnya mereka membanting pintu sampai seluruh penghuni kelas menoleh kearah mereka.

"Sialan tuh si hali. Hobi banget bikin orang emosi, lihat aja tuh suatu saat dia bakal nyesel bikin gue selalu kesel!", Celoteh nya blaze sambil memukul meja prustasi.

Dimana para guru saat ini? Mereka lelah menghadapi dua biang kerok IPS⁴ ini. Hanya karna ayah nya memiliki saham disekolah ini, mereka semena-mena untuk melakukan pembullyan. Guru sudah mencegah nya, tapi berbicara dengan blaze sama saja seperti berbicara dengan pohon tumbang, tidak ada artinya.

"Kak blaze jangan marah-marah, nanti cepat tua. Eh kakak tau gak persamaan nya kakak dengan korek api?", Kata duri dengan polosnya.

"Lah mana ada samanya, gua manusia dia korek api, tidak masuk akal lo tau pertanyaan mu itu. Hadeh", blaze menghela nafas lelah menghadapi adik polosnya ini.

"Tentu sama kak, korek api kalau di gesek langsung mengeluarkan api dan membakar apapun yang ada di depannya, begitu juga kakak, ya kan kak fan?", Kata duri menatap Taufan. Ada benarnya juga adik polosnya ini.

"Hahaha iya tuh blaze, jangan marah-marah, hali tetap Abang kita juga, sudahlah lain kali kita mainnya harus rapi", kata Taufan menepuk punggung blaze memberi semangat.

Mata blaze berbinar. Ternyata seenak ini punya geng yang se frekuensi. Mood blaze kembali membaik dan akhirnya mereka tertawa bersama. Tiba-tiba sepintas ide nakal muncul di benak Taufan.

"Kalian, bentar lagi kan istirahat. Nanti kita minta uang si culun itu yuk? Dia kan terlolos tadi karna hali datang. Nah kali ini kita akan merampas seluruh uangnya. Bagaimana menurut kalian? Lumayan kan buat tambah-tambah duit jajan." Kata Taufan tersenyum lebar.

Duri dan blaze saling menatap, kemudian mereka tersenyum menyeringai. Ide Taufan kali ini sangat bagus. Dengan begitu mereka akan membuat sang empu tidak tahan di sekolah ini.

_______________

Sementara itu

"Mau sampai kapan kau menyembunyikan ini! Lihat penyakitmu akan tambah parah!"

"Ini bukan waktu yang tepat. Berhentilah mengkhawatirkan ku, aku tidak apa-apa."

______________

Istirahat

Jam istirahat adalah jam yang di nantikan oleh para siswa. Karna terbebas dari belenggu pelajaran. Kini geng TTM yaitu blaze, taufan, duri berdiri di depan kelas IPS². Lalu lewat lah empu yang ditunggu, sang empu segera mundur saat Taufan dan duri menahan tangannya.

Sementara itu gempa yang mondar-mandir karna kasus yang di lakukan para kembarannya hanya bisa pasrah melakukan tugasnya sebagai OSIS. Tapi saat sedang berjalan di koridor SMA IPS, gempa di kejutkan dengan TTM memukuli salah satu murid.

"Udah gue bilang! Apa yang gue mau harus ada! Gue tau lo bawa duit sebenarnya, tapi lo pelit gak ngasih kami duit. Jadi ya ini lah akibatnya!" Kata blaze masih menjambak rambut anak laki-laki itu.

"BLAZE! KAK TAUFAN! DURI! APA YANG KALIAN LAKUKAN?" teriak gempa saat mendekat kearah mereka. Seketika blaze dan dua kembaran nya segera menjauhi sang korban bully.

"Sialan, kenapa harus ada pahlawan kesiangan sih!? Udah yuk Taufan, duri, kita pergi." Kata blaze mengajak geng nya meninggalkan tempat itu. Meninggalkan sang korban dengan kakak ketiganya.

______________

Malamnya pukul 22.25

"Sudah ku bilang! Kau harus bisa menuntun adikmu ke jalan yang lebih baik! Bugh kakak macam apa kau halilintar!?" Ayah meneriaki halilintar di kamar kerjanya.

"M-maaf ayah"  kata hali lirih sambil memegangi pipinya yang lebam akibat pukulan dari ayahnya.

"Ini tanggungjawab mu! Harusnya kau bisa menjaga kepercayaan ku! Bugh kau mau mati atau bagaimana hali!?" Suara ayah semakin tak terkendali.

------

"Ini salah mu blaze! Harusnya kau bisa menjaga diri mu untuk tidak membully! Aku lelah melihatmu seperti ini terus! Kenapa kau tidak pernah mendengar kan kak hali!? Apa karna kejadian masa lalu? Itu sudah kejadian lama blaze! Buka matamu!" Kata ice sambil menatap blaze tajam.

"Gua tetap gak bisa menerimanya! Dia sudah keterlaluan! Gua tidak bisa membiarkan si sulung itu tenang! Gua akan membuat ayah semakin membencinya! Camkan itu ice!". Blaze mendorong ice kemudian dia masuk ke kamar miliknya lalu menutup pintu itu dengan kasar.

"Huh...pasti lelah menjadi dirimu kak hali." Ice bergumam sambil mengelus dadanya.

" Ice bergumam sambil mengelus dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung...

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang