Satria POV
Aku melihat Firman dan Okta berjalan ke kantin. Tanpa pikir panjang aku ikutin mereka diam-diam. Kulihat mereka memilih kantin belakang dengan duduk di spot favorit mereka. sambil mengendap diam ke arah mereka, aku duduk di samping Firman ketika dia sedang memesan. Okta melihatku, tpi aku memberi isyarat diam ke dia.
Benar saja, reaksi Firman sangatlah bisa ditebak. Cemberut, muka ditekuk, persis seperti bocah yang ga dikasih jatah permen.
"Kenapa disini sih." Ucapnya melirikku.
"Memang ga boleh? Kan aku mau.." aku membisikkan kata ini "PDKT sama kamu"
"ih males."
Aku tertawa melihat respon si Firman. Lalu kuberikan dia permen susu yang kebetulan ku beli diwarung.
"Permen?"
Firman mengangguk, dan mengambil satu. Kutawari juga si Okta tapi dia menolak.
"Mas Satria, kita mulai latihan paskibra kapan?" Tanya Okta.
"Selasa depan. Kau sudah yakin kan?"
"Sudah Mas, aku juga milih pramuka."
"Kau milih apa?" Ucapku ke firman.
Firman membuka permennya, tetapi dia tak bisa-bisa. Aku cuma tertawa kecil dan membukakan permen tersebut untuk dia.
"Terimakasih" ucapnya sedikit tersenyum.
"Jadi, kau ikutan ekstra apa?"
"Paduan suara."
"Keren. Pantesan suaramu lantang. Kau ingin jadi penyanyi ya?" Aku tertawa.
Disaat akan menjawab, mie goreng mereka diantar oleh ibu kantin beserta es tehnya.
"Berdoa dulu, sebelum makan." Tambahku melirik Firman yang buru-buru mau makan. Dia mengangguk dan berdoa. Lalu dengan cepat dia makan.
Beberapa menit berlalu, hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar. Aku sesekali melirik Firman. Dia makanya lahap untuk badannya yang kecil. Hingga mulutnya belepotan bumbu mie goreng. Kuambilnya tissue dan kuberikan ke Firman.
"Pipimu."
Firman melongo dengan mie yang terurai dimulutnya. Karena responnya yang lama, Satria memutuskan untuk mengusap saus dipipi Firman.
"Dia manis sekali ketika makan." Lalu tanpa pikir panjang, Aku bangkit dan membayar makanan mereka semua tanpa diketahui mereka. Dia minta kertas sama pulpen ke ibu kantin dan menuliskan nomor handphonenya. Setelah selesai, Satria kembali ke meja mereka.
"Anyway good luck untuk ekstra pilihan kalian. Dan Firman, ini buatmu." Aku menyerahkan kertas yang berisi nomor handphonenya.
"Gimme call." Lalu aku pergi meninggalkan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/355891491-288-k560714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Di Sekolah. [END]
RomanceBoyxBoy [please do not report!] Kisah Firman yang menjalin sebuah percintaan terlarang dengan seniornya, Satria. Dimana kisah cinta mereka berdua dipenuhi drama anak Sekolahan. Original Story by me.