Aku dengan iseng mengikuti sang pacar. Dia berjalan menyusuri jalan keluar kamar hanya menggunakan boxer sisa mereka melakukan dosa semalam. Sembari berjalan, aku mengamati dekorasi yang dipilih dirumah pacarnya. Dekorasi itu menurut aku normal, dan terkesan seperti keluarga Harmonis. Foto keluarga besar, Foto Wisuda (mungkin Kakaknya), dan Foto liburan keluarga.
Kemudian kutemukan pacarnya sedang mengaduk sesuatu, yang aku pikir itu seperti telur. Aku juga menyadari, Satria hanya mengenakan boxer sama seperti yang Firman gunakan saat ini. Cuma hanya ada tambahan apron.
"Good morning" ucapkumemberi pelukan lewat punggung Satria, kepalanya ditenggerkan di bahu sang pacar yang kokoh.
"Aww morning. Kukira kau tidur kembali." jawab Satria.
"Aku ga ngantuk." tangan kecilku masuk melesat dibawah apron, mengelus abs pacarnya.
"Hey masih pagi lho." ungkap Satria, yang kini meletakkan telur itu diatas meja.
"Kemarin mas juga sangat liar lho." Balasku sambil mencium bahu sang pacar.
Aku merasakan bahwa Satria berbalik ke arahnya, kemudian dagunya diangkat. Dia menatap "morning face" Satria yang masih saja membuat Firman terpesona. Alisnya, matanya, selalu membuatku degdegan. Kemudian tanpa di duga Satria mencium bibirnya. kurasakan lumatan lembut Satria didalam bibirnya. Aku mengalungkan lengannya di leher Satria sambil tetap mencium sang pacar dengan lembut.
Perutnya berbunyi sangat keras, kulepas ciuman itu dan menunduk malu.
"Perutmu seperti tidak bisa diganggu, mas akan masak dulu ya." ujarnya tertawa.
Aku cuma mengangguk saja. "Mau dibantu tidak mas?"
"Tidak usah, kamu duduk aja nonton tivi. Tapi pakai dulu bajumu, atau kumakan nanti kamu."
Aku tertawa kemudian keluar dari Dapur. Kemudian kuambil handphonenya di kamar dan kembali duduk di ruang tivi, menyalakan tivinya. Dia memindah channel tivi, dari satu saluran ke saluran lain, namun tidak ada yang menarik. Akhirnya dia membiarkan tivinya menyala pada siaran berita tentang pemilihan presiden yang akan diselenggaraan tahun depan.
Kuputuskan untuk fokus pada handphonenya dan tiduran di Sofa. Dia melihat-lihat Instagram, mengecek story teman-temannya. Dia melihat Okta yang sedang di gereja, Sepupu dia yang malam minggu di konser, dan juga Mas Ardi.
Kutatap sejenak story mas Ardi, dia juga sedang main basket. Sejenak dia berpikir, apakah mas Ardi mencoba mendekatinya? Karena dia begitu baik padanya.
"Mikirin apa hayo?" aku mendengar Satria yang datang dari dapur. Rupanya pacarnya mengawasi dia dari tadi.
"Mikirin kamu yang masak, weee" ejeknya.
Mataku berbinar melihat Nasi Goreng yang dibawakan Satria. Baunya juga sedap, membuat perutnya berdendang makin cepat, seakan-akan minta diisi.
"Mas ambilin minum ya."
Sangking semangatnya, Firman segera beranjak dari sofa dan duduk dilantai depan makanannya. "Jangan lama-lama mas."
"Iya, mas sudah kembali dek." Aku mendengar suara pacarnya semakin dekat dengan membawakan air minum untuk mereka. "Kenapa kau duduk dibawah?"
"Gapapa, kan enak dibawah." jawabku, "kita bisa mulai?"
Kulihat Satria mengangguk dan langsung mulai makan.
"Pelan-pelan Cil." Dia tertawa dan mulai makan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Di Sekolah. [END]
RomanceBoyxBoy [please do not report!] Kisah Firman yang menjalin sebuah percintaan terlarang dengan seniornya, Satria. Dimana kisah cinta mereka berdua dipenuhi drama anak Sekolahan. Original Story by me.