(17) Big Boss

7.5K 1K 51
                                    

Jangan lupa vote dan komen ❤️
Happy reading~

***

Adam dan Vano masuk ke dalam markas sementara setelah berpatroli,  mereka berpatroli secara bergantian sepanjang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adam dan Vano masuk ke dalam markas sementara setelah berpatroli,  mereka berpatroli secara bergantian sepanjang malam. Keduanya membawa seseorang yang sepertinya terluka sangat parah. Wajahnya penuh dengan darah, nafasnya sudah berbunyi, bahkan berjalan pun sudah tidak bisa, sehingga Adam dan Vano menyeretnya.

"Black Rabbit, obati," titah sang penanggung jawab saat baru masuk yang membuat semua orang menatapnya.

"Siapa dia?" Tanya Fahmi.

"Kita menemukannya berada ditebing yang tidak jauh dari Nathan ditemukan," sahut Vano sembari meletakan laki-laki itu di lantai yang berdebu, kemudian Fahmi segera mendekat dan bersiap untuk mengobatinya.

"Percuma," lirih laki-laki yang mereka selamatkan.

"Kenapa?" Adam bersuara. "Tidak ada yang percuma. Anda harus selamat, agar hukuman kami tidak terlalu berat," lanjutnya.

"Apa kalian—, seorang polisi?" Tanya laki-laki berjas itu dengan suara yang tidak jelas.

"Tidak perlu memikirkan kami siapa. Diam saja, darahnya terus keluar jika Anda terus berbicara," ujar Fahmi sembari melepas kancing kemeja putih laki-laki itu yang sudah penuh dengan darah. Ada empat luka tusukan di sekitar dada dan perut.

"Selamatkan semua orang—, mereka sudah tersesat. Me—mereka akan dimusnahkan, jika keinginan laki-laki itu—, sudah terpenuhi." Laki-laki itu terus berbicara dengan susah payah.

"Siapa?"

Laki-laki itu menggeleng. "Argh!" Teriak laki-laki itu saat Fahmi menutup luka yang terus mengeluarkan darah. Namun, darah tidak berhenti, justru darah keluar dari semua luka tusukan yang ada pada dada laki-laki itu.

"Izinkan aku menjelaskan semuanya, sebelum—, aku mati."

"Jaga bicara Anda, pak." Vano bersuara. "Anda sudah bersama kami jadi tidak akan ada yang mati," lanjutnya.

Laki-laki itu menggeleng, dia tidak yakin pada hidupnya. Dia juga memohon pada Fahmi agar berhenti mengobatinya. Sampai akhirnya, mereka menyetujuinya dan laki-laki itu mulai bercerita.

Tiga tahun yang lalu, saat dunia dilanda dengan musibah dan banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Mereka semua, warga Bulio bertemu dan berkenalan dalam satu komunitas sosial media. Saat itu ada yang satu laki-laki yang mengatur semua hingga mereka berpindah ke Bulio, mereka menyebutnya Big Bos. Big Bos bahkan yang menyarankan untuk mengambil anak jalanan untuk dijadikan anak oleh mereka, agar mereka terlihat seperti keluarga harmonis.

Sampai akhirnya, kedatangan Anggi membuat mereka curiga. Apa lagi kedatangan Anggi bersamaan dengan kabar kalau akan ada pengiriman besar-besaran melalui Bulio, jadi mereka akan berhati-hati.

The Next Mission (Prajurit Mata Elang 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang