ʕっ•ᴥ•ʔっ
Pandangannya mengeruh, kedua bahu kecil itu menurun. "Kak Arsen pulang!?" katanya lemas.
Wila menghela napas, memijat pelipis sekilas. "Ya, lu kemana aja? Lu ngapain aja sama Arlo si!? Hampir sejam, dan lu baru dateng?"
Cliantha agak tersentak kecil, merapatkan bibir, menarik napas dalam-dalam di sana, menyembunyikan kegugupannya. "G-gue marahin dia." Cliantha menyahuti pelan.
Sumpah, Wila nakutin banget kalo lagi serius kayak gini. Cliantha rasanya pengen ngilang aja. Hari ini terlalu banyak roller coaster.
Wila merotasikan mata, terlihat tak puas. "Kak Arsen tadi lumayan parah, loh!"
Hati Cliantha memberat, merasa bersalah, dia mengulum bibir kehilangan kata. Gadis itu merunduk dalam, seakan dihakimi, dia meremas jari jarinya, tak berani menatap perempuan yang mengenakan kacamata di hadapannya.
"Kakak lu sama Kak Cashel yang nganter. Mungkin bukan pulang ke rumah, tapi ke rumah sakit," lanjutnya dingin.
Cliantha meneguk ludah susah payah. "Rumah sakit?" Wajahnya terlihat syok, lalu menutup mulut sebab mengundang beberapa atensi yang duduk di dekat mereka.
Wila mengangguk kecil.
"Arlo juga tiba-tiba ilang, gak balik ke kelas setelah terakhir kali pergi ke rooftop sama lu. Padahal tadi, guru BK mau manggil dia."
Pemilik mata biru tersebut menggigit bibir bawah keras, jadi mendongak, langsung melirik ke tempat biasa lelaki bermata kuning itu duduk dengan tatapan yang sulit diartikan. Cliantha menghembuskan napas perlahan.
Dalam benaknya terlintas. "Kemana dia!?"
(・ω・)つ⊂(・ω・)
Me: Alamat rumah sakitnya dimana? Masih di sana? Dirawat?
Cliantha memejamkan mata sejenak, berharap Lester akan cepat membalas. Dia menarik napas perlahan.
Lester: Gak usah, gak ada yang mau ketemu sama lu.
Cliantha melengos keras, mengumpat kecil tanpa suara. Greget sendiri, hampir membanting handphone. Dia berdecak.
Me: Gak usah ngajak berantem, bisa gak!!!????
Me: Gue mau liat keadaannyaaaa
Lester: Pulang aja!
Lester: Mungkin ortu lu udah sampe di rumah.
Cliantha tertegun lama, menatapi room chat itu. Lah, iya, dia kan masih punya orang tua. Cliantha terlalu santai menikmati kehidupan tenang dalam rumah sendirian, hingga tak ingat.
Dia pun, masuk ke dalam mobil yang biasa menjemput.
"Gue harus gimana sekarang!?" gumamnya bernada gusar.
"Duh, gue harus bersikap gimana?"
°•°
Cliantha melangkah hati hati ke dalam rumah. Melihat sekeliling yang masih terasa sepi. Dia berkerut. "Lester bohong, ya!?" katanya berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassia for Cliantha (Transmigrasi)
Fantasía"Sialan! Dari banyaknya tokoh yang kuat di sini, gue malah masuk ke tubuh protagonis yang lemah dan penyakitan!" Cassia Nasrin tertidur di perpustakaan setelah membaca novel 'Cliantha' .Namun, tidak disangka ketika ia bangun semua berubah. Sampai ia...