Chapter 19

2.3K 165 8
                                    

"aku tidak akan membiarkan seseorang terus meneror keluarga ku seperti ini! Aku harus segera mencari tau siapa pelaku nya!"

Warning typo!
______________
__________
______
__

😖

Di kamar halilintar.

Solar dan gempa sedang duduk sambil membaca buku dikamar hali, sedangkan hali duduk di atas balkon kamarnya memandangi malam yang tenang ini. Tentunya karna sang ayah tidak pulang :).

"Kak, kira-kira siapa sih yang culik duri waktu itu? Aku masih penasaran siapa orangnya" kata solar membuat lamunan halilintar membuyar.

"Aku juga tidak tau, ku rasa semua kejadian ini ada sangkut pautnya dengan kejadian sebelum-sebelum ini. Aku masih bingung bagaimana mencari bukti untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah? Huh.. menyebalkan hidup dengan banyak masalah seperti ini" kata hali sambil meringkuk di pinggir balkon. Dia berfikir jika melompat apa akan menyelesaikan segala masalahnya?

"Kurasa juga seperti itu kak, semua ini ada kejanggalan tersendiri. Dan ya kuharap kedepannya tidak akan terjadi apa-apa. Sekarang kak hali punya 2 effort." Kata gempa sambil tersenyum lalu mendekat kearah hali. Tentu saja solar juga ikut.

"Sekarang kakak jangan khawatir, gempa akan bantu kakak menyelesaikan masalah yang di perbuat saudara kita dan mencari solusi untuk masa lalu kita kak" kata gempa sambil merangkul halilintar.

"Solar juga kak. Solar support system kakak dari awal! Pokoknya kakak jangan khawatir lagi, kami akan selalu ada buat kakak!" Kata solar dengan semangat.

Kini halilintar tersenyum tipis melihat gempa percaya padanya. Mungkin ini ikatan batin yang kuat sehingga gempa cepat percaya pada halilintar.

________________
_____________
__________
______
___
😭

"Gelap blaze! Kau sih tolol banget kakak mu disuruh manjat pohon malem-malem!" Kata ice sambil menoyor kepala blaze dengan kesal.

Tentu saja blaze langsung menggeplak kepala ice dari samping membuat ice hampir terjatuh. Suasana nya sangat gelap dan menyeramkan, tetapi mereka membawa senter dan ponsel, jadi agak terang sedikit.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka sampai dibawah pohon mangga, disana mereka melihat sepatu, topi, dan buah mangga dibawah pohon. Mereka segera mengambil barang-barang tersebut.

"Taufan mana blaze!? Kenapa ga ada disini?? Wah aku aduin ke kak gempa kau ya!" Ancam ice sambil gemetar.

"E-ehh! J-jangan lah... tolong ice jangan aduin aku...plis.." kata blaze memohon dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Jadi gimana nih! Kalo taufan ilang tentu aja ayah marah! Goblok kau blaze!" Kata ice menyalahkan blaze.

"Plis ice jangan bilang yang lain. Gua janji bakal cari taufan sampe ketemu, terus gua janji bakal turutin apapun yang Lo mau asal Lo bantu gua" kata blaze mencoba membuat kesepakatan.

"Oke aku terima, asal kau bawa cepat taufan kembali, atau engga aku bakal bilang ke yang lain!" Kata ice dengan nada menuntut.

Akhirnya dua manusia itu pulang dengan membawa sepatu, dan topi taufan. Mangga nya mereka makan saat perjalanan pulang. 😭

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang