Chapter 31

2.5K 175 18
                                    

"Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ku ini."


Warning typo!
____________________
________________
____________
_________
_____
🌚

"Akhirnya!! Kita berjumpa kak hali!! Solar seneng banget kak!!" Solar memeluk kakak sulungnya yang telah pergi seminggu lalu. Kini mereka saling berpelukan satu sama lain.

"Iya kakak juga seperti itu, kakak seneng banget ketemu solar. Kakak harap solar ga sedih-sedih lagi ya?" Kata hali membuat solar memicingkan matanya.

"Maksudnya kak? Kata kakak solar ga boleh sedih sedih?" Kata solar membuat hali tersenyum tipis. Kini solar semakin heran dan bingung.

Tiba-tiba tubuh hali lama-kelamaan menjadi transparan dan menjadi butiran debu berwarna merah keputihan. Solar membelalakkan matanya, air matanya kini keluar dari pelupuk matanya.

"Kak hali!!! Hiks...kak! Kakak kenapa!? Hiks...kak!!! Jangan tinggalin solar!! Hiks..."

Tiba-tiba saja solar terbangun di jam sembilan malam. Dia berada di kamar milik halilintar, ternyata dia hanya bermimpi.

Solar mengusap matanya dengan cepat berharap dia tidak bermimpi, tetapi realita menyadarkan dirinya bahwa itu mimpi!

"Kak hali...hiks...kak...solar kangen...kakak ga pernah hubungi solar lagi, ga pernah kasih kabar..hiks.."

Solar segera berdiri dari kasur halilintar, lalu memandang dirinya di cermin. Tiba-tiba sepintas ide masuk ke dalam kepalanya bahwa dia harus mencari halilintar.

Solar tersenyum tipis, segera dia keluar dari kamar hali ke kamarnya. Mengemas barang-barang nya lalu kembali ke kamar hali. Membuka lift rahasia lalu keluar dari sana.

"Tunggu aku kak! Aku akan segera menemukan kakak dan kita bisa bersama lagi!"

______________

Setelah 3 jam menyusuri kota, solar duduk di depan ruko tutup, sepi. Itu gambaran malam ini, solar hendak menangis, kemana kakak nya pergi?

"Kak hali...kau dimana?..kenapa kau pergi jauh sekali?..."

Solar terus mengucap kan kata-kata itu saat dia berhenti, kini matanya terpaku pada papan jalan bahwa dia sudah didekat daerah pedesaan.

"Aku harus bisa menemukan kak hali! Aku ga boleh menyerah! Kak hali butuh dirimu solar!"

Akhirnya solar berdiri lagi lalu mulai berjalan sambil menggendong tas ransel miliknya di punggung.

Tengah malam, solar berada di antara hutan-hutan lebat, gelap dan menyerahkan. Solar terus berjalan tanpa arah, berharap dia bisa menemukan kakak nya disini.

Tiba-tiba seseorang menabrak nya ditengah kegelapan. Senter hp yang dipegang solar akhirnya terjatuh, terlihat sesosok familiar terjatuh didepan solar.

"M-maaf, aku ga sengaja" kata solar mencoba untuk berdiri lalu mengulurkan tangan untuk membantu sesosok tersebut.

"Tidak apa-apa." Katanya dengan pelan, solar membelalakkan matanya saat menyadari sesosok itu adalah kakaknya halilintar!.

"Kak hali!? Apa bener itu kakak?" Kata solar memastikan, tetapi seperti nya dia juga terkejut.

"S-solar!? Kamu! Kenapa kau disini solar!?" Kata hali dengan tatapan kaget.

Solar menatap hali dengan tatapan sendu, akhirnya bisa menemukan sang kakak disini, segera solar berjongkok memeluk tubuh kakak nya yang sudah kurus dan tak terurus itu.

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang