Jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Zhan sudah selesai mengajar dan ia berniat untuk segera bergegas pulang, ia sangat merasa lelah.
Namun di sisi lain, Zhan masih khawatir akan keadaan Yibo yang masih belum menghubunginya dan tidak menjawab panggilan dari Zhan. Zhan sudah menelepon Yibo berkali-kali sejak siang tadi namun Yibo tidak mengangkat panggilan tersebut.
Zhan menelepon Hien agar segera menjemputnya.
Tut!
Hien mengangkat panggilan dari Zhan dengan cepat
"Ya Zhan? Sudah selesai?" Tanya Hien
"Iya, aku sudah selesai. Aku tidak menggangu kan? Soalnya ini sudah jam setengah 10" ujar Zhan khawatir barangkali Hien merasa terganggu
"Oh tidak, kamu tidak menggangu ku karena aku memiliki banyak waktu untukmu Zhan" lagi-lagi Hien bercanda menjahili Zhan
"Terimakasih banyak Hien, ngomong-ngomong ucapan mu tadi, aku akan mengatakannya pada Yibo" Zhan berterimakasih kepada Hien lalu kembali membalas candaan Hien.
"Hahaha.... baiklah aku akan segera menjemputmu, tunggu di sana oke?"
"Hm!"
Tut!
Zhan menutup telepon tersebut dan menunggu Hien di depan kampus. Zhan menunggu sembari memainkan ponselnya dan berniat untuk menelepon Yibo lagi. Namun tetap saja Yibo tidak mengangkat panggilan tersebut. Zhan menghela nafasnya dan berusaha untuk berfikir positif mungkin baterai hp Yibo habis.
Zhan menunggu sembari menatap sekitar yang di mana jalanan sudah mulai sepi dan angin malam yang berhembus kencang, udara dingin yang menyentuh kulit Zhan membuat bulu kuduk Zhan berdiri merinding kedinginan
"Aku ingin memeluk Yibo....." batin Zhan membayangkan betapa hangatnya jika ia berada di pelukan Yibo.
Sekitar 20 menit Zhan menunggu akhirnya Hien datang masih dengan motornya.
Hien memberhentikan motornya di sebelah Zhan dan memberikan helm pada Zhan.
"Lama?" Tanya Hien khawatir apakah Zhan menunggu lama atau tidak
"Lama, hampir saja aku mati kedinginan" jawab Zhan sembari naik ke atas motor Hien.
"Oh benarkah? Maafkan aku Zhan" Hien merasa bersalah dan meminta maaf kepada Zhan
"Tidak-tidak aku hanya bercanda" Zhan menenangkan Hien yang tadinya merasa bersalah
"Ahh untung saja, baiklah pegangan yang kuat, berangkat...." ucap Hien lega dan menyuruh agar Zhan memegangnya karena ia ingin menancapkan gas motornya dengan kecepatan tinggi. Zhan hanya mencengkram kuat jaket yang dikenakan Hien. Membuat Hien menyengir lucu.
Angin malam ini sangat dingin, ditambah lagi Hien yang melajukan motornya dengan kencang membuat angin berhembus kencang di sekitar mereka terutama Zhan.
"Aww dinginnya...." gumam Zhan kedinginan
"Dingin Zhan?" Tanya Hien yang mendengar gumaman dari Zhan
"Hah? E-ee iya dingin" ucap Zhan terkejut karena Hien mendengarnya
"Kamu sudah makan malam?" Tanya Hien
"Belum" jawab Zhan karena ia tidak selera makan dikarenakan ia yang terus saja memikirkan Yibo.
"Kau belum makan apa-apa sejak sore?" Tanya Hien yang terkejut bahwa Zhan belum makan apa-apa
"Iya, aku tidak selera" jawab Zhan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of Us
RomanceKisah sepasang kekasih yaitu Wang Yibo dan Xiao Zhan. (BOY LOVE) Murni hasil karangan sendiri. || TIDAK NYATA!! ||