Chapter 13

2.6K 201 15
                                    

"Ketika kamu ingin menyerah, ingatlah seberapa lama kamu berjuang, bertahan, dan melewati segalanya."

Warning typo!
____________________
________________
____________
________
_____

Pov duri:

Setelah aku membungkus tangan kak hali, aku diajak kak hali keluar dari sini, digenggam erat tanganku supaya aku tidak terlepas jika nanti berlari. Kulihat ketulusan itu dimatanya. Aku mulai berfikir, apa iya kak hali sejahat itu dimasa lalu?

Setelah mengendap-endap melewati ruangan kosong itu, ternyata para penjaga pintu tadi sudah pergi, aku dan kak hali bernafas lega. Tak sengaja aku menyentuh tangannya yang sakit, aku segera meminta maaf pada kak hali, tetapi jawaban kak hali membuatku gemetar ketakutan.

"Tidak apa-apa duri, sakitnya ga seberapa kok. Duri potong juga ga akan ada rasanya."

What the hell- kak hali bicara seperti itu? Berarti sakit banget lah kan? Yaampun aku menyesal.

Setelah beberapa menit disana datanglah taksi kuning ke arah kami, kami naik. Selama perjalanan, aku tidak henti-henti nya meniup dan mengelus tangan kak hali, tapi kak hali melihatku dengan tatapan sendu, atau senang? Aku tidak tau.

Aku turun dari taksi duluan, diikuti kak hali, saat dia membayar uang taksi aku melihat seseorang yang aku rindukan 4 hari ini, itu solar! Dia berdiri di depan gerbang memegang piagam dan piala penghargaan.

Dengan berbinar aku berlari lalu memeluk solar, solar begitu terkejut dengan kehadiran ku disini, tapi dengan cepat dia menangis dan memelukku juga.

POV end.

"Bagaimana solar, olimpiade nya menang ga?" Kata duri disela-sela acara pelukan itu.

"Alhamdulillah menang, solar juara 1. Ini karena kak hali, dia bilang aku harus fokus, jadi aku bisa juara" kata solar sambil menyeka air matanya.

"Alhamdulillah, duri senang mendengar nya. Disana gelap kali solar, duri takut" kata duri sambil memasang wajah cemberut.

"Yaudah kan duri udah bebas, jadi jangan takut lagi ya?" Kata hali tiba-tiba.

"Kak hali?" Kata solar dan duri bersamaan.

"Terimakasih kak, udah bawa pulang duri. Aku tidak tau harus bagaimana...Hiks..." Kata solar mulai menangis lagi. Akhirnya mereka berpelukan seperti Teletubbies 🙂.

Sementara itu:

"Kok bisa lepas sih!? Kalian ga becus jaga satu anak doang!! Nanti gua penggal kepala kalian!"

"Maaf bos, ada seseorang menyelinap kedalam jadi-"

"Banyak alasan Lo! Gua ga mau tau, pokoknya Lo Incar kembaran nya yang Laen!"

"Baik bos"

"Pergi sana! Muak gua liat ketidak becusan kalian!"

"Awas Lo halilintar, blaze. Gua bakal bikin kalian berdua menyesal."

_________________________________

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang