Chapter 10

2.7K 199 30
                                    

"Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membeci kehidupan."


Warning typo!

___________________
________________
____________
________
____
😌

Pov hali.

Aku terbangun ditengah malam. Tubuhku terasa lemah dan kaku, tetapi tetap kupaksakan untuk berdiri tegap. Aku duduk menyender di dekat pintu, lalu aku meraih amplop dari dokter yang terjatuh tadi malam. Aku berdiri dengan menopang pada dinding.

Aku berjalan gontai ke lemari, membuka laci tersembunyi lalu aku memasukkan surat itu, berharap tidak akan ada yang menemukan nya. Setelah itu aku menutup lemari dan menarik nafas panjang.

Aku berdiri didepan cermin, mataku terpaku pada darah yang kering disekitar mulut dan daguku, aku segera berjalan ke kamar mandi, mencuci wajahku dengan air. Kemudian aku tersenyum tipis.

"Bagaimana bisa nasibku jadi seperti ini?" Pikirku dalam hati.

Aku berjalan keluar kamar mandi lalu aku membuka pintu kamarku, tujuanku saat ini ke dapur. Perutku terasa lapar. Saat turun ke lantai 2, kudengar suara ribut dari kamar solar. Aku segera mendekat ke pintu, ku tempelkan telingaku di badan pintu lalu aku menguping pembicaraan seseorang didalam.

"Aku tau kau gay! Jadi jangan berfikir aku tidak tau solar!"

"Aku tidak gay! Jangan berfikir aneh kak ice! Aku masih normal. Aku masih bisa menyukai seorang gadis! Jangan berfikir yang lain!"

"Ah kau! Jangan mengelak! Aku akan membuat kau berhenti menyukai kak hali!"

Aku mulai ambigu dengan pembicaraan mereka, seolah ice mengira aku gay? Hey apa-apaan ini!?

Aku dengan cepat membuka pintu, kulihat kedua manusia itu menatap kearahku dengan tatapan sulit diartikan.

POV end

"Nah bagus kak hali datang! Katakan padaku kalian gay kan!?" Kata ice tiba-tiba nyolot.

"Eh? Gay? Kau tau darimana aku gay? Kau pernah liat aku gay?" Kata hali dengan tatapan aneh.

"Iya kau pasti gay kan? Makanya kulihat kalian sering berduaan" kata ice menjawab dengan cepat.

"Kau salah faham kak! Kami hanya menghabiskan waktu bersama bukan gay!?" Kata solar berusaha membela diri.

"Sudahlah mengaku saja! Aku tau kalian gay! Dan aku sering melihat solar setiap malam datang ke kamar mu kak hali!" Kata ice dengan mendesak.

"Dan aku sering melihat kalian berduaan, jalan bareng, makan bersama, pernah solar duduk di pangkuanmu, dan..darah yang ada ditisu uks. Aku yakin kalian gay!" Kata ice dengan tegas.

"Kau salah faham! Aku dan solar hanya menghabiskan waktu bersama-sama. Bukan nya kami belok" kata hali dengan tegas.

Kemudian ice masih menatap hali dan solar dengan curiga lalu dia menggertakkan giginya karna kesal.

"Awas saja aku tau kalian gay! Aku akan masukkan kalian ke penjara!" Ancam ice, kemudian dia berjalan dengan langkah lebar ke luar ruangan.

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang