Hari ini, Aku mengikuti kelas dengan aman, damai dan sejahtera. Tidak ada gangguan apapun, bahkan si Okta, teman sebangku yang baru kukenal tadi pagi, ternyata anak yang pandai. Aku sempat kesulitan dengan Hitung Cepat (yapp, materinya Hitung cepat), tapi dia mengajariku dengan tekun sampai aku bisa.
Bel istirahat berbunyi.
"Akhirnya." ucapku lega sembari menaruh kepalaku di meja. "Aku kelaparan Okta."
"Kau itu tukang ngeluh aja Fir, baru hari pertama." Ucap dia sambil tertawa.
"Aku pusing dengan semua materi MOS ini." Firman melihat sang guru sudah keluar. "yuk kantin." Aku bangkit dari kursi dengan semangat dan menarik Okta keluar.
"Iya deh." Okta mengikutiku dibelakang.
Kantin Sekolah terletak di belakang kelas XI IPA. Aku berasumsi mereka anak sebelas IPA karena dekat dengan LAB KIMIA. Okee. kupikir mereka terlihat seperti cupu, ternyata penampilan mereka normal. Kecuali, ketika aku sempat menoleh ke dalam kelas mereka, aku melihat banyak buku paket setumpuk dimeja. Aku auto pusing. Kemudian aku mengalihkan pandanganku ke tempat lain, aku tersentak kaget ketika di depan Lab Kimia, ada Senior yang tadi ngatain dia pendek. Dia menatapku, sambil menyeringai. "ANJINGGG, NGAPAIN TUH ORANG BIKIN SEBEL". Ucapku dalam hati.
Aku buru buru ajak Okta menghindar dan memilih jalan lain.
"Kenapa sik?" keluh Okta yang kaget.
"Ndapapa, nanti aku cerito." ucapku sambil mengambil jalan memutar.
Kami memesan Nasi uduk dan Es Teh, serta aku ambil beberapa coklat. Dan duduk sejauh mungkin dari Senior yang Firman benci.
"Sial dia dimana-mana". Keluhku
"Kenapa? Sini cerita." Ucap Okta sambil mulai makan.
Aku bercerita tentang senior itu sambil makan. Okta mendengarkan dengan seksama sambil makan nasi uduknya. Kemudian dia tertawa di bagian akhir.
"Aku masih sebel dibilang pendek." ucapku cemberut.
"Pantas. Tapi aku sempet ngira kau bocah kesasar lho." ucap Okta sambil mengacak acak rambutku.
"Okta kau ini." Kataku sebal sambil makan coklat.
"Iya iya, siapa suruh pendek." Goda dia.
"Kan aku masih dalam masa pertumbuhan." Aku menjulurkan lidah ke dia. "Ngomong ngomong, kau belum cerita kenapa kau ditarik keluar barisan. Mau kenopo yo, kandani aku. Crito." tanyaku
"Oh, cuma seleksi paskibra. Yang dipilih hanya yang tinggi-tinggi dan kurasa pernah ikut paskibra."
"Trus, kowe gelem?"
"Mau donk. Aku dari SMP pengen ikut paskibra. Mungkin akan ikut pramuka juga. Kalau kamu Fir?"
"Aku mau ikut Paduan suara." balasku. "Tapi karena pramuka wajib, jadi ya terpaksa ikut pramuka dulu satu tahun." keluhku sambil meneruskan makanku.
"Emang si wajib, tapi kan bagus."
"Bagus buat apa, malas ikut gituan." tanyaku
"Ya pokokknya lihat saja nanti. Hahaha." kata Okta.
"Dasar. Malas lah."
"Ngomong-ngomong, Senior yang Kau benci itu, namanya Kak Satria. Anak XI.IPS 2."
"Ih ngapain pula kau kasih nama dia?" ucapku kaget.
"Siapa tahu penasaran." ucap Okta terkekeh.
Percakapan mereka terhenti karena bell sekolah sudah berbunyi.
================================================================================
Satria POV.
Satria menunggu teman dia di ruang LAB Kimia karena ingin diskusi hal penting terkait paskibra. Dia menunggu sambil menatap berkeliling, dari dulu dia tidak suka masuk jurusan IPA karena susah. Dia benci pelajaran berhitung. IPA menurut Satria, memiliki pelajaran berhitung yang lebih banyak daripada IPS.Tapi ada satu hal yang unik ditangkap di matanya, Bocah yang namanya Firman, berjalan lewat di deretan kelas IPA, sambil sesekali dia menengok ke dalam kelas.
"Mungkin dia penasaran kali ya" ucap Satria.
"Siapa yang penasaran bro?" Ucap Ardi.
"Oh dah balik? Makan yuk, laper nih." ucap satria sambil masih memperhatikan Firman.
Tak disangka Firman juga menoleh ke arah dia, tapi Satria berikan senyuman jahat ke dia. Kemudian karena kaget, Firman langsung merunduk dan memilih jalan berputar.
"Bocah yang unik" ucap Satria dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/355891491-288-k560714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Di Sekolah. [END]
RomanceBoyxBoy [please do not report!] Kisah Firman yang menjalin sebuah percintaan terlarang dengan seniornya, Satria. Dimana kisah cinta mereka berdua dipenuhi drama anak Sekolahan. Original Story by me.