Chapter 23

2.3K 169 4
                                    

"Beberapa anak beruntung karena dibesarkan dari keluarga yang utuh, sisanya lebih beruntung karena diberi hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri."

Warning typo!
_________________
______________
__________
_______
___

Flashback on:

Taufan terbangun di tempat gelap, walaupun ditempat itu penerangan seadanya tetap saja menakutkan. Kini taufan merasakan tangan dan kakinya terikat oleh tali, dia mengira ini hanya mimpi dan dia sebagai aktor utamanya.

Taufan mencoba bergerak berharap bisa lepas ternyata diluar dugaan, tali itu semakin mengikat dirinya lebih kuat. Taufan meringis, ia bisa merasakan sakit. Itu artinya dia benar-benar berada di ruangan menakutkan ini.

"Tolong siapapun tolong aku!!" Teriak taufan. Tetapi nihil, disini sepi tak ada orang.

Taufan melihat benda-benda tajam seperti pisau, gunting, serpihan kaca, dan kapak berada di lantai tak jauh dari tempat dia duduk.

Taufan mencium aroma tak sedap dari arah kanan, dengan susah payah taufan menoleh, ternyata disana ada bangkai mayat remaja seperti nya membusuk disana!

Ya tuhan, Manusia kejam seperti apa yang melakukan ini? Apa taufan akan menjadi korbannya juga? Kita doakan taufan selamat kali ini.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah seseorang dari luar ruangan, cahaya memang redup tapi taufan bisa melihat dengan jelas apapun yang ada di ruangan kosong ini.

Tiba-tiba seseorang yang familiar masuk dengan jaket nya di ikat di pinggang, kemudian dia tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha! Ternyata ini taufan yang dikenal membantu sang adik membully? Ternyata Lo lemah ya?" Seseorang dengan dinginnya berbicara dengan taufan.

Taufan bergidik ngeri saat mendengar penuturan katanya yang begitu kejam dan dingin. Kini taufan bisa melihat jelas sesosok itu, ternyata itu Marshall!

"Marshall!? Lo!?" Kata taufan menganga tak percaya.

"Hahaha, ternyata Lo tau gua ya?" Kata Marshall dengan keras sambil berjalan kearah taufan, mengambil pisau dari lantai dan mulai mendekat.

"L-lo! J-jangan Lo berani-beraninya mendekat! Gua bisa bela diri!" Kata taufan mengancam. bukannya mundur Marshall semakin mendekat.

Satu langkah kemudian, Marshall tertawa keras melihat ketakutan diwajah taufan, kemudian dia menepuk tangan dua kali. Disana terlihat seorang bodyguard membawa satu remaja laki-laki seumuran dengannya dengan pakaian yang berantakan.

"Lo kenal dia? Taufan!?" Marshall menekan kan nama taufan saat menatap seorang remaja yang baru masuk.

"N-nadil!? L-lo.."

"Gara-gara Lo berdua adek gua masuk rumah sakit gila anjing!" Kata Marshall membuat kedua manusia itu membelalak. Kini seseorang bernama nadil itu terjatuh di hadapan Marshall, tentu saja Marshall langsung menginjak nya.

I'm Tired! Angst Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang