Chapter 05

3K 214 44
                                    

"Aku akan tunjukkan pada mereka yang memandang ku sebelah mata."

Warning typo!
___________________

_______________
____________
_

_______

_____
__


D

i kelas IPS⁴

Ini jam istirahat pertama. Saat ini mereka masih di kelas membicarakan tentang Adrian. Katanya dia memfitnah sang kakak tertua karna mereka membully nya. Tentu saja blaze tidak akan diam.

"Wah minta di hajar tuh anak. Gatau dia ya gue siapa?" Kata blaze mulai bersemangat.

"Iya kurang ajar banget tuh anak, bisa-bisanya hali yang nolong dia malah dia balesnya gitu." Saut Taufan juga.

Tiba-tiba duri dengan wajah polosnya menatap kedua kakak nya.

"Kak kenapa kerang hidupnya di laut? Karna kalau hidup di darat itu namanya kering!" Kata duri sambil tersenyum lebar.

Kedua kakak nya saling pandang, kemudian tertawa. Memiliki adik seperti duri dapat menghilang kan beban stres 2x lipat.

"Kenapa nyamuk bunyinya nguung, Karna dia minum darah. Coba dia minum bensin pasti bunyinya bruum" kata duri seolah memperagakan gerakan nya.

Sekali lagi kedua kakak nya tertawa terbahak-bahak akibat lelucon sang adik. Mereka jadi lupa apa pembahasan sebelumnya.

"Jika semua hewan bisa sekolah, hewan mana kira-kira yang sering terlambat?" Kata duri sambil tersenyum lebar.

Taufan dan blaze tampak berfikir, tetapi tiba-tiba Taufan dengan bangganya berdiri lalu mengucap kan jawaban dengan percaya diri.

"Kucing!, Soalnya kucing ga punya tangan. Jadi susah lah dia make sepatunya" kata Taufan tersenyum lebar.

Blaze menatap horor ke arah Taufan, bisa bisanya jawabannya terlalu dark.

"Salah. Jawabannya kluwing (kaki seribu)! Karna kakinya kan banyak, jadi lama deh make sepatunya. Jadi terlambat lah sang kluwing ke sekolah" kata duri dengan cepat.

Sedangkan blaze tertawa terpingkal-pingkal karna jawaban dari duri. Sangat ajaib kali ini otak nya duri.

Pulang sekolah...

Ice pov.

Sekarang sudah jam 14.30, aku baru keluar dari ruang uks. Kulihat sekolah sudah sepi, hanya TTM yang berdiri di gerbang SMA, aku segera kesana dan bertanya. Mereka minta izin untuk membeli gem terbaru di sebelah sekolah. Aku hanya mengiyakan saja.

Saat aku sampai dikelas, kulihat tas si dugong coklat itu masih di kelas, dengan berat hati aku membawakan tas nya menuju ruangan osis. Saat di perjalanan kulihat solar memapah hali, aku semakin curiga, ada apa dengan mereka?

Saat berada di ruangan osis, kulihat disana ada dugong coklat ( kakak ketigaku 🤨 ) membenamkan wajahnya di lengan nya sendiri diatas meja, kulihat makanan yang berada di meja masih utuh bahkan dia tidak bergerak sama sekali dari meja kesukaan nya.

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang