Chapter 32

2.6K 179 34
                                    

"Jangan melihat kelopak jatuh dari mawar dengan kesedihan, ketahuilah bahwa, seperti kehidupan, hal-hal terkadang harus memudar, sebelum dapat mekar lagi."


Warning typo!
______________________
___________________
_______________
___________
_______


Pagi ini solar bangun dengan tubuh pegal, terlihat dia hanya sendiri duduk disana, kemudian dia melihat halilintar tersenyum dari pintu.

"Solar, kamu dirumah aja ya? Kakak mau kerja dulu" kata hali membuat solar menggeleng cepat. Kini dia langsung berdiri dan menghampiri Halilintar.

"Aku ikut kak!" Kata solar dengan tegas membuat halilintar tersenyum kecil.

Kini solar segera mandi dan bersiap untuk ikut bersama kakak nya bekerja ke desa.

Beberapa menit kemudian.

"Kak, mawar putih itu cantik ya?" Kata solar membuat hali menoleh ke arah toko bunga di desa itu.

"Iya cantik, bunganya bersih dan indah, walau aku suka nya yang merah hehe" kata hali tertawa kecil membuat solar juga tertawa.

Tiba-tiba saja hali pergi ke toko itu, solar hanya diam mematung di pinggir jalan. Tapi tak lama kemudian terlihat lah halilintar membawa buket mawar putih yang sangat indah!

"Kak..ini untuk siapa?" Kata solar kebingungan, siapa tau untuk pacar hali kan?

"Untuk mu adikku". Seketika wajah solar memerah, baru saja tadi dia bilang indah langsung di beli? Ya tuhan aku juga mau!!😭

"Terima kasih kak." Kata solar sambil mencium buket tersebut, hali hanya tersenyum tipis.

"Mau kakak beliin bunga mawar ini setiap hari?hm?" Kata-kata hali membuat solar berbinar.

"Benarkah? Kalau begitu aku mau kak!" Kata solar membuat halilintar tersenyum kecil.

____________

Tepat pukul 10 pagi hali dan solar sampai di kedai kecil, kata hali pemilik kedai itu sahabat kecil ibu mereka. Kini mereka pergi ke sana.

"Pagi bunda" kata hali saat melihat wanita paruh baya sedang menyapu kedai nya.

Ya seperti ibu dan anak, mereka saling berpelukan. Solar hanya mematung disana melihat keakraban kedua manusia didepannya.

"Bunda ini aku bawa adik kembar ku, namanya solar. Dan solar, ini adalah bunda Nia, sahabat ibu!" Kata hali memperkenalkan kedua manusia itu.

Mereka saling bersalaman, solar terlihat canggung karna dia tidak pernah berinteraksi dengan wanita manapun kecuali Layla 😋.

"Yaudah hali mau bantu bunda jaga kedai? Nanti hali bisa makan disini terus bunda kasih uang" kata ibu Nia tersebut.

"Bun, aku mau minta makan dulu boleh? Satu piring aja Bun, untuk adikku" kata hali tersenyum, dengan senang hati Bu Nia masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil kan nasi untuk hali.

"Kak apa maksud mu untuk ku? Aku ga laper kok, harusnya kakak yang makan! Kata solar kesal.

"Inget, adik kecilku butuh pertumbuhan, jadi makannya ga boleh telat" kata hali membuat solar cemberut. Kini Bu Nia kembali membawa satu piring penuh dengan lauk pauk.

"Terimakasih Bunda, aku berutang Budi pada sama bunda." Kata hali sambil menerima sepiring nasi tersebut. Akhirnya solar makan sambil melihat hali, karna solar tidak terlalu lapar jadi nasinya berbagi dengan hali.

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang